Crazy Love - 21

4.1K 491 238
                                    

Siang hari itu, Kongpob yang tengah mendudukkan dirinya seorang diri di sebuah kafe, dan tengah menunggu ibunya yang menyuruhnya untuk datang ketempat inipun tiba-tiba saja di hampiri oleh seseorang yang tidak lain adalah Namtan.

Kongpob menatap ke arah wanita itu dengan biasa saja, tidak terlalu mempedulikan kedatangan wanita itu. Kongpob justru sibuk pada ponselnya, mencoba untuk menghubungi Arthit yang selalu saja tidak mau menjawab dan membalas telepon bahkan pesan darinya.

"Kau ada disini juga, Kong?"

"Mmm."

"Bagaimana apa semuanya baik-baik saja?"

Hanya gelegan saja yang Kongpob keluarkan, dan terus mencoba untuk mengirim pesan pada Arthit, siapa tahu Arthit nanti akan bosan dan membukanya.

Bahkan ketika Kongpob meneleponnya menggunakan nomor lain, Arthit langsung mengangkatnya akan tetapi ketika mendengar suaranya sambungan teleponnya langsung di tutup begitu saja, begitu pula dengan pesannya yang hanya di baca oleh Arthit tidak di balas sama sekali. Padahal Kongpob berharap Arthit mau membalasnya sekali saja.

"Phi Arthit marah? Bukankah aku bilang jangan mengatakannya?"

"Aku tidak mengatakan apapun."

"Lalu?"

"Ada yang mengirimkan sebuah foto ke phi Arthit, dan itu tentang kita."

"Foto? Foto apa?"

Kongpob tidak menjawabnya, ketika melihat jika Arthit membaca pesan-pesan yang Kongpob kirimkan padanya. Seperti ini saja Kongpob sudah senang itu artinya Arthit baik-baik saja walaupun tidak membalasnya.

"Aku tidak tahu, Namtan lebih baik mulai sekarang kita tidak perlu bertemu lagi."

"Kenapa, Kong? Bukankah waktu itu kau bilang semuanya akan sama seperti sebelumnya."

"Ini tidak akan lagi pernah sama, jika aku melihatmu semua itu mengingatkan aku tentang apa yang sudah kita lakukan. Jadi lebih baik seperti ini saja."

"Kau mau pergi begitu saja meninggalkan aku hanya karena ini?"

Pria berkulit Tan itu menghembuskan nafas beratnya, "Kau tidak tahu, masalahnya justru lebih rumit dari yang kau bayangkan. Phi Arthit membenciku sekarang."

Tangan Namtan mencoba untuk menggenggam tangan Kongpob yang terbebas di atas meja, "Katakan padanya apa yang sebenarnya terjadi."

"Itu bahkan tidak akan merubah apapun, karena kita berdua memang salah, harusnya aku tidak ikut pergi waktu itu, harusnya aku pulang dan mengikuti kemauan kalian semua, jika aku tahu semuanya akan berakhir seperti ini."

"Kita tidak sengaja melakukannya, katakan padanya."

"Apa yang harus aku katakan? Aku terlalu mabuk dan tiba-tiba saja aku berakhir dengan tidur denganmu?"

Namtan menggeserkan bangku yang dia duduki mendekat ke arah Kongpob, dan meletakkan kepala pria itu untuk bersandar pada bahunya, mengusapnya pelan.

Namun itu tidak berlangsung lama, sebab Lyn tiba-tiba saja datang dan menarik Namtan yang berusaha untuk mendekati anaknya yang kini tengah dalam kondisi tidak baik.

"Apa-apaan kalian?"

"Bibi itu ... Kami hanya mengobrol."

Lyn menatap sinis ke arah Namtan, karena wanita ini putranya dan juga menantunya bertengkar. Lyn benar-benar tidak habis pikir dengan Kongpob yang masih saja bersikap baik pada wanita itu, padahal Kongpob tahu jelas jika Arthit menjauhinya dan marah padanya karena masalahnya bersama Namtan.

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang