Bagian 46 Pengakuan Dina

33.1K 2.5K 701
                                    

Yuhuuuu..
Author tergaje seantero jagad Wattpad datang, ga ada yg pengen nyambut dg kalungan bunga??
🌹🌹🌹🌹

Jangan! Nanti bunga2 itu cemburu melihat aura cantikku..

Tampol online masaallll!!

MAKASIH UNTUK VOTE nya..
Sesuai janji aq up setelah 1175..

VOTE dan KOMENTAR nya ya Juragaann..

1175 aja..

***

"Hey! Melamun?" Sergah Vio menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Dina.


"Eoh.. Eng.. Emm.." Dina salah tingkah, tidak siap menjawab pertanyaan Vio yang terkesan to the point.

"Saat menerima undangan pernikahan kalian, sejujurnya aku penasaran siapa yang akan dipersunting Pak Elan. Mas Jarek cerita kalau gosip yang beredar Pak Elan akan menikah dengan anak SMA. Waduh aku hampir tidak percaya, sampai aku datang di pernikahan kalian dan membuktikan sendiri kalau kamu memang masih belia. Asal kamu tahu ya, biarpun waktu itu kamu sudah di make up tapi wajah beliamu masih sangat terlihat. Mana kamu manyun banget kan?" Senyum vio memotong sendiri tutur katanya.

Dina tersipu-sipu kembali. Ia ingat bagaimana pelaminan tak seindah yang ia bayangkan, tak seperti cerita kebanyakan orang. Kala itu, pelaminan adalah tempat ia harus duduk dalam kepahitan, disanding lelaki dewasa nan matang. Mengumbar senyum kebohongan tanpa tahu mimpi buruk yang terjadi malam harinya.

"Aku tidak tahu apa alasan kamu mau menikah dengan Pak Elan, ya aneh saja Pak Elan dengan segala sepak terjangnya tiba-tiba menikahi gadis SMA? Hmm luar biasa.. Kamu luar biasa bisa menaklukkan dia.."

Dina tersenyum. Ia menyadari pemikiran Vio sama saja dengan pemikiran kebanyakan orang, wajar. Sampai sekarang pun ia belum tahu kekuatan dari mana yang mendorongnya mengambil keputusan gila untuk menerima pinangan Elan. Jika itu karena sebuah pelarian dari Arya, kiranya ia harus berterimakasih pada lelaki itu karena menyelingkuhinya. Namun jika itu demi kebahagiaan Raka, apa mungkin ia harus berterimakasih pada kakaknya itu karena sudah memperkosa Asya? Ah pemikiran yang konyol!

"Sepak terjang yang bagaimana Mbak?" Dina tersenyum dan mulai membuka diri. "Sepak terjangnya yang suka gonta ganti teman ranjang? Yang tujuh hari bisa tujuh kali tidur dengan wanita berbeda?"

Ucapan Dina sedikit menohok Vio, agak tak menyangka ternyata Dina tak seperti dugaannya. Gadis itu ternyata lebih terbuka, juga tak enggan vulgar dalam berkata.

"Ya.. Aku kan dulu sekretaris Mas Jarek, jadi sangat tahu bagaimana kelakuan mereka. Tapi aku bersyukur Mas Jarek sekarang jauh berbeda dengan yang dulu. Kalau pak Elan sendiri?"

"Kurang lebih sama. Emm.. Mbak, maaf kalau pertanyaanku agak intim, tapi.. Apa benar kalian menikah karena.. karena.." Dina tak enak hati melanjutkan.

"Karena Mas Jarek memperkosaku?" Sahut Vio lugas kemudian mengulas senyum.

"I..iya.."

"Betul." Vio mengangkat kedua alisnya tenang, mengisyaratkan bahwa pertanyaan Dina bukan lagi sebuah beban. "Dia memang memperkosaku beberapa kali, sampai kemudian aku menderita phobia akan sentuhan dan akhirnya dia terpaksa bertanggungjawab dengan menikahiku. Tapi untuk saat ini aku tidak lagi menyesalinya, ya.. Anggap saja itu cara Tuhan menjodohkan kami. Dan aku harus bersyukur Tuhan sudah menjodohkanku dengan lelaki yang tepat."

REVENGE (SUDAH TERBIT) PART LENGKAP DI GOODNOVEL ATAU KARYAKARSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang