Bagian 28 Untuk Istriku

45.7K 2.3K 807
                                    

Wahai para pemanjat Sutet, pecinta toge, dan pengibar bendera..

VOTE KOMENTAR

Jangan lupa!!

***

Yasmin cs masuk kembali ke kamar Dina setelah dipersilahkan tuan rumah. Sejak memasuki apartemen Elan dan melihat kemeja lelaki itu keluar dari celana dan kusut di mana-mana, ketiganya sudah tersipu-sipu paham alasan mereka dipanggil kembali.

Bahkan mereka hampir tak bisa menahan tawa menyaksikan tubuh Dina yang tak semulus sebelumnya. Maklum saja, leher dan dadanya merah-merah bekas gigitan nyamuk jantan. Satu-satunya nyamuk jantan di dunia ini yang mengigitnya dengan cinta.

"Harus ganti gaun ya? Padahal aku suka banget sama yang tadi hmmph.." Dina membuang nafa lesu.

Yasmin mengangguk sembari menyembunyikan senyumnya. Ia pun mengakui bahwa Dina memang terlihat sangat memesona dengan gaun sebelumnya.

"Sebenarnya gaun yang tadi bisa dipakai lagi, tapi sepertinya emm lebih baik tidak.. Bagian dada harus ditutupi.."

Dina pasrah malam ini harus kehilangan kesempatan selfie saat wajah ayunya dirias Bianca Tan dan tubuhnya dibalut gaun putih cantik Yasmin Hamidi. Padahal sedari tadi lumayan digadang untuk sekedar pamer pada Bryan dan teman-teman akrabnya.

"Pilihkan satu yang agak tertutup untukku ya Kak.."

Yasmin menenteng sebuah gaun hitam merekah selutut. Warna yang cukup matang di kulit dan usia Dina. Namun rekahan roknya sanggup mengimbangi kebeliaannya.

"Yang ini bagaimana?"

"Terserah saja, yang penting jangan terlalu cantik dilihatnya."

"Loh kok?" Bianca tercengang lalu tak lama menutupi bibir paham.

Kecantikan itu anugerah, tapi juga bisa berbahaya. Apalagi jika punya pasangan seperti Elan. Lagi-lagi bisa tak selamat hidupnya.

"Istri Pak Elan harus cantik, rugi dong mengundang kita kalau penampilannya biasa-biasa saja." Sambung Yasmin.

"Masalahnya.. Dia itu ehh.." Dina menghentikan sahutan cepatnya. Menyadari hampir saja mengatakan hal vulgar dan tidak semestinya.

Ketiganya terkekeh.

"Tidak apa, kami bertiga sudah menikah kok, santai saja, tidak perlu malu. Kami bisa memaklumi kalau lelaki seperti pak Elan punya istri sebelia kamu." Pungkas Yasmin.

Dina menggigit bibirnya malu. Namun tak lama percaya dirinya mengumpul.

"Diurai saja ya Kak rambutku, nanti kalau acak-acakan lagi tinggal disisir, sekalian menutupi yang merah-merah ini." Pinta Dina sembari merabai leher ternodanya.

***

Dina mengaitkan tangannya ke lengan kokoh di sampingnya. Hari ini ia akan semakin dikenal khalayak sebagai istri pengusaha muda tampan, menantu idaman para bos besar. Malam ini ia tak dikenal sebagai Dina tapi seorang wanita berjuluk Nyonya.

Memutuskan sejenak tak memikirkan tentang perceraian, Dina mencoba berpikir positif. Biarkan ada satu hari di mana ia berdiri bangga di samping suaminya. Menunjuk sudut-sudut dunia bahwa ia pantas berada di sisi lelaki sempurna itu.

"Pelan-pelan Kak, masih perih." Bisik Dina sambil terus berjalan mengimbangi langkah Elan.

"Padahal aku suka tempo yang cepat, lebih terasa gesekannya." Balas Elan membisik.

REVENGE (SUDAH TERBIT) PART LENGKAP DI GOODNOVEL ATAU KARYAKARSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang