28. Kesayangan

5.6K 957 1K
                                        

Kalian ini kalo ada maunya aja rame komentar😒

Kalian ini kalo ada maunya aja rame komentar😒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Baju kamu udah dibawa semua. Pakai sweater aku gakpapa kan?" Rere yang keluar dengan sebuah sweater hitam bertuliskan Versace, bertanya pada Honey. Entah karena apa Rere merasa sedikit canggung berada satu kamar dengan Honey.

Mungkin karena mereka sudah terlalu lama tidak bersama?

Cewek yang sedang duduk di tepi ranjang Rere juga terlihat sama canggungnya. Biasanya Honey akan melompat ke ranjang Rere dan duduk bersila, tidak seperti sekarang. Cara duduknya membiarkan kakinya bergelantung, tangannya menangkup jadi satu dan diletakan di atas paha. Sesekali Honey juga menyelipkan rambutnya ke belakang telinga hanya agar ia tidak diam-diam saja.

"Gakpapa kok. Bawahannya aku pakai jins ini aja kaliya?" Honey tidak bisa meminjam celana Rere, terlalu besar untuk pinggangnya yang mungil.

"Jangan!" sergah Rere cepat yang kemudian ia sesali. Maksudnya, kenapa ia terdengar seperti tidak rela begitu?! "M-maksudnya... tidur pakai jins gak baik. Sweater aku gede kok pasti di kamu agak panjang."

Dibanding protes, Honey hanya mengangguk. Ia tidak mau lama-lama berada dalam kecanggungan dengan Rere. Maka, dengan cepat ia mengambil sweater yang ada di tangan Rere dan bergegas ke kamar mandi.

Menginap di apartemen Rere bukan rencana awal yang dibayangkan Honey saat Rere mengajaknya jajan di Jalan Alor. Ia pikir Rere akan mengantarnya kembali ke asrama mengingat baju yang ia punya semua sudah ada di asrama.

Memang sih Rere sempat mengantar Honey ke asrama, tapi hanya sampai depan gerbang utamanya saja. Rere mundur teratur saat melihat 2 satpam wanita sudah berdiri tegap dengan buku kecil dan pulpen di sakunya. Bukannya takut, tapi ia tidak mau ambil resiko. Lagipula, apartemennya masih punya cukup ruang untuk menampung Honey.

Selama Honey membersihkan diri di kamar mandi, Rere sibuk membenahi apartemennya. Atau mungkin hanya kamarnya saja mengingat Honey akan tidur di sana lagi setelah sekian lama. Ia membuang berbagai dosa-dosa pria yang belum sempat ia singkirkan dari hasil kumpulnya bersama EastCape, seperti asbak penuh abu, rokok, kaleng-kaleng bir, bahkan gelas kosong yang bekas diisi alkohol.

DramaturgyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang