Ep 53

625 74 1
                                    

"Yoongi!"

Sohyun masuk tiba-tiba ke dalam kantor Yoongi.

"Eh, tidak ada?"

Sohyun tidak melihat Yoongi di kursinya.

"Huh, astaga!"

Yoongi tertidur di sofa.

"Hei, Kak! Yoongi!"

Sohyun menepuk-nepuk pipi Yoongi.

"Hhhhmmm.. Ada apa?", ujar Yoongi yang matanya masih setengah terpejam.

"Hei, tidak ada hal lain yang bisa kau kerjakan?"

"Pekerjaanku sudah selesai, apa salahnya tidur sih?"

"Daripada tidur disini lebih baik kau pulang", seru Sohyun.

Yoongi bangkit dari tidurnya lalu duduk.

"Kau dari mana?", tanya Yoongi.

"Aku dari pemakaman", balas Sohyun.

Yoongi diam.

"Ehm, bagaimana dengan pekerjaanmu? Ku dengar kau dapat banyak tawaran pekerjaan"

"Entahlah..", Sohyun menaikkan bahunya.

"Ku rasa aku harus ganti profesi"

"Kenapa?", tanya Yoongi.

"Setiap melihat kamera aku selalu ingat Jungkook", Sohyun menundukkan pandangannya.

Yoongi mencoba mengerti perasaan Sohyun.

"Aku masih belum tahu mau melakukan apa", kata Sohyun.

"Tidak melakukan apapun juga kau dapat uang dari perusahaan", balas Yoongi.

"Ya, tapi aku bukan tipe orang sepertimu yang lebih suka tidur daripada melakukan hal lain"

"Ahh.. Tidur memang paling nikmat", kata Yoongi sambil berbaring lagi.

Sohyun menarik telinga Yoongi.

"A, a, aah!", Yoongi kesakitan.

"Bangun! Antar aku!", seru Sohyun.

"Bukannya kau datang dengan Seokjin?"

"Iya, tapi sudah kusuruh pulang"

"Huh, merepotkan saja..", gumam Yoongi.

"Apa?"

"Apapun aku lakukan untuk adikku sayang.. ^_^"

.

.

.

Yoongi dan Sohyun makan malam di sebuah restoran cepat saji. Sohyun memesan dua potong ayam, sandwich ukuran besar, kentang goreng dan soda ukuran besar.

"Kau yakin bisa makan sebanyak itu?", tanya Yoongi.

"Aku kelaparan. Tenagaku terkuras karena terlalu banyak menangis"

"Kau menangis lagi?"

"Iya.. di pemakaman"

Yoongi menghela napas dan lanjut memakan sandwichnya.

Makanan sudah habis semua. Sohyun sedang menghabiskan soda ukuran besarnya. Yoongi hanya tertegun melihatnya.

Sohyun sendawa.

"-_-" - ekspresi Yoongi.

":D" - ekspresi Sohyun.

"Kau puas?", tanya Yoongi.

"Puas"

"Ayo pulang"

.

.

.

Di rumah

Yoongi sedang bersandar di ranjang sambil bermain ponsel. Sohyun mengetuk pintu.

"Siapa?"

"Sohyun"

"Masuklah"

Sohyun masuk lalu menghampiri Yoongi dan bersandar di bahu Yoongi.

"Aih, kau suka main game itu juga?", kata Sohyun.

"Hm, memang kenapa?"

"Tidak apa-apa hihihi"

"Tidur sana!", seru Yoongi.

"Aku tidur disini ya?"

"Tidur di kamarmu saja sana!"

"Kumohon.. Aku tidak mau tidur sendirian, tiap malam aku selalu mimpi buruk. Kalau tidur denganmu mungkin aku akan mimpi indah"

"Huft!"

Sohyun mengambil bantal dan menaruhnya berdekatan dengan Yoongi.

"Kau belum tidur?"

"Aku menunggumu", balas Sohyun.

"Tidur duluan saja"

"Tidak mau!"

"Hah, yasudah, ayo cepat tidur!"

Yoongi merebahkan bantalnya yang dia pakai untuk bersandar. Sohyun berbaring menghadap Yoongi yang telentang.

"Selamat tidur..", kata Sohyun sambil memeluk lengan Yoongi.

Yoongi mencubit pipi Sohyun.

"Kau ini tidak pernah tumbuh besar ya? Dasar anak kecil!"

"Ih, sakit paman!", seru Sohyun.

"Jangan panggil aku paman!", Yoongi murka.

"Hehehe"

"Ayo tidur!"

Yoongi mengubah posisinya mendekap Sohyun.

"Selamat malam adik kecil.."

"Yoongi.."

"Ya?"

"Jangan tinggalkan aku"

"Memangnya aku mau kemana?", tanya Yoongi.

"Aku takut kau pergi seperti ibu, ayah dan Jungkook"

Yoongi bergeming.

"Semua orang yang aku cintai pergi lebih dahulu. Aku takut.."

Yoongi mengelus rambut Sohyun.

"Umur kita, Tuhan yang menentukan. Aku tidak tahu berapa lama lagi aku hidup dan kapan aku mati"

"Bila tiba saatnya aku pergi, mungkin nanti, saat kau sudah tidak sendiri lagi.. Aku tidak mau.. kamu menangis di pemakamanku. Saat aku pergi nanti, Sohyun ku sudah menjadi orang yang kuat. Dia tidak akan menangis lagi, dia akan ikhlas merelakan kepergianku"

Sohyun hanya diam dalam pelukan Yoongi.

"Berdoalah semoga Tuhan memberiku umur yang panjang agar aku bisa terus mendampingimu"

Sohyun terisak.

"Eh, kau menangis?"

"Tidak.."

"Coba aku lihat"

"Tidak mau!", Sohyun bersikeras.

Sohyun memeluk Yoongi dengan erat.

Yoongi balas mengusap punggung Sohyun.

"Sudahlah, jangan menangis terus. Percuma makan malammu nanti"

"Besok aku bisa makan lebih banyak"

Yoongi terus mengelus rambut Sohyun sampai akhirnya mereka berdua terlelap. Sohyun pun tidur pulas sampai pagi. Tidak ada mimpi buruk yang datang malam ini.



Hate You Love You | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang