Extra : YoonMin (4)

714 38 4
                                    

"Kenapa dia pergi saat melihatku? Apa dia membenciku?"

Jimin tidak bisa berhenti memikirkan Yoongi yang ditemuinya hanya sekejap.

"Setelah bertahun-tahun apa masih harus seperti itu?"

.

"Oh, Park Jimin!", seru Sohyun.

A-apa?

Yoongi seketika menoleh.

Ini pertemuan kedua setelah berbulan-bulan lamanya. Jimin datang ke toko bunga Sohyun yang baru dibuka. Tidak banyak yang terjadi mereka masih saling diam, canggung, walau akhirnya Yoongi memberanikan diri untuk bicara tapi tidak ada yang berarti.

.

"Park Jimin!", seru Seokjin membangunkannya.

"Hm?"

"Ayo turun, sudah sampai"

"Um, ya"

Jimin keluar dari mobil menuju sebuah resort yang disewa khusus untuk tamu undangan. Jimin berganti pakaian dengan setelan jas rapi untuk menghadiri upacara dan resepsi pernikahan Taehyung dan Sohyun.

Dia tersenyum di depan cermin.

Sementara itu, Yoongi sudah siap untuk mendampingi Sohyun.

"Sohyun, apa Jimin juga datang?", tanya Yoongi.

"Jangan khawatir dia pasti datang. Kalau rindu kenapa tidak menemuinya di resort saja?"

"Rindu apanya?!"

"Jangan banyak alasan, aku kan tahu.."

"Yang sebenarnya", Sohyun berbisik.

"Aish, bicara apa kau ini? Apa yang kau tahu, hah?"

Yoongi melangkah pergi.

"Yoongi! Apa kau tahu dia sangat kecewa saat kau tinggal begitu saja tanpa alasan?", seru Sohyun.

Yoongi seketika membeku. Dia berbalik menatap Sohyun.

"Kalian harus bicara. Jangan saling diam lagi. Kau harus jelaskan alasanmu meninggalkannya waktu itu", kata Sohyun.

Yoongi mendampingi Sohyun menuju altar. Berjalan menyusuri karpet di antara para tamu. Matanya melirik, terlihat Jimin yang berada di barisan kedua dari depan, menatapnya dengan senyuman.

"Satu! Dua! Tiga!", teriak Sohyun sambil melempar rangkaian bunga.

Aku?!

Jimin tidak sengaja menangkapnya.

"Ah, hampir saja dapat!", seru Seokjin.

Bunga itu tidak sengaja berada di tangannya. Dia hanya menangkapnya saat hampir terjatuh ke tanah.

"Kau mau ini?", tanya Jimin.

"Eh, tidak apa-apa. Ambil saja, kan kau yang dapat"

"Hei, ambilah! Sepertinya kau ingin sekali mendapat ini"

Hate You Love You | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang