H
P
P
YR
E
A
D
I
N
GGuys!
.
"Cia sumpah gue minta maaf Ci, serius gue minta maaf gue tau gue salah tapi please maafin gue," Daffa mendekap tangan Cia yang sedang duduk dibangku depan rumahnya.
"Tenang Fa, gue udah maafin lo tapi maaf gue gak bisa lupain apa yang udah lo lakuin ke gue," ujar Cia melepaskan tangannya dari dekapan Daffa.
"Ci tapi kenapa sama Sean lo bisa maafin dia, bisa jalan sama dia bahkan bisa sampe tambah deket," ujar Daffa tidak habis fikir dengan Cia.
"I itu karena mungkin rasa cinta dan sayang gue lebih besar dari pada rasa kecewa gue fa," ujar Cia diapun juga bingung dengan hatinya yang tidak bisa berkompromi. "Ci lo bener bener egois," ujar Daffa mulai berdiri dari duduknya.
Namun saat ia ingin melangkah ia berhenti dan menghadap Cia "Tapi enggak apa apa gue gak masalahin itu mungkin kalo gue di posisi lo gue akan lakuin itu juga, tapi Ci lo harus inget satu hal kalo gue tulus sama lo," ujar Daffa lalu memalingkan mukanya dari Cia dan mulai melangkahkan kakinya dari rumah Cia.
Cia merasakan sakit namun tidak sesakit saat Cia mengetahui dia dijadikan bahan taruhan oleh Sean yang notabennya adalah orang yang dia sayang. "Maaf Fa gue egois," Cia menitikan air matanya.
.
"Loh papa udah pulang? emangnya sekarang jam berapa?" Cia yang baru turun dari kamarnya sangat heran melihat sang papa yang sudah duduk di ruang tamu.
"Lah kamu gimana sekarang kan jam 8 Cia kamu kemana aja, kamu baru bangun tidur yah ngigo nih jangan jangan," ujar sang papanya menggoda Cia.
"I iya sih pa Cia tadi abis tidur" Cia berjalan kearah kulkas dan mengambil minuman karena tenggorokannya meronta ingin diisi namun saat Cia meneguk airnya Cia malah tersedak karena mengingat sesuatu.
"Uhuk uhuk uhuk mam uhuk pus SEAN!" kemudian Cia berlari kekamarnya dan mengganti baju secepat kilat tanpa makeup dan yang lainnya hanya menggunakan liptint serta bedak bayi.
.
Cia berlari menuju bioskop tempat mereka janjian. Cia terus berlari sampai menabrak orang orang disana namun saat dirinya sampai di bioskopnya dia mengedarkan pandangannya.
"Sean udah balik kali yah? aduhhhh bego banget sih gue sampe lupa janjian sama Sean, lagian ngapain juga gue tadi mikirin Daffa sampe ketiduran segala," Cia menghentak hentakan kakinya.
Sedari tadi Cia sudah mencoba menelpon Sean namun tidak di angkat. Dengan sebal dia munju kearah kasir dan membeli satu tiket untuk dirinya karena saat ini semua Film sudah di putar setengahnya.
Karena Cia ingin melepas penatnya akhirnya dia memilih untuk menonton. Bahkan dia tidak peduli mengerti atau tidaknya alur dari film tersebut yang terpenting sekarang dia menonton film lebih dahulu.
.
Cia mengamati setengah jalan dari film itu dan tentu Cia tidak mengerti alurnya namun penatnya sudah hilang sekarang.
Cia memutuskan untuk pulang namun saat dirinya baru keluar dari pintu teater bioskop dia melihat seseorang yang sedari tadi Cia cari.
"Tunggu Sean sama siapa tuh? Cabe cabean iuhhhh." Cia yang geram menghampiri Sean namun belum sampai Cia ke arah Sean tiba tiba perempuan didepan Sean membawa tangan Sean kearah pinggangnya dan perempuan itu berjinjit dan menggapai pipi Sean dengan bibirnya.
