Cerita lengkap di Goodnovel, atau Karyakarsa
Khusus Dewasa 21+, banyak adegan dan kata2 vulgar. Pembaca diharap bijak.
Aku hanyalah korban balas dendam, pelampiasan, dia menginginkanku, selalu menginginkanku kapanpun dia mau, tak sanggup ku elak, di...
Dilarang keras protes soal part ini hihihi Takut banyak yang kuciwa eh kecewa
Double up nih buat yg malming di pojokan bareng suami 💏
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dina melihat hamparan taman bunga di Hokkaido. Matanya berbinar-binar menyaksikan berbagai macam bunga mekar dengan indahnya. Warna mereka tegas, setegas warna lipstiknya yang merah spesial untuk bulan madu mereka. Meskipun terlihat lucu di mata Elan, tapi ia menghargai usaha dandan istrinya. Lagi pula apapun wujud Dina tetap cantik di matanya. Hanya saja kali ini terlihat lebih menggoda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu suka?" Tanya Elan sembari melingkari perut Dina.
Dina menoleh ke belakang dan mengangguk penuh keceriaan. Elan pun gemas dan menciumi tengkuk Dina tak sabar, juga tak peduli bahwa lagi-lagi ini adalah tempat umum.
"Mari kembali ke penginapan, aku sudah ingin kamu lagi.."
"Kita baru sampai masa sudah kembali sih?!" Protes Dina kesal.
"Suamimu kan ingin Sayang, penuhi kewajibanmu.." Elan menuntut beralasan.
"Tadi di pesawat juga bilang begitu, begitu sampai masuk kamar langsung aku layani. Masa sekarang me time sebentar saja tidak boleh?" Dina bersungut-sungut.
"Ini bulan madu. Kita harus membuat madu Sayang.."
Dina melepaskan tubuh dari pelukan Elan dengan kasar. Lama-lama ia muak. Merasa Elan memang tak berniat membahagiakannya. Lambat laun ia sadar apa yang Elan harapkan dari dirinya, hanya sebuah kepuasan sama seperti kepada Sandra.
Ia berlari menjauhi Elan. Pura-pura mengamati bunga yang sedang bermekaran. Padahal berusaha membendung air matanya. Ini bulan madu, tapi rasanya sepahit jamu.
