"Loh loh loh.... Sean kamu kan anak IPA kenapa masuk IPS? ini juga kenapa si Aprilicia malah tidur, ini kan udah masuk jam saya terus dimana itu si Sesil kaleng rombeng kok gak ada?" Sean yang di panggil pun menoleh kearah bu Leli guru Seni budaya.
Sean sejak minggalkan kantin dia memutuskan untuk pergi kekelas Cia dan memandangi Cia sampai dia tidak sadar bahwa bel sudah berbunyi.
"Saya ngasih ini dan masalah Sesil saya gak tau," ujar Sean menunjukan sebuah kantong kresek berwarna putih dan di taruh di dekat kepala Cia kemudian sebelum dia memilih keluar dia lebih dulu menyentil dahi Cia.
Cia yang di sentil hanya gelagapan dan mengucek ngucek matanya Sean yang melihat itu segera keluar kelas agar Cia tidak mendapatinya.
"Sudah nyenyak Aprilicia tidurnya?" bu Leli melangkahkan kaki menuju Cia. "Ehehehe ibu Leli kapan sampe bu? Hehe itu saya tadi pusing banget bu jadi ketiduran," ujar Cia sambil memamerkan senyum lima jarinya.
"Alasan aja kamu itu, mana teman kamu satu lagi kenapa enggak ada?" bu Leli menggetok getokan penggaris yang ia bawa sejak tadi kemeja Sesil.
"Anu itu bu saya gak tau Sesil dimana lagi ketoilet kali bu," ujar Cia mencari alasan untuk sahabatnya itu yang ia yakini bahwa Sesil sedang bolos sekarang.
"Gak kamu, gak Sesil buat kepala saya pusing dan demen sekali membolos," Cia hanya menyengir.
.
Cia hanya diam memperhatikan bu Leli yang sedang menerangi masalah note note yang di tentukan namun tiba tiba matanya tertarik dengan kantung plastik diatas mejanya dia buka dan menemukan secarik kertas.
"Gak usah sok ngambek"
Cia berfikir keras dan Cia memilih menepuk pundak yang ada didepannya sehingga yang di tepuk pun menoleh kebelakang "Ta, tadi siapa yang naro kantong kresek disini?" Cia menanyai Tita yang duduk didepannya. "Sean dari tadi pas Istirahat dia duduk disebelah lo cuman liatin lo sampe bel masuk, sampe dia ditegor bu Leli karena masih di sini tadi," Tita berbisik kepada Cia agar tidak diketahui oleh sang guru.
"Oh jadi tadi gue disentil sama Sean pantes, kan kan dia mulai kangen sama gue hihihi" Cia hanya terkikik
.
"Bego lo mau bolos bilang bilang gue dulu kenapa sih, jadi gue kan yang kena omelan," Cia meneplak kepala Sesil yang berada di atas motor Rey.
"Yah sorry abisnya gue sama dia tadi abis mojok gitu jadinya keasikan." Sesil hanya cekikikan. "Palalo mojok, palingan juga lo mojok di kantin kan meja yang di pojok, sialan lo gue kan juga bete dikelas mulu," ujar Cia.
"Lagi , lo katanya gak mau ketemu Sean sok sok an sih lo gak mau ketemu, padahal mah dalem hati kangen ewwww," ujar Sesil menggoda Cia sambil mencolek colek dagu Cia.
"Sialan lo, heh Rey bilangin sama cewek lo ini kalo gue gak sudi duduk berdua lagi sama dia, kita udah enggak CS," ujar Cia. Reynan hanya menganggukan kepala.
"Halah eeq, ntar lo juga bakalan ngerengek gegara gak bisa pelajaran MTK," Sesil menjentikan tangannya depan muka Cia.
"Ishhhh tau ah udah gue mau pulang bye," ujar Cia lalu dia memilih pulang.
.
"Cia" Sean memanggil Cia membuat Cia menengok sebentar namun langsung memilih melanjutkan jalannya menuju halte depan sekolah.
"Huhuhu pacar masa depan kangen.... Tapi gue mau liat lo kayak gimana ke gue hehe maaf yah"
"Cia denger gak sih" Sean masih mengikuti Cia yang berjalan di trotoar menuju halte. "Apa sih ganggu aja," ujar Cia dengan ketus.
"Naik!" Sean memerintah Cia dengan tegas namun Cia abaikan. "Naik! Aprilicia atau gue gendong?" namun lagi lagi Cia hanya mengabaikan Sean dan membuat Sean gemas.
Sedikit lagi Cia sampai didepan halte namun tiba tiba tubuhnya melayang diangkat oleh Sean seperti patung, Cia hanya berpegangan kepada dua bahu Sean.
"Ihhhh Sean lepas dong malu maluin tau gak lepas," ujar Cia menggebuk gebukan tangannya di bahu Sean namun Sean tetap tidak ingin melepaskan Cia.
Lalu Sean dengan perlahan mendudukan Cia diatas motornya dan membuka jaketnya untuk dipakaikan di pinggang Cia
"Kenapa sih harus dipaksa dulu," kemudian Sean ikut menaiki motornya dan melajukan motornya
.
"Mau kemana sih? jangan bawa gue ketempat yang aneh aneh deh." Cia lebih memajukan wajahnya agar didengar oleh Sean.
"Bawel," ujar Sean lalu mengambil tangan Cia yang berada di punggungnya untuk di tarik kedepan hingga Cia memeluk Sean dan didetik berikutnya Sean melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
.
"Gila kalo lo mau mati jangan ngajak ngajak gue, lo pikir gue gak enek apa." Cia sangat kesal hingga dia menggebukan tasnya kearah Sean.
"Sakit." ringis Sean dan Cia menghentikan acara menggebuknya lalu Cia mengedarkan pandangannya dan takjub akan sekitarnya.
"Ehhh bagus juga masa, kok lo tau kalo ada taman bunga yang bagus kayak disini?" ujar Cia.
"Mama," Sean berujar yang membuat Cia mengerutkan alisnya
"Ngomong irit banget dasar SELPI(Sean pelit)." lirih Cia namun mampu didengar oleh kuping Sean yang berada didepannya.
Sean menarik tangan Cia untuk memasuki taman bunga itu. Saat sampai didalam Cia sangat terpesona sehingga melepaskan tangan Sean. "I ini bagus banget dong," ujar Cia benar benar takjub dengan keindahan warna warninya.
"Gue, enggak suka Daffa," ujar Sean tiba tiba Cia dikagetkan dengan Sean yang dibelakangnya dan membisiki Cia.
"Gue enggak suka," ujar Sean lagi dan membuat Cia ragu untuk memutar badannya.
"Kenapa?" Cia bertanya dengan lirih, tangannya yang semula memegang daun daun didepannya melah menjadi meremas satu sama lain.
"Dia jahat," ujar Sean lagi dengan lirih, Cia mengernyitkan dahinya. "Jahat gimana? Kalo ngomong jangan setengah setengah."
"Dia mau ambil lo dari gue" Cia malah tambah mengernyitkan dahinya.
"Emangnya lo siapa gue?" Final Cia mendapatkan jawabannya.
"Jangan ngambek lagi, oke gue minta maaf kalo selama ini gue ngeselin, maaf juga kalo gue selalu tertutup sama lo, maaf juga kalo misalkan gue gak adil sama lo, gue lakuin itu karena entah kapan tapi gue rasa gue mulai sayang sama lo," ujar Sean dengan mantap.
"Maaf masalah gue ngerokok. gue udah ngerokok dari kelas 10 dan gue akan coba buat enggak ngeroko demi lo, kemarin gue nekat ngeroko di sekolah karena gue kesel ngeliat lo sama Daffa gue gak suka gue benci dia dan Daffa tuh jahat dia mau ngambil lo dari gue."
Sean menenggelamkan wajahnya di ceruk Cia "Lo egois." hanya itu yang di ucapkan Cia namun sungguh hatinya sedang bercampur aduk saat ini
•••
Hy kalian, have a nice day✨
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ketos(Complete)
Romance⚠️ SILENT RIDERS⚠️ Cerita selesai!!!! "Aduh papa kan Cia cuman jorokin Sean doang enggak sampai nusuk Sean, lagian kan papa tau Cia sayang Sean hehe" "Pacar masa depan" Aprilicia Lustre "cuman!" "Sentil dahi? Why not!" Sean Reid Mungkin cerita ini u...