Bagian 41 Sebuah Fakta

32.1K 2.1K 344
                                    

Alohaaa...

Apa sih thor 'fakta' tersembunyi dibalik part ini??

Alemong, cusss gih dibaca, dihayati..

Yg pengen gabung grup WA DM aja @risyaocess28 ato @SumarsihIlhami6, tar aku gabung kalo kalian uda bejibun hohoho

Jangan lupa VOTE dan KOMENTAR nya..

***

"Kamu siap meneriakkan namaku lebih keras malam ini hmm?"

Elan mengendus leher Dina lalu menjauhinya kala melihat ketegangan di otot jenjang tersebut. Ia kemudian membuang udara dari hidung karena senyum lebarnya, tak menyangka Dina berani mengutarakan kode bercinta.

"Kamu ingin Daisy?"

"Bu.. Bukan. Aku cuma.."

"Aku mampu menahannya sampai besok. Tidurlah, aku tidak mau kamu kelelahan. Mmuch!"

Elan menutup kalimat dengan kecupan di kening istrinya. Menjadikan kecewa Dina terkubur kedamaian batin, yang justru dihimpit perasaan bersalah.

Aku telah bersalah karena menaruh banyak curiga padamu Kak.. Kamu tak seperti yang ku duga, kamu bahkan bisa menahan perasaan cemburumu, juga hasrat bercintamu, demi kebahagiaanku.. Aku yakin kamu tak akan kembali pada sifat kasarmu, tapi bagaimana jika aku ternyata mengandung anakmu? Maukah kamu menerimanya? Sedangkan ku lihat kamu sangat fokus pada pekerjaanmu, tak pernah sekalipun menyingung soal itu di depanku..

Dina mengumpulkan niat, memberanikan diri agar secara utuh berani bertanya sekaligus menanggung jawabannya. Ia menelan ludah pekat.

"Kak.. Bagaimana kalau aku hamil?"

Elan semakin merapatkan pelukannya. Wujud respon tak ingin, tak mau Dina banyak berpikir tentang kehamilan yang bisa mengganggu mental kompetisinya esok.

"Kamu bicara apa Sayang? Kamu tidak hamil. Sudah ayo tidur!"

Elan mengusap punggung Dina lembut menyabarkan. Memaksa Dina larut dalam lelap walau sejatinya batinnya masih mondar mandir diserang resah, gundah.

Aku harus bagaimana jika memang sedang ada anakmu di perutku Kak?

***

Pukul 02.27.

Elan kembali memasuki kamarnya. Wajahnya kusut nampak sangat letih. Ia harus menyelesaikan pekerjaan hingga dini hari agar nanti bisa mendampingi istrinya. Walaupun sebenarnya belum sepenuhnya selesai. Berbagai berkas pembangunan dan perizinan lahan masih menanti kemampuan otaknya untuk meneliti, memeriksa, kemudian menyetujui jika telah melewati tahap pemeriksaannya yang terkenal sangat rumit. Elan memang pekerja keras.

Ia hanya tak menyangka dan baru menyadari malam ini, bahwa pekerjaan kantor sedang sedikit rumit karena beberapa pertemuan yang tertunda. Yah, beberapa hari ini ia memang terlalu sibuk mengurus istrinya hingga mengesampingkan kewajiban lain atas perusahaan. Mau bagaimana lagi, semua adalah bagian dari usahanya mempertahankan Dina agar tak pergi. Waktunya tak banyak, hanya sebulan lagi atau justru dipercepat saat Asya melahirkan.

Elan merebahkan diri di samping tubuh Dina. Mengamati lamat-lamat betapa ayu wajah istrinya. Tersenyum kecil seraya memberanikan diri membelai pipi Dina selembut mungkin, agar kesadaran tak menjemputnya.

Bagaimana jika kamu memang sedang hamil Daisy? Aku yakin kamu kecewa, tidak siap menerima kehadiran anakku.. Tapi aku juga tak memungkiri kebahagiaan ku jika darah kita bersatu dalam tubuhmu..

REVENGE (SUDAH TERBIT) PART LENGKAP DI GOODNOVEL ATAU KARYAKARSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang