"Lah yah lo sih bego, enggak liat liat Dulu ada CCTVnya," ujar Daffa meneplak kepala Adi.
"Eh kunyuk bukan gue noh si Febri, kerjaan dia tuh makan doang, nyesekin jantung sama hati aja dia mah kerjaannya giliran dikasih kerjaan ngawasin malah gak becus," ujar Adi melemparkan botol pembersih lantai kearah Febri.
"Dih enak aja lo, ini semua gara gara Gilang yang gak mau ngasih gue jatah makan dulu sebelom kerja." Gilang hanya mendelikan matanya.
"Anjir bau banget sih nih toilet ahhh gue nyerah dah." Adi yang sangat tidak suka kotor dan bau sekarang malah disuruh bersihkan toilet.
"Inget masih ada 10 toilet lagi di sekolah ini," ujar Gilang berbicara dengan datar.
"Ahhhh harusnya gue gak ikut ide lo nih Daf," ujar Febri sambil merengut. "Udah udah mending sekarang cepetan selesain tuh" ujar Daffa.
.
"Jadi mereka yang udah jailin lo?" Cia memakan kripik didepannya. "Iya mereka, kan gue bilang apa Daffa tuh brengsek ngeselin dendam kusumat gue rasa tuh anak sama gue," ujar Sean sambil merapihkan rambut Cia yang tertiup angin. "Ya ya ya ya seenggaknya mereka udah membalaskan dendam gue sama lo gara gara yang kemarin." Cia menimpukan kripik kearah Sean.
Namun Sean cepat menghindar "Oh jadi lo dendam sama gue? okeh jangan lupain lo masih hutang hukuman sama gue gara gara telat dateng ke bioskop," ujar Sean mengangkat alisnya dan menampilkan senyum smirknya.
"Gak gak gak apa apaan lo." Cia menggelengkan kepalanya dengan keras sampai semua rambutnya berterbangan tak tentu arah namun segera di tahan Sean. "Hei hei hei stop ntar pala lo pusing." Sean merapihkan kembali rambut Cia. "Gue cuman mau hukum lo dengan...." Sean memberhentikan suaranya membuat Cia menahan napasnya.
Cia mendapatkan sentilan di dahinya "Jangan tahan napas kalo mati gue gak mau tanggung jawab kalo hamil baru mau." Cia hanya mencebikan bibirnya dan menghadap ke arah lain, karena saat ini pipinya sedang memerah
"Eh eh eh ada yang tersapu sapu" Sean semakin menggoda Cia. "Ihhhh Sean sipu bukan sapu." kembali lagi Cia menimpuk Sean dengan Kripik.
"Oke oke oke serius, gue cuman mau lo buatin gue Mie samyang 5 bungkus terus dikasih bon cabe, telur, keju mozzarella." Sean menampilkan smirknya kembali.
"Jangan bilang setelah gue masak terus gue juga yang makan?" Cia menyelidik kearah Sean "No no no no kita bakalan Challenge yang menang boleh minta apapun," ujar Sean, Cia mulai merasa gelisah namun dengan Smirk Cia mengacungkan jempolnya dan tersenyum dengan sinis kearah Sean.
"Deal" Cia mengangkat alisnya kemudian membawa jempol Sean kearah jempolnya kemudian Sean yang tau maksud Cia mulai berucap "Deal."
.
"Oke kalian belanja gak boleh lebih dari 5 menit lebih harus pushup okeh." Sesil mulai menghitung mundur "1....2....3"
Sean dan Cia mulai berlarian didalam sebuah mall perbelanjaan yang khusus untuk bahan bahan makanannya untuk membeli Mie, telur, mozzarella, dan bon cabe. Lalu mereka bergantian, giliran Sesil dan juga Reynan.
.
"Nahhh kan sekarang Cia sama Sesil kalah kalian pushup." Sean menepuk nepukan pundak Cia agar dia mau melakukan pushup dintengah orang banyak. "Malu ihhhh nanti aja di rumah." Reynan hanya menyilangkan tangannya pertanda tidak diperbolehkan mau tidak mau Cia dan Sesil melakukan hukumannya.
"Nyesel gue tadi ngeiyain ajakan lo Ci," Sesil memegang tangannya yang keram. "Hahaha biar berbagi kesusahan itu baru namanya sahabat." Sesil hanya mendelik.
.
"Okey guys karena disini ada Sesil sama Reynan kita rubah peraturannya jadi siapa yang masakannya paling enak antara team cowok sama team cewek itu pemenangnya dan dilanjutkan makan samyangnya," ujar Sean memberikan ide.
Namun semuanya mengangguk setuju. "Okeh siapa takut," ujar Sesil dan Cia sedangkan Reynan hanya mengganggukan kepala saja.
.
"Sore tante om nama saya Cia" Cia menyalimi mamanya Sean. "Oh ini toh Cia Cia itu cantik yah mama kira kamu tomboy," ujar mama Sean lalu tertawa renyah.
"Hah? tomboy tante?" Cia hanya mengerjapkan matanya. "Iya tomboy, abisnya kamu tuh kata Sean sering buat masalah seperti laki laki," ujar mama Sean kembali.
"Sial baru ketemu udah dapet negative looking gue, ini semua gegara Sean ngapain dia cerita sama mamanya kan gak bisa pencitraan didepan mamanya"
"Ahhh i-itu yah tante hehe yah gitu deh tante saya," ujar Cia hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Jangan sungkan sama tante mah, namanya juga anak muda ada aja tingkahnya, dulu tante sama om juga pasti pernah melakukan kenakalan iya kan pah?" mama Sean menanyai papa Sean yang di respon anggukan oleh papanya.
.
"Siap... 1....2....3" mama Sean mulai menghidupakan stopwatch nya. "Ayo kalian jangan kalah yah sama yang laki laki Cia Sesil," ujar mama Sean memberikan dukungan.
"Mama harusnya dukung anaknya dong," ujar sang papa. "Ihhhh papa Sean itu udah besar jadi yaudah suka suka dia aja," ujar sang mama yang sangat antusias dengan Challenge yang di lakukan oleh anaknya ini.
Cia yang sedang masak malah melamun "Papanya Sean mirip kayak Sean dingin ihhhhhhh untung mamanya petakilan kayak gue hihi."
"Lah woy si monyet ngelamun aja liat noh airnya udah mendidih, nanti lagi ngelamun joroknya," ujar Sesil, Cia kemudian menimpