[ COMPLETE ] Menurut teori dramaturgi, kehidupan manusia tak ubahnya seperti panggung sandiwara. Mereka punya peran masing-masing untuk ditampilkan ke khalayak.
Tak terkecuali dengan Kenzie.
Dalam panggung sandiwaranya ia harus kembali berperan se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Which one is scarier; Never be happy Or used to be happy? •
"Pakcik! Can you please sign there? Your sign could make my life longer. Pleaseeee..." Hani memohon sambil mengedip-ngedipkan mata, tangannya menangkup sebagai bukti permohanannya tidak main-main supaya Pakcik tampan nan rupawan di hadapannya mau memberikan tanda tangannya.
"Benar tu, Pakcik. Sign aja lah.."
Rasanya Hani ingin menjedotkan rekan kerjanya saat kalimat itu sampai di telinga. Bisa-bisanya dia berkata tidak sopan seperti itu saat Hani berusaha mati-matian bicara seformal mungkin.
"Ck budak ni, mana boleh saya sign je? Kau ni takde perangai meyakinkan."
"Ya ampun pak, muka saya salah apa..."
"Dahlah, saya nak makan ni. Next time je saya sign."
Dan seperti percobaan-percobaan terdahulu, waktu yang Hani luangkan untuk tugas acara kebanggan PPI ini berakhir dengan hasil nihil.
Muka gue emang setidakmeyakinkan itu ya...?
Jadi tugas Honey dan Nabiel, teman kerjanya untuk mendapatkan venue, sudah ada kemajuan. Mereka sudah berhasil mengumpulkan tanda tangan dari berbagai pihak, seperti kepala kebersihan, kepala perlengkapan yang menyediakan barang, dan lain-lain. Tinggal satu lagi. Satuuuuu lagi tanda tangan dan stampel, selesai sudah tugas gadis itu.
Honey tidak tau apa masalah beliau dengan wajahnya dan Nabiel. Oke, mungkin wajah Nabiel terlalu brandal, apalagi rambut keritingnya yang kayak Giring Nidji. Tapi Honey? Dia sangat cantik!
Setidaknya kata sang ayah begitu.
Honey menggerutu, sampai kapan harus mengejar bapak itu? Dosen bukan, Aska pun bukan. Beruntung banget dikejar-kejar cewek tercantik se-rakyat Indonesia yang ada di FOE. Iya, se-FOE aja soalnya kalau sekampus ia tidak sanggup bersaing dengan mahasiswa International Relation yang beningnya ngalahin kaca abis dielap.
