Calling You

1K 79 9
                                    

Hm, mungkin dari reader-san penasaran ya dengan kisah asrama eh asmara Levi x Petra

Ok!

Cekidot :v

All Levi POV

---------------+++++++++-----++--+--++-++--+-

Takdir.

Hm, suatu hal misterius bagiku.

Aku tidak peduli dengan takdir apa yang akan kudapat.

Cukup jalani saja.

Akan ada pertemuan dan perpisahan nantinya.

"Kalian pasti kenal [Name] kan, mulai sekrang dia tinggal dengan kita"

[Full Name], si pak tua bilang dia adikku. Dari ibu sepersusuan katanya. Aku tidak ingat itu.

Kurasa ya dia memang adikku.

Orang tuanya meninggal karena dibunuh.

Dia pendiam sangat melebihi si Mikasa.

Dia akan bicara jika ditanya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi di sekolah karena aku tidak peduli.

Tapi, suatu hari dia pulang dengan keadaan kacau.

Seragamnya robek, bau air toilet, luka di lehernya, rambutnya dipotong tidak karuan, dan lusuh.

"Apa yang terjadi? Cerita pada paman"

Dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Ceritakan padaku"

Dia tetap diam ketika kuminta.

"Tidak apa ceritakan saja"

Bahkan dengan Mikasa yang sesama perempuan, dia tetap diam.

"Aku tadi jatuh di sungai, hehe"

Dia terpaksa tersenyum.

Dia berbohong.

Esoknya, aku diminta menemaninya pulang.

"Maaf, aku masih ada urusan duluan saja kalau terlalu lama"

Aku tidak akan pernah lupa matanya itu.

Matanya yang redup dan ketakutan.

Kesedihan juga ada disinar matanya yang redup.

Sehari dia tidak pulang dan si tua Kenny mendapat kabar tindak kekerasan di sekolah.

Lalu kasus bunuh diri seorang siswi di jembatan biasa kulewati saat pulang.

"Tidak kusangka dia akan mati bunuh diri...aku ini paman yang buruk"

Dan siswi itu adalah adikku.

"Ck! Jangan bohong pak tua! Dia masih hidup!"

Entah apa yang mendorong bicara seperti itu.

Ikatan darah kah?

Aku bisa merasakan kalau dia hidup entah di mana.

Aku mencarinya.

Terus selama 14 tahun.

Aku masuk kepolisian untuk tujuan ini.

Kepolisian internasional.

Aku dikirim ke Jepang.

Dan disitu aku bertemu dengan Petra.

Hm, pertemuan biasa? Kurasa.

"Selamat datang, mau potong model seperti apa?"

"Cukup rapikan saja"

"Ha'i, wakarimashita"

Please, Tell Me Why{Erwin Smith x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang