[ COMPLETE ] Menurut teori dramaturgi, kehidupan manusia tak ubahnya seperti panggung sandiwara. Mereka punya peran masing-masing untuk ditampilkan ke khalayak.
Tak terkecuali dengan Kenzie.
Dalam panggung sandiwaranya ia harus kembali berperan se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Rere memandang wajah seorang gadis di sebelahnya. Matanya terpejam, napasnya teratur, dan ada sedikit jarak antara dua bibirnya. Poni yang sudah mulai panjang hampir menyentuh kelopak matanya, membuat Rere berinisiatif menyingkirkan rambut-rambut itu perlahan.
Pergerakan Rere ternyata membuat sang gadis menggeliat. Ia lantas bertukar posisi, menjadi tiduran miring menghadap Rere. Serta secara tidak sadar menyelipkan tangannya di tangan Rere, memeluknya seolah itu adalah guling.
Harusnya Rere yang kelelahan, mengingat semalam ia baru saja menceritakan suatu hal yang menguras emosi. Tapi malah si pendengar yang tidur tidak bangun-bangun.
Tidak masalah sih, toh Rere juga betah menikmati wajah gadis yang tak lain adalah Honey.
Mereka memang tidak punya kelas pagi hari ini, dan sekarang masih pukul 6. Namun Rere bosan, dan akhirnya ia mengganggu tidur Honey.
Percobaan pertama Rere lakukan dengan telunjuknya. Pergelangan tangan Honey yang tidak terlapisi bahan apapun ia sentuh samar. Telunjuknya bergerak naik-turun secara kontinu hingga Honey mengerang.