Extra : YoonMin (3)

370 27 1
                                    

Siang itu Jimin mencari Yoongi di kelasnya.

"Um?"

"Yoongi tidak ada", kata murid yang lewat.

"Kemana?"

"Mana ku tahu!"

Jimin pergi ke ruang pertunjukan.

"Tidak ada.."

Dia beralih ke lapangan.

"Dimana kau?"

Hari itu pun berlalu tanpa pertemuan mereka.

"Dia tidak mengangkat telepon ku, pesanku juga tidak dibalas", gumam Jimin.

"Yoongi, ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu?"

Mentari memancarkan sinarnya. Hari ini Jimin bertekad untuk menemui Yoongi.

Aku akan mencarinya dimanapun dia berada

.

Yoongi sampai di sekolah dengan bodyguard yang mengawasinya dari jauh. Terasa sangat tidak nyaman diawasi seperti ini, tapi apa boleh buat Yoongi tidak bisa berbuat banyak.

Selama jam pelajaran Yoongi tidak fokus, lebih banyak melamuni nasibnya dan juga Jimin. Jam istirahat tiba.

"Yoon, ke kantin yuk!", ajak seorang teman.

"Ah, tidak. Aku sudah bawa bekal"

"Ahaha kau seperti anak TK"

Yoongi bangkit dari kursi dan pergi membawa bekalnya.

Sedetik kemudian Jimin sampai di kelasnya. Dia berdiri di depan pintu mencari Yoongi.

"Hei, dia baru saja pergi!", kata seorang murid.

"Kemana?"

"Kesana!", kata murid itu sambil  menunjuk.

Jimin berlari mengikuti arah Yoongi pergi.

Yoongi sampai di rooftop sekolah. Selama beberapa hari ini dia sembunyi disini. Yoongi membuka kotak bekalnya.

Habiskan ya!

Secarik kertas bertuliskan pesan dari Sohyun. Sohyun membuatkan telur gulung untuk Yoongi. Senyuman kecil menghiasi wajahnya.

Yoongi mulai menyantap bekalnya.

"Yoongi!"

Yoongi menaruh sumpitnya kembali. Saat menoleh dia melihat Jimin yang berdiri di depan pintu, napasnya terengah-engah setelah berlari mengelilingi sekolah untuk mencarinya.

"Jimin.."

Yoongi berdiri.

"Kenapa kau sembunyi?", tanya Jimin.

"Kau lari dariku?"

"Kau sengaja ya?"

Yoongi hanya membeku.

Jimin menghampiri Yoongi.

"Kenapa seperti ini, Yoongi? Kau marah denganku?"

"Kita tidak usah bertemu lagi", kata Yoongi.

Jimin mengerutkan dahinya.

"Jangan menemuiku lagi", ucap Yoongi.

"Apa maksudmu?"

Yoongi mengambil bekalnya yang tergeletak di lantai. Dia pergi tanpa mempedulikan Jimin.

Jimin masih terpaku di tempatnya.

"Apa yang dibilangnya barusan?"

"Kenapa dia begitu padaku? Apa salahku?"

Entah apa yang dirasakan Jimin sekarang, marah, kecewa, benci semuanya bercampur.

Jimin menari sendirian di ruang pertunjukan, menumpahkan semua emosi pada tariannya.

Yoongi melempar bola ke ring yang tidak kunjung masuk walau sudah melempar belasan kali. Bola itu akhirnya dilempar sembarangan. Yoongi menyerah. Dia duduk di tengah lapangan sambil tertunduk.

Sejak hari itu mereka tidak pernah bersama. Tidak ada yang menyapa saat berpapasan, mereka saling memalingkan wajah.

Tahun kelulusan tiba. Yoongi berhasil lulus dengan nilai yang baik. Semua anggota keluarganya datang ke sekolah untuk merayakan kelulusannya. Saat itu pun Jimin datang, untuk melihatnya tersenyum dari jauh.

.

.

.

Bertahun-tahun kemudian

"Kau kenal Park Jimin?", tanya Sohyun.

"Eh?", Yoongi menunjukkan ekspresi lucu.

"Haha, wajahmu kenapa seperti itu?"

Yoongi mengambil sepotong daging lagi.

"Kak..", Sohyun penasaran kenapa wajah Yoongi jadi seperti itu saat dia menyebut nama Park Jimin.

"Aku kenal. Dulu kami satu sekolah. Kau tahu darimana soal Park Jimin?"

"Dia kan sutradaranya, kak"

Yoongi mengangkat alisnya.

"Dia titip salam. Tadi aku tawarkan untuk bertemu denganmu tapi dia tidak mau"

"Dia bilang apa saja tentang aku?"

"Dia bilang dulu kalian satu sekolah dan sangat dekat, tapi sejak lulus kalian belum pernah bertemu lagi. Cuma itu"

Memori Yoongi kembali.

Dan mereka bertemu kembali setelah bertahun-tahun saat menjenguk Taehyung. Jimin terpaku melihat Yoongi yang tidak sengaja ditemuinya disana.

"Ada apa?", tanya Sohyun yang menyadarkan Jimin dari lamunannya.

"Ah, tidak"

"Kenapa kalian tidak saling menyapa?", Sohyun menunjuk Jimin dan Yoongi.

"Bukankah Jimin ingin bertemu Yoongi?", lanjut Sohyun.

Jimin jadi salah tingkah di depan Yoongi. Yoongi berdiri.

"Nyonya Kim, Namjoon, aku pamit dulu, ada pekerjaan yang harus diurus"

Yoongi pergi begitu saja.

Yoongi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Aku tidak siap bertemu dengannya

Kenapa.. Dia kembali ke kehidupanku?













Hate You Love You | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang