Extra : YoonMin (2)

442 34 1
                                    

Aku merasa nyaman berada di dekat Yoongi

Dia terasa seperti pelindungku

Jimin dan Yoongi sedang bermain basket berdua di lapangan. Jimin tergilincir dan jatuh.

"Ah! Kakiku terkilir"

"Jangan bergerak", kata Yoongi.

Yoongi menggendongnya di punggung menuju ruang UKS.

"Tolong dia, kakinya terkilir", kata Yoongi pada seorang perawat.

Perawat itu mengobati kaki Jimin.

"A-aah!"

"Tenanglah", Yoongi berdiri di sebelahnya, perhatiannya tidak terlepas sedetik pun.

Kaki Jimin selesai diobati. Dia berjalan sangat pelan. Yoongi setia menemaninya.

"Jadi untuk sementara kita tidak bisa latihan basket atau menari bersama", kata Yoongi.

Jimin merasa sedih.

"Tapi kita tetap bisa main setiap hari kan?", tanya Jimin.

"Tentu saja"

Jimin tersenyum.

"Ayo aku antar pulang!"

Jimin tidak menolaknya. Dia bersama-sama Yoongi dan seorang supir pribadi berangkat menuju rumah Jimin.

Mereka sampai di rumah Jimin. Rumah yang dipagar bata merah dan tidak terlalu besar. Yoongi mengantarnya menuju pintu, dia merangkul Jimin yang berjalan terpincang-pincang.

Jimin mengetuk pintu. Seseorang membukanya.

"Oh, sayang! Kakimu kenapa?", seru ibunya Jimin.

"Aku jatuh"

"Ah, sayangku.. Cepat masuk"

Yoongi menuntun Jimin menuju kamar. Ibu Jimin mengambilkan minuman dan cemilan untuk mereka berdua.

"Terima kasih, Bi", kata Yoongi.

"Ah, tidak masalah. Kau temannya Jimin?"

"Eh, iya.."

"Terima kasih sudah mengantar Jimin pulang"

"Tidak masalah, Bi"

"Sayang, istirahat ya. Ibu mau pergi dulu", kata Ibu Jimin.

"Iya, Bu", balas Jimin.

Jimin dan Yoongi hanya berdua. Jimin mengambil cemilan di toples.

"Makanlah, jangan sungkan"

Yoongi mengambil sedikit.

"Ibumu baik ya"

"Um, ya..", jawab Jimin.

"Kau tidak punya saudara?", tanya Yoongi.

Hate You Love You | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang