•
•
•
•Pagi-pagi di hari pertama semester baru, Rere sudah mendumal di aparetemennya. Anak itu memang sensitif pasca berpisahnya ia dengan Honey secara tidak resmi. Iya, tidak resmi karena sejujurnya Rere tidak pernah mengiyakan perpisahan mereka dan Honey pun tidak pernah berkata ingin berpisah. Semua serasa terjadi begitu saja, Honey pergi saat pagi datang setelah malamnya bertengkar hebat dengan Rere. Meninggalkan si cowok yang masih terlelap.
Semua temannya tau suasana hati Rere, tapi hal itu justru membuat mereka semakin gencar membahas lagi dan lagi mengenai Honey. Seperti saat ini.
"Ya Allah Mas Rere pagi-pagi udah ngomel aja. Istighfar banyak-banyak coba, Re. Masih inget caranya, kan?" Itu Brian, orang yang akhir-akhir ini makin ingin Rere lempar dari balkon apartemennya.
Bagaimana tidak? Rere berencana memulai hari ini dengan agak lebih baik. Ia akan menjemput Honey dan mengajaknya berbicara baik-baik. Tapi si brengsek itu malah merusak suasana hatinya. Ia menunjukan instastory salah satu anak angkatan Honey di mana ada Honey yang sedang menyantap sarapannya.
Pemilik akun itu laki-laki.
Dan Honey terlihat sangat cantik.
Sialan, memang benar ya kata orang-orang, seseorang yang sudah tidak kita miliki akan terlihat jauh lebih indah.
Prang! Rere membanting sendok selai di atas meja makannya, membuat satu temannya lagi yang menginap bangun.
"Berisik, anjir!" gerutu Ceye. "Lo kalau mau kuliah gak usah rame kek. Hormati gue yang masih libur!"
"Lo kalau mau numpang tidur gak usah banyak protes!" Rere membalas sangar. Kemudian langsung beranjak pergi sembari misuh-misuh. Sementara Brian hanya terkekeh, puas mengganggu Rere.
Ini tidak bisa dibiarkan. Eksistensi Rere sebagai kekasih Honey bisa terancam kalau ia dan Honey terus menciptakan jarak. Rere harus mengambil langkah cepat sebelum semua terlambat dan Honey benar-benar tak bisa kembali padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramaturgy
Teen Fiction[ COMPLETE ] Menurut teori dramaturgi, kehidupan manusia tak ubahnya seperti panggung sandiwara. Mereka punya peran masing-masing untuk ditampilkan ke khalayak. Tak terkecuali dengan Kenzie. Dalam panggung sandiwaranya ia harus kembali berperan se...