"Hm, hm, hm"
Seorang wanita bersenandung dengan santainya.
"Ampuni aku kumohom..."
Tap.
"Manusia sepertimu? Untuk apa aku ampuni"
Zrash!
"Akh!"
Kaki dan tangannya terpotong.
"Perlahan sajalah, biar kau bisa merasakan penderitaan yang lain"
"Menyerahlah!"
"Hm, kurasa ini panggung terakhirku"
Sirine polisi terdengar di luar rumah besar tersebut.
Dengan santai wanita ini berjalan sambil membawa sandera terakhir yang hidup.
"Da, da, da", wanita ini masih bersenandung.
"Letakkan senjata--"
Zrash!
Wanita itu memotong leher sandera seorang pria yang ia bawa.
"Maaf aku tidak dengar tadi"
Trang.
"Aku menyerah"
Wanita ini melempar katana dan mengangkat tangannya yang berlumur darah.
Seluruh tubuhnya bermandikan darah.
Bau anyir tercium.
BOM!
BLAR!
Rumah tersebut meledak dan terbakar.
"Wanita itu gila!"
"Panggil pemadam kebakaran!"
"Hm, hm, hm", manik berwarna merahnya menatap para polisi yang menghampirinya.
"Borgol dan bawa dia"
"Wah, terima kasih sudah mau membereskan panggungnya", ucapnya dengan santai.
"Diam! Pembunuh berantai sepertimu pantas ditangkap"
"Yah, terima kasih sudah menangkap. Aku sudah lelah", senyum misterius terpatri di wajah bernoda darahnya.
[Full Name] atau yang dikenal sebagai Shinigami, pembunuh berantai yang meresahkan kota.
Tertangkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Tell Me Why{Erwin Smith x Reader}
FanfictionAku tidak cukup baik buatmu -[Name]