••
•
•"Sha, sebenernya nama panggilan gue itu Rere tau bukan Kenzie."
"Iya, tau kok. Tapi gue gak suka ah" Jawaban itu menghasilkan tatapan bingung dari pria di hadapannya. Mengharuskan sang gadis untuk memberi penjelasan. "Abisnya nama Rere suka jadi bahan ledekan."
"Gue sering dengar orang-orang bilang lo kayak cewek, makanya nama Rere itu cocok. Rere Hebring lah, Rere Banci lah. Apaan sih? Lo kan gak gitu."
Sejak awal mengenal Kenzie, Yesha sering mendengar desas-desus kalau pria itu penyuka sesama jenis dan akan menjadi si wanitanya dalam sebuah hubungan. Katanya, terlihat dari gaya dan pembawaannya yang sama hebohnya seperti wanita.
Mungkin kalau mau dibukukan, gosip seperti demikian yang sampai di telinga Yesha sudah bisa menjadi buku berseri. Banyak sekali.
Namun Yesha tidak pernah menganggapnya benar. Semua gosip itu hanya angin lalu untuk Yesha. Informasi-informasi tidak benar yang cuma bisa mencoreng nama baik Kenzie. Karena satu dari sekian banyak alasan Yesha mau berteman baik dengan cowok itu adalah kepribadiannya yang sangat gentleman.
Kenzie selalu melindungi Yesha, menjaga, menghibur, dan memperlakukannya dengan benar. Layaknya laki-laki dewasa yang mengerti cara memperlakukan wanita.
"Kalau gue bener kayak gitu gimana?"
Tapi saat itu, di kantin sebelah masjid yang berdekatan dengan sekolah Yesha, Kenzie bertanya dengan begitu serius. Tidak ada nada jenaka atau sorot main-main dari matanya. Membuat sesendok soto ayam yang siap masuk ke mulut Yesha kembali ke dalam mangkuknya.
Gadis bertubuh gempal itu menatap kawannya dengan alis menukik, "Bercandanya gak lucu ya, Ken."
"Lo pasti gak mau temenan sama gue lagi ya? Kalau gue... gay."
"Ck, apaansih?"
Ada senyum tipis yang merespon decakan Yesha. Sayangnya senyum itu justru terlihat menyedihkan dan membuat kekecewaan dalam hati Yesha perlahan mempengaruhi air mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramaturgy
Teen Fiction[ COMPLETE ] Menurut teori dramaturgi, kehidupan manusia tak ubahnya seperti panggung sandiwara. Mereka punya peran masing-masing untuk ditampilkan ke khalayak. Tak terkecuali dengan Kenzie. Dalam panggung sandiwaranya ia harus kembali berperan se...