24.

2.7K 112 4
                                    

Karena aku bukan pembisnis jadi aku ngayal aja yah 😭👉🏻👈🏻, y-ya maaf kalo gk sesuai sama realita namanya juga ngarang wkwkw.

Love
Ale ❤️

.

"Nona saya merasa aneh dengan perusahaan ini," ujar Patrick yang menopangkan dagunya diatas tangannya, yang berada di meja Cia sekarang.

Cia yang duduk disofa hanya mengerutkan dahinya dan menatap kearah Patrick yang duduk dibangkunya "Maksudnya?"

"Iya saat saya memeriksa sistem aplikasi data perusahaan kita itu ternyata semua data investor yang bekerjasama semuanya juga ikut terambil bahkan hingga akarnya." ujar Patrick.

Cia hanya mematung dan segera membuka laptop diatas meja lalu memeriksa keadaan nasib investor Cia meskipun hanya tinggal JW Company.

"Shit, kalo kaya gini terus perusahaan Sean bisa bangkrut." Cia mengetik semua data data didalam laptop itu. Berusaha untuk menghapus semua data JW Company namun gagal karena sudah tidak ada lagi data yang bisa diselamatkan.

"Bagaimana ini Pat kita kehilangan data sampai bangkrut dan bank pasti akan nyita semua yang udah papa bangun." Cia menangis Kamudian Patrick menepuk bahu Cia dan memeluknya.

"Tenanglah." Cia menghapus air matanya dan mengigit bibir bawahnya. "Namun bagaimana sama data Sean? apa Sean bangkrut juga?" Cia menatap serius kearah Patrick dan Patrick hanya menghela napas.

"Seharusnya hanya terjadi kerisis keuangan saja, tidak untuk bangkrut karena data yang dikita bukanlah data jantung mereka."

.

"Tuan gawat tuan kita diambang kebangkrutan." Sean hanya menganggukan kepalanya dan mengetuk ngetukan jarinya di atas meja dengan santai.

"Tuan kenapa anda masih santai, data inti perusahaan ilang dan tidak di temukan semua blank namun bagaimana bisa? aplikasi data disini sangat bagus dan terjamin bukan? Tapi kenapa tidak di lock dengan benar." Sean hanya tertawa melihat kegelisahaan sekertarisnya ini.

"Bela kamu itu sudah berapa tahun kerja dengan saya? bahkan dari kamu sebelum punya anak sampai kamu punya anak berumur 1 tahun pun kamu sudah bersama saya bukan? jadi pasti kamu tau betapa gilanya saya dalam hal berbisnis." Bela tersentak dan membenarkan ucapan Sean.

Yeah Sean memang gila dalam dunia perbisnisan makanya perusahaan dia menjadikannya perusahaan paling kaya nomor 1 di Asia.

.

"Saya bangkrut dan tidak memiliki apapun sekarang pihak bank pun sudah menyita semuanya." Cia menunduk dan menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Sean hanya menatap tajam Cia yang berjongkok sambil menundukan kepalanya dihadapannya dan mengepalkan tangannya.

"Dan kau fikir perusahaan ku tidak mengalami kebangkrutan? bahkan sampai 0 Mrs. Lustre." Sean menaikan suaranya dan menghantam meja.

Sean marah bukan karena bangkrut namun karena melihat Cia yang lagi lagi terlihat sangat lemah.

Pertahanan Cia runtuh dan terisak hingga tidak kuat lagi menahan air matanya yang ingin tumpah sedari tadi.

"Bangunlah." butuh 5 menit untuk Cia menenangkan dirinya dan kemudian bangun menghadap Sean. "Bukankah bagus Mrs. Lustre jadinya kita bisa memulai hidup yang baru dengan sederhana," ujar Sean menampilkan smirknya.

Cia yang geram segera menampar Sean dan berlalu dari hadapan Sean.
.

"Gila tau gak dasar gila, Sean kita mau tinggal dimana kalo disita bank kenapa bisa bangkrut sih Se." Mirabele menggebrak meja Sean dan menghantam Sean menggunakan tinjuannya.

"Awwww sakit Mir gila yah." Sean memegang pipinya yang terkena tamparan Cia dan juga tonjokan dari Mirabele.

"Aku bilangin Se kalo kamu mau main main jangan sampe kelewatan gini," ujar Mirabele.

Mirabele membalikan badannya namun baru beberapa langkah Mirabele membalikan badannya lagi untuk menghadap Sean "Biar Ale tinggal sama aku dulu dirumah mama Cilo." lalu Mirabele melanjutkan kembali langkahnya.

Sean menghela napas beratnya "Persetan sama hari ini besok dia akan bertekuk lutut." Sean menelungkupkan kepalanya diatas meja.

.

"Seberapa jauh semua bukti terkumpul?" Sean menarik kursi kerjanya yang ada di apartementnya.

"Sudah 89% kita hanya tinggal menunggu Copy-an bukti untuk anda bawa." Sean mangangguk nganggukan kepalanya.

"Baik apa hari ini semua karyawan tidak masuk?" Sean menatap tajam kearah Bela.

Sedangkan Bela hanya menyengir kuda dan menganggukan kepalanya.

"Aishhhh yasudah tidak apa apa, libur sehari tidak akan membuat saya bangkrut." Bela tertawa dengan keras.

"Bapak lupa kalo bapak udah bangkrut hahaha." Sean melototkan matanya sedangkan Bela langsung mengacir keluar.

.

"Halo Mr. Jenefan how are you?" Sean merangkul Benicks dengan senyum kebanggaannya.

Sedangkan Benicks yang sedang makan siang dengan Jack hanya menelan ludahnya

"Ha-halo Mr. Reid i'm oke." Sean mengangguk nganggukan kepalanya.

"Oke to the point aja yah, saya tau kalian ini hanya tangan tangannya saja dan saya tau kepala kalian siapa jadi kalian ingin mengaku atau saya yang membongkar." Jack sudah pucat lalu meminum kopinya dengan cepat.

"Ayolah jangan buang buang waktu kalian, tau kan perusahaan saya itu adalah perusahaan yang besar bahkan terkaya di Asia jadi tidak mungkin tidak memiliki sistem penyimpanan data yang rendahan dan gampang dibobol, bahkan penghianat seperti kalian pun tidak bisa membobolnya." ujar Sean dengan santai.

Sean mangambil minuman Benicks dan menengguknya "Ahhhh kamu gak punya penyakit menularkan hahaha, saya hanya bercanda okey lanjutkan lagi, jadi kalian pasti sudah tau maksud saya bukan? yang kalian fikir game yang kalian buat adalah kalian juga yang mengendalikannya bersama dia, namun semua salah, karena aslinya saya yang mengendalikan game ini." Sean menampilkan smirknya dan merapatkan jasnya yang sedikit tersingkap.

"Bu-bukannya kamu bangkrut," ujar Benicks dengan lirih. "Iya benar namun aplikasiku yang pintar memanipulasi semuanya, sangat hebat bukan? karena dia membiarkan PENGHIANAT mengambil datanya dan kemudian dia rekam semua aksi pembobolan itu jadi siapapun yang bobol pasti ketahuan." Sean membanggakan aplikasinya yang menurutnya sama seperti kekasih hidupnya itu haha.

"Mari kita lihat, kalian yang menyerah atau saya yang meluluh lantahkan semuanya pada besok hari?" Sean mengerlingkan matanya kearah Jack dan mengusapkan tangannya kearah pundak Benicks sehingga membuat mereka semakin pucat.

"Tidak apa apa kalian meriahkanlah dahulu kemenangan sementara kalian dan umpatilah dahulu kepala kalian anggap aku tidak tahu oke." Sean mulai berdiri dari duduknya.

"Oh iya satu lagi, jika saya mau saya bisa membalikan semua nasib hanya dalam setengah jam, namun saya bukan orang egois, Berlututlah dihadapan Cia bersama kepala kalian maka aku akan memperingan hukuman kalian." Sean membalikan badannya namun kembali menghadap Jack dan Benicks.

"Salam untuk VANA," ujar Sean tersenyum dan menundukan badannya sebagai tanda hormat.
•••
Hy kalian, have a nice day
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️

Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949

Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca

Lovely Ketos(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang