14. Cerita Rere

5.8K 1.1K 523
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




A Week for Indonesia adalah acara tahunan yang digelar pelajar Indonesia dalam kampus Rere. AWFI, begitu acara ini sering disebut, bertujuan untuk menunjukan kekayaan budaya Indonesia. Dan selaras dengan namanya, AWFI berlangsung selama tujuh hari.

Hari pertama atau pembukaan diawali dengan karnaval kebudayaan Indonesia. Entah itu memamerkan baju daerah, tarian, atau lain-lain yang pesertanya hanya angkatan termuda.

Hari kedua sampai keenam biasanya diisi dengan stan makanan dan pernak-pernik khas Indonesia yang bebas dibeli oleh siapa saja. Meski keseringan Mahasiswa Indonesia yang membeli makanannya karena makhluk rantau seperti mereka tentu rindu masakan Tanah Air.

Kemudian hari terakhir ditutup dengan acara pentas seni. Di sini tidak terus-menerus terisi pertunjukan kebudayaan Indonesia, ada juga penampilan dari Band Rere, EastCape. Agar lebih meriah dan tidak terlalu membosankan mengingat sudah seminggu penuh dicekoki Budaya Indonesia.

Pada acara karnaval akan dipilih seorang mahasiswi berdasarkan rembukan angkatannya sendiri untuk menjadi maskot. Mengenakan kostum unik nan indah yang pernah dikenakan pada Jember Fashion Carnaval.

Sudah ketebak kan seperti apa syarat mahasiswi yang memenuhi kriteria mengenakan kostum itu? Selain harus menarik dan kurus, ia juga harus fasih berbahasa Inggris. Mengingat selama karnaval akan ada sesi foto, dan kebanyakan mahasiswa internasional berbicara dengan Bahasa Inggris.

Menjadi maskot pada karnaval AWFI adalah suatu kebanggaan besar. Ketika yang lain hanya berjalan dengan baju daerah biasa, satu orang itu akan menonjol dengan kostum yang membuat penonton terkesima. Hampir semua Mahasiswi Indonesia di sini ingin mencoba.

Sayang, kesempatan itu hanya datang sekali. Jadi kalau di tahun pertamanya menjadi pelajar mereka tidak mendapat kesempatan itu, yasudah. Terima nasib saja.

Tahun lalu Caca, kekasih Ceye, hampir mengenakan kostum itu. Namun ia menolak karena alasan pribadinya.

Dan sekarang, Honey yang ada di depan barisan. Berdiri anggun dengan aksesoris menghiasi tubuh yang membuatnya terlihat... entahlah sulit dijelaskan. Yang pasti, cowok dengan kemeja batik, jins, dan blangkon yang sedang memantau jalannya karnaval tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikit pun. Rere.

DramaturgyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang