Bagian 11 Aku Bagimu

57.2K 2.2K 391
                                    

Belum 21 tahun silahkan pergi!!
Kejem amat yak, sadeeesss

Ini hari baru bagi thor d Wattpad, selamat membacaahh..

***

Dilema. Di satu sisi Dina bingung karena uang sakunya tinggal selembar pecahan lima puluh ribu. Di sisi lain ia tak mungkin meminta uang saku pada Elan sedangkan dua hari ini hubungan mereka belum ada perkembangan. Tak ada lagi kedekatan selain waktu makan malam.

"Bry! Beri aku pinjaman ya, please.." Dina memelas.

"Hmm.."

"Kamu hmm hmm saja dari tadi, jawab iya dong Bry.." Dina mulai protes.

"Hmm.."

"Bilang hmm sekali lagi ku blokir kamu dari daftar sahabat."

"Seperti punya sahabat lain saja, harap dipikir sebelum bicara." Bryan menang telak.

Dina menghembuskan nafas berat, meletakkan kepalanya miring di meja kantin sekolah. Usahanya sedari tadi sama sekali tidak meluluhkan Bryan, sahabat semata wayangnya, yang sedari tadi fokus dengan layar ponselnya.

"Tega kamu Bry.." wajah Dina masam.

Bryan menutup layar ponselnya, meletakkannya di meja. Lalu memantengi sahabatnya yang terlihat kacau sedang meniup-niup rambut di wajah.

"Kamu pikir aku hewan peliharaan heh, memanggilku Bryan apa susahnya sih?"

Dina mengangkat kepalanya. Tersenyum lega mendengar suara temannya. Pertanda ada respon, ada harapan.

"Kalau aku memanggilmu Bryan, nanti kamu disangka laki-laki. Lagi pula betul kan kamu peliharaan, peliharaan om-om hahaha.."

"Kampret! Perawan baik-baik sepertiku dibilang peliharaan om-om. Bukannya kamu yang dipelihara sama Om Elan?" Balas Bryan sembari tersenyum sinis.

"Bedakan antara istri dan peliharaan ya Perawan ganjen.." Dina tak terima.

Bryan, sahabat satu-satunya yang dimiliki Dina. Ada banyak teman di sekelilingnya tapi hanya Bryan yang menurutnya cocok menyandang status sebagai sahabat. Gadis baik-baik yang selalu menjaga kesucian diri layaknya dirinya sendiri.

"Tinggal minta uang ke Om kamu apa susahnya sih?"

"Bry please.. Dia seumuran kakakku ah! Lagipula tidak mungkin aku meminta uang. Aku bukan pengemis!"

"Tapi pecun heh?" Bryan mengakak.

"BRYAN!!"

Dina membelalakkan mata marah. Sebutan itu tiba-tiba mengingatkan pada malam-malam di mana Elan merendahkannya.

"Ups! Sorry, bukan maksudku.." Bryan membungkam mulutnya sendiri.

"Kalau kamu tidak mau meminjamiku uang tidak masalah." Potong Dina tanpa ekspresi.

"Maaf Din, kita kan sudah biasa saling meledek dengan sebutan seperti itu. Aku tidak bermaksud menyinggungmu, sumpah Din.."

Dina menghela nafas, merendah. Baru terpikir mengapa ia harus marah dan menunjukkan gelagat berlebihan di depan sahabatnya. Sementara tak ada satu orang pun yang tahu kehidupan pernikahannya dengan Elan.

"Aku yang minta maaf, reflek saja membentakmu tadi." Dina melunak.

"Ada apa sih Din? Ada masalah ya sama suamimu?" Pancing Bryan.

"Entahlah Bry, belum saatnya aku bercerita. Jadi kamu mau meminjami uang atau tidak?"

"Ceritakan dulu malam pertamamu.." jawab Dina jahil sembari memicingkan mata.

REVENGE (SUDAH TERBIT) PART LENGKAP DI GOODNOVEL ATAU KARYAKARSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang