"Tutup semua akses untuk Devana Anggraeni, saya enggak mau dia pergi keluar kota atau keluar negri dahulu tahan semua aksesnya," ujar Sean dengan FBI kepercayaannya yang telah bekerja sama dengan perusahaannya selama 5 tahun terakhir.
Dari mulai mencari Cia hingga Cia datang dengan sendirinya ke perusahaan.
Ahh tidak, lebih tepatnya disengaja.
Flashback
"Tuan saya dengar Lust Company sedang mengalami krisis keuangan dan menuju kebangkrutan karena sebuah pengkhianatan," ujar Andre salah satu agen FBI kepercayaannya.
"Iya saya sudah mendengar semuanya di pesta semalam, namun siapa yang berani berbuat kotor seperti itu?" Sean mengetuk ngetukan jarinya di atas meja sambil memikirkan nasib Cia.
"Saya sudah melacaknya, saya dengar itu terjadi karena DYP Company dan penghianat berada di bagian keuangan Lust Company." Andre membeberkan semua kebodohan dan penghianatan DYP Company.
"Hubungi Patrick sekertaris Cia untuk segera membuat proposal kerja sama dengan perusahaan kita." Andre yang mengerti maksud dari Sean hanya mengangguk dan menyuruh Bela mengerjakan tugasnya dan Andre mengerjakan tugasnya sendiri untuk terus mengawasi gerak gerik DYP Company.
.
"Apa dia gila, dia selalu tidak memikirkan nasib kedepannya." Bela memaki bosnya yang terlanjur nekat menurutnya.
"Kau tau Sean bukan, dia memang seperti itu sudahlah kita hanya tinggal menurutinya." Andre mengusapkan telapak tangannya kearah kening Bela.
"Apa kau tau Rian selalu merengek meminta untuk pergi jalan jalan akhir akhir ini, apa kau ada waktu?" Andre hanya menatap sang sahabat dengan jengah dan kesal.
"Ajak lah suamimu supaya hubungan kalian tidak terombang ambing tidak jelas." Bela menghela napasnya.
"Bukan seperti itu dia yang selalu menghindar aku malas mengajaknya lagi dan lebih baik aku mengajakmu." Bela menatap foto sang putra di atas nakasnya.
"Yasudah nanti setelah kita melakukan misi kita, aku akan pergi dengan kalian dan memenuhi semua keinginan kalian." Andre tersenyum kearah Bela dan memeluk Bela dengan erat.
Flasbackoff
.
"Anjir lo beneran bangkrut? yahelah." Sesil kesal dengan temannya yang baru cerita dengan dirinya masalah kebangkrutannya.
"Ayolah jangan membuat gue pusing, gue ingin istirahat pinjam kamar tamu lo yah selama 3 hari ini btw haha," ujar Cia mengarahkan tangannya untuk meneguk air yang ada diatas nakas dan membuat Reynan menggeleng gelengkan kepala.
"Lo masih mengkonsumis obat tidur?" Cia yang sedang minum langsung tersedak dan menatap Reynan yang dengan santainya memangku Sirei.
"Hah?" Cia tidak yakin Reynan berbicara dengannya karena Reynan tidak ada menghadapnya sedikitpun.
"Iya gue berbicara sama lo Aprilicia Lustre yang disukai my twins," ujar Reynan, Cia memutarkan bola matanya dengan jengah dan bergerak santai menuju sofa yang diduduki Reynan serta Sirei sekarang sedangkan Sesil dia hanya menatap dari arah dapur dan memilih untuk memasak.
"Gue tau lo pasti dikasih tau ini semua dari Rayno kan?" Reynan hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Gue udah enggak konsumsi karena tanpa gue konsumsi selama 4 tahun terakhir ini gue gampang ketiduran jadi gak perlu lagi," ujar Cia.
"Oh iya Ray mana?" Cia mendongakan kepalanya yang sebelumnya menunduk.
"Udah sama tuhan," ujar Reynan.
Cia mematung dan mencerna semua ucapan Reynan
"Kenapa?"
Reynan menarik napas dengan panjang dan meletakan Sirei di dampingnya "Dia sama gue itu dulu satu rahim nah disana tuh gue hidup sama dia tapi sayang fungsi jantungnya dia gak senormal gue, jadi dia berusaha mati matian untuk hidup, dia punya takdir yang bagus karena dokter memvonis dia cuman sebentar hidupnya tapi ternyata dia bisa hidup selama 18 tahun walaupun sakit sakitan dan dia pergi itu tepat dihari kita semua kehilangan lo, dia nyariin lo semaleman karena dia fikir lo gak pergi jauh-"
Reynan menjeda perkataannya dan memilih untuk meminum air yang ada di atas meja lalu menatap Cia yang hanya menatap kosong kedepan.
"Dia sayang banget sama lo, lo inget waktu dia nolongin lo pas MOS yang lo gak bawa air mineral merk AXO dan tiba tiba di tas lo ada?, nah itu dia yang masukin," ujar Reynan. (Btw ini kisah asli yg ini wkwk) 😭👉🏻👈🏻
Keadaan hening hingga beberapa menit kemudian Sesil datang dari arah dapur dan merangkul Cia yang mulai tidak menahan tangisannya.
"Dan apa lo tau di akhir hidup dia, kita harus janji sama dia buat jagain lo Ci, dia itu cowok sempurna di mata gue, bahkan dia relain lo buat Sean," Reynan menghela napasnya dengan berat.
Sesil terus mengusap usapkan pundak Cia dan menenangkan sahabatnya itu.
"Sean tau kalo Rayno suka lo," ujar Reynan.
Cia kaget dan melepaskan rangkulan Sesil lalu segera menatap Sesil dengan mata merahnya. Cia ingin membuka suaranya namun dia sudah terlambat.
"Eits dengerin penjelasan kita dulu, Sean tau dan Reynan yang awalnya ingin berjuang buat lo, tapi dia mundur perlahan karena dia tau lo suka Sean, terus dia minta ke Sean untuk jaga lo meskipun Sean gak mau, tapi dia tetep maksa Sean seenggaknya dia ngerespon lo meskipun rada dingin akhirnya Sean mau."
Cia sudah tidak bisa berkata lagi karena kebodohannya dia tidak mengetahui tentang Rayno dia bodoh karena sibuk dengan Sean.
.
"Ka Vio tuh udah meninggal Sean, gara gara ngelahirin Ale dan dia mengandung karena kelalaian kamu yang berhubungan badan gak pake pengaman." Mirabele memaki Sean dengan kesal dan menampar Sean.
Sedangkan Sean hanya diam dan menatap kearah Ale yang tertidur di atas sofa "Iya emang salah tapi kan Vio tetap sudah menyandang Ny. Reid." Sean mengepalkan tangannya dan mengalihkan pandangannya kearah Mirabele.
"Cukup, kenapa kalian selalu berantem sih? kamu Sean kalo kamu gak mau jaga anak kamu dengan benar silahkan tinggalkan Ale dengan kami, dan kamu Mirabele jangan pernah ungkit semua yang telah terjadi itu sudah terkubur bertahun tahun lamanya apa salahnya kakamu dan Sean memiliki anak berdua, itu keinginan mereka karena mereka saling mencintai." John selaku papa Violet dan Mirabele mencoba membenahi semua permasalah dan perdebatan antara Sean dan Mirabele.
"Tidak papa dia tidak mencintai ka Vio dia hanya menjadikan ka Vio sebagai bahan pelampiasan setelah dia tidak bertemu dengan masa lalunya." Sean kaget dan menatap Mirabele dengan nyalang.
"Iya aku tau semuanya dari laci kerja kamu yang menyimpan foto seseorang perempuan dan sebuah dokumen dokumen tentang dirinya, kamu mencintainya bukan?" Sean meredamkan emosinya dan berdiri lalu menggendong Ale.
"Saya tekankan dengan kalian, saya memang masih mencintai wanita masa lalu saya, namun disaat saya mendapatkan titipan dari tuhan saya tidak pernah sedikitpun untuk berniat membuangnya bahkan kalian sendiri sudah lihat seberapa sayangnya saya dengan Ale dan juga Viona Baskara disaat dia mengandung Ale dulu saya sangat menyayanginya sebagai ibu Ale bukan wanita pelampiasan yang Mirabele tuduhkan kepada saya," telak Sean dengan tegas.
Sean segera melanjutkan jalannya dari rumah orang tua Viona.
•••
Hy kalian, have a nice day✨
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ketos(Complete)
Romance⚠️ SILENT RIDERS⚠️ Cerita selesai!!!! "Aduh papa kan Cia cuman jorokin Sean doang enggak sampai nusuk Sean, lagian kan papa tau Cia sayang Sean hehe" "Pacar masa depan" Aprilicia Lustre "cuman!" "Sentil dahi? Why not!" Sean Reid Mungkin cerita ini u...