"Bangsat," Cia lebih dulu mengumpat dan segera melanjut kan jalannya.
"Oh gue fikir lo udah pulang tadi gegara gue telat, taunya punya cewe cadangan buat nonton bareng gila gila gak kuat sama cowo fakboy." setelah Cia berucap seperti itu Sean menjauhkan tubuhnya dari perempuan itu.
Lalu dengan kesal Cia mendekap Sean berjinjit dan mendekati wajah Sean kemudian berbisik tepat di samping kuping Sean "Ternyata pacar masa depan gue lama lama keciduk juga ke brengsekannya."
Cia melepaskan dekapannya kemudian menyentil dahi Sean "Itu pertanda gue jengah sama lo."
Sean hanya diam karena masih kaget dengan perlakuan kedua perempuan yang malam ini bertemu dengannya
"Shit," ujar Sean mengejar Cia namun telat Cia sudah menaiki taksi dahulu.
."Tunggu" seseorang menarik tangan Cia untuk menghadap padanya "Apa?" Cia memasang wajah datarnya. "Dari kemarin lo kemana aja gue dateng kerumah lo kata papa lo, lo gak ada please jangan ngindarin gue." ujar Daffa.
"Fa yaampun gue kudu berapa kali bilang sama lo gue udah maafin lo tapi kalo kekecewaan gue itu gak bisa gue apus, dan kemarin gue nginep di rumah Sesil," ujar Cia.
Cia langsung memilih melanjutkan jalannya di lorong sekolahnya bersama Daffa yang mengikutinya. "Yaudah terserah lo deh gue pasrah, ngomong ngomong udah seminggu ini gue gak liat lo bareng bareng Sean lagi, bahkan gue perhatiin si Sean malah deket banget sama kakanya Bianka siapa tuh namanya si Clara," ujar Daffa sangat curiga dengan Cia dan memilih bertanya.
"Kakanya Bianka? anak kelas sepuluh yang ikut futsal itu?" Cia menaikan alisnya. "Nah iya itu lo tau" Cia hanya diam dan berhenti untuk berjalan Daffa langsung merangkul Cia.
"Tenang kalo sampe si brengsek Sean nyakitin lo lagi biar gue hajar," ujar Daffa memukul mukulkan dadanya sambil memasang tampang kebanggaannya.
"Nyadar kenapa sih lo sama dia sama sama brengsek enek gue lama lama deket lo sama Sean," ujar Cia menyikut perut Daffa membuat Daffa meringis dan melepaskan rangkulannya namun dengan cepat Daffa merangkul kembali Cia dan membawa Cia kembali kekelas mereka
.
"Enaknya kita kasih pelajaran Sean gimana yah udah ketara banget dia keberengsekannya, gedek gue lama lama sama tuh orang minta di bilas mukanya make air spiteng,"
"Sok banget lo Ren waktu itu aja lo di hukum Sean sampe nangis gara gara disuruh bersihin semua toilet."
"Eh itu juga karena bau dan karena capek ngada ngada aja lo."
"Udah udah jadi enggak kita kasih pelajaran ke Sean gue kesian lama la sama si Cia disakitin mulu."
"Iya tuh setuju gue ayuk kita kasih pelajaran sama tuh anak sok Cool masa orang kayak dia bisa dapet julukan PERFECT KETOS gak banget dah."
"Haha iya tuh gue enek lama lama dengernya"
•••
Hy kalian, have a nice day✨
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ketos(Complete)
Romance⚠️ SILENT RIDERS⚠️ Cerita selesai!!!! "Aduh papa kan Cia cuman jorokin Sean doang enggak sampai nusuk Sean, lagian kan papa tau Cia sayang Sean hehe" "Pacar masa depan" Aprilicia Lustre "cuman!" "Sentil dahi? Why not!" Sean Reid Mungkin cerita ini u...