Ep 39

655 65 1
                                    

Sohyun menatap cincin di hadapannya. Seokjin menghampiri Sohyun yang sedang menunduk memandangi cincin itu.

"Wah"

Seokjin terkejut melihat benda kecil di kotak.

"I-itu berlian?"

"Iya. Asli. Mahal lho"

Seokjin menelan ludah. Cincin itu pasti sangat amat mahal pikirnya. Bahkan gaji seumur hidupnya pun sepertinya tidak mampu mencapai harga cincin itu. Seokjin terkagum-kagum melihatnya. Matanya berbinar, sinarnya bahkan mengalahkan kilauan dari cincin itu.

"Kamu mau?", kata Sohyun enteng.

"Eh? Kau menawariku?", pertanyaan Sohyun membuatnya bingung.

"Kalau mau ambil saja buatmu"

Seokjin menatap serius ke arah Sohyun.

"Tapi ini kan sangat mahal. Kenapa kau mau berikan padaku?"

"Oh, kau mau membayarnya?"

"Hehe, aku tidak sanggup kalau disuruh membayar ini"

Sohyun menyengir.

"Aku serius, ambil saja"

"Bukannya ini hadiah dari gadis tadi?"

Sohyun enggan menjelaskan lebih jauh soal cincin itu.

"Ya, pokoknya ambil saja. Kamu bisa berikan ini untuk pacarmu, kan?"

"Yah, andai aku punya.."

Miris.

Sohyun menggeser cincin itu.

"Ayo ambil! Atau cincinnya aku tinggal saja disini!"

"Iya, iya. Aku ambil! Hehe, terima kasih. Orang kaya memang beda ya, cincin mahal seperti ini malah diberikan cuma-cuma untuk orang lain"

"Anggap saja ini sumbangan. Aku kan berhati baik. Kalau masih kurang aku bisa membelikan semua cincin di distrik ini untukmu"

Seokjin geleng-geleng kepala.

"Aku tidak sanggup membayangkan kekayaanmu"

"Sudahlah. Ayo! Aku mau bertemu Yoongi di kantor"

"Siap, Nona!"

Seokjin mengantongi cincin itu. Lalu berjalan membuntuti Sohyun dari belakang.

.

.

.

Sohyun sampai di depan ruangan Yoongi. Sekretaris mempersilakannya masuk.

Sedang apa dia kali ini?

Terdengar suara Yoongi yang sedang mengatakan sesuatu dengan cepat.

"Nan bekkineun geol bekkineun nomeul jabadaga

Hate You Love You | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang