1.

9.7K 348 30
                                    

Kalo emang niat gak mau baca gak usah buka! Hehe bercanda ih 👉🏻👈🏻😭

"Duh Sean sakit tau... sakit ih lepasin, gue minta maaf deh, gue gak sengaja aslian sumpah, gue gak niat jorokin lo kok, yah kali gue ngejorokin orang yang gue suka ke dalem selokan." Cia membuat suara kegaduhan akibat tangannya yang di tarik paksa oleh Sean, karena Cia berencana ingin bolos kembali.

Namun sekencang apapun Cia mencoba melepaskannya dari Sean maka menghasilkan nol besar. "Sean mah tega ihhh sama pacar masa depanya." Cia terus terusan mencoba berbagai hal untuk lepas dari Sean namun tetap nihil.

Saat beberapa langkah mereka menyusuri lorong sekolah yang sepi sebab penghuninya sudah dipastikan berada di dalam kelas yaitu sedang belajar, Sean menghentikan langkahnya sampai Cia menabrak punggungnya.

"Diam," ujar Sean lalu mengetuk pintu didepannya yang bertuliskan Bimbingan dan Konseling atau ruang BK.

"Misi bu, ini saya bawa siswi yang berencana bolos kembali," ujar Sean, kepada bu Rita selaku guru BK langsung mendongakan kepala dan menatap dua pasang manusia didepannya.

"Cia kamu lagi kamu lagi, sudah berapa kali kamu mau membolos?" tanya bu Rita yang sudah sangat capek dengan salah satu siswinya ini yang gemar bolos dan gemar mencari masalah.

Cia yang di tanya hanya mengedikan bahunya, sampai Sean menyentil dahinya.

"Punya mulut itu di jawab," ujar Sean dengan SINGKAT!. Seperti itulah Sean pada semua orang, dingin!.

"Ishh sakit tau, lagian nih yah bu Rita ku sayang, saya tuh males pelajarannya bu Damar, dia selalu nanya ke saya buat ngejawab semua pertanyaan dia yang notabennya saya gak tau," ujar Cia yang merasa kesal kepada salah satu gurunya itu.

"Itu mungkin karena kamunya aja yang tidak terlihat bersemangat disaat pelajaran Sejarah," ujar bu Rita menanggapi uacapan Cia barusan.

"Lagi nih yah bu mending lupakan masa lalu jangan di ingat ingat lagi, enggak baik bu pamali, takutnya bumali marah." dengan santainya Cia berkata seperti itu sambil mendekapkan tangannya di dada. Lalu dengan beberapa saat setelah berkata seperti itu Cia mendapat sentilan kembali didahinya.

"Yang sopan." Sean berkata dengan dingin dan pandangannya menusuk kearah Cia.

"Sudah Sean berbicara dengan Aprilicia Lustre memang susah, seperti berbicara dengan kambing, mendingan sekarang kamu hubungi orang tua kamu biar saya bertemu mereka sekarang," ujar bu Rita dengan telak. Cia ingin melayangkan protes lagi namun Sean lebih dahulu  menatapnya tajam dan mau tidak mau dia menelpon ayahnya.

"Bu kayanya ayah saya lagi selingkuh deh, coba ibu dengar, masa ada suara perempuan dari sebrang sana," ujar Cia sambil memberikan Handphonenya kepada bu Rita.

Bu Rita yang mengernyitkan dahinya pun langsung menempelkan benda pipih itu kekupingnya. "Maaf pulsa anda tidak mencukupi silahkan isi..." bu Rita yang tau maksud Cia pun langsung membuang Handphone Cia ke atas sofa yang berada di ruangannya.

"Yahhh ibu kok dibuang." Cia mempoutkan bibirnya.

"Itu OPERATOR APRILICIA LUSTRE, CEPAT TELPON ORANGTUAMU SAYA SUDAH ENGGAK PEDULI MAU GIMANA CARANYA KAMU MENGHUBUNGI ORANG TUA MU AGAR DATANG KESEKOLAH S.E.K.A.R.A.N.G." lalu bu Rita duduk kembali ketempat duduknya saat beberapa lalu dia berdiri untuk membuang Handphone Cia.

Cia menyenggol lengan Sean yang direspon dengan tatapan malas Sean. "Emmm kalo gitu....Sean sayang..... hehe gue boleh enggak minjem Handphone lo biar gue bisa hubungi calon mertua lo," ujar Cia dengan cengengesan ala ala perempuan menggoda pacarnya.

Tanpa banyak mau berkata dan berdebat lagi, Sean langsung memberikan handponenya kearah Cia. "Yah di kunci nih, apa passnya jangan jangan tanggal nikahan kita yah nanti?"

Lovely Ketos(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang