Petra POV
Saat ini...
"Aku mau ikut!"
Aku sedang mengalami kesulitan...
"Ikut! Ikut! Ikut!"
Bayi besar yang merepotkan.
"Pokoknya aku ikut!"
(Flashback on)
"Levi, bilang dia akan lembur karena kerjaan. Aku mau ke supermarket buat belanja sekalian"
"Ikut dong"
"Tidak boleh! Jahitannya nanti buka lagi gimana"
"Tapi aku bosan"
"Pokoknya tidak boleh"
"Aku mau ikut titik!"
(Flashback off)
Alhasil dia terus merengek minta ikut.
Percuma kalau kularang, [Name] makin menjadi.
"Ikut huweee"
Oh, astaga kalau sakit dia jadi super kekanakkan.
"Ne, ne, ne, ne, ne"
(Rengeknya kayak kagura cuma gak nampol ya :'v)
Hadeh( ̄~ ̄;)
Ini anak kenapa ya?
Kebanyakan main sama bocah atau sama Hange?
"Ikut, ikut, ikut, i--"
"Wakatta, wakatta"
Lelah hayati\(;´□`)/
"Hore! Ululululu!"
Pusing kepala berbie.
"Mau makan apa?"
"Sukiyaki!(。・ω・。)"
Sekali minta langsung yang mahal.
"Ok, asal kau menurut"
"Yes, mam!"
Sisi menggemaskan yang menyebalkan.
Reader POV
Hah~
"Kenapa rok?"
Aku tidak suka pakai rok.
"Hange bilang, kau kan tidak boleh pake celana apalagi ketat"
"Aku kan punya celana pendek"
"Stoking dan strit termasuk"
"Cih!"
Petra juga menata rambutku.
"Cewek itu harus dandan", ini yang dia katakan.
Jadi yah, dia mempoles wajahku sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Tell Me Why{Erwin Smith x Reader}
FanfictionAku tidak cukup baik buatmu -[Name]