Bagian 44 Hasilnya.. 2

36.6K 2.1K 647
                                    

Nungguin yaaaa?? Hayo siapa yang ngitung vote berasa kek ngitung utang??

Hayuk langsung dibaca, part mayan panjang, mau aku jadikan dua tapi tak tega, kurang baik apa saya ini pemirsah..

Ada yang sudah tengokin Spoiler di IG ya kemaren, yg mata Elan sendu2 napsu gitu hehehe

Jangan lupa VOTE KOMENTARNYA

Ai nid 1175 vot!

***

Kasihku, terpenjara dalam ruang dan waktu

Terlena, dibutakan oleh nafsu

Membeku, berharap tak tercerai oleh rindu

by @Nizalesi

thanks puisinya..
Dina & Elan suka 😍

***

Sempoyongan. Berdiri tegak tiba-tiba menjadi hal yang sulit Dina dilakukan. Kakinya berpijak tapi terkulai. Sendinya seolah memuai, memanjang dalam lunglai.

Dalam bola mata berguncang tak tenang, ia akhirnya jatuh ke lantai. Debaran jantungnya berpacu dalam kecepatan. Kali ini kepercayaan diri dan ketangguhannya dalam menghadapi badai patut dipertanyakan.

Tangan Dina gemetar saat sebuah testpack di genggamannya menunjukkan reaksi. Memberi hasil di luar ekspektasi. Memacu rasa penasarannya kian melingkupi. Ia berusaha keras membuka seluruh testpack yang tersisa, sempat kesulitan karena gugup mendera. Saking tidak sabarnya hingga ia celupkan semua bersamaan. Dalam batinnya hanya bisa berdoa, semoga semua yang menjadi firasatnya bertentangan dengan realita.

Dalam nafas tersengal dan tubuh hampir mati rasa Dina menanti. Hingga beberapa saat kemudian satu per satu alat penguji kehamilan itu ia punguti, ia cermati, ia bariskan kelimanya berdekatan.

Lenyap sudah ekspresi wajahnya. Hambar. Banyak ludah encer yang terasa asin harus ia telan. Ia ketakutan. Air mata mulai menggenang bersama nanar.

Ini sebenarnya keadaan apa? Bagaimana? Apa yang sesungguhnya terjadi pada diriku? Tuhan.. Buatlah aku mengerti keadaan ini.. Aku mohon.. Berikan kekhilafan di kedua mataku kali ini..

Runtuh, ketika dua baris tak mampu lagi ia tepis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Runtuh, ketika dua baris tak mampu lagi ia tepis. Ia menatap dirinya di depan cermin dengan lemas. Ini kejadian yang terlalu nyata untuk menapuki pipinya agar tersadar dari mimpi.

Dina menjambak rambutnya dari depan hingga ke belakang. Kelebat bayangan percintaan panas dengan Elan menyesaki pikirannya. Mengapa baru sekarang? Mengapa baru saat ini ia memikirkan apa itu fungsi pengaman? Keadaan sudah sangat terlambat untuk disesali. Ia hanya akan ditertawakan oleh sebuah penyesalan jika terus seperti ini.

REVENGE (SUDAH TERBIT) PART LENGKAP DI GOODNOVEL ATAU KARYAKARSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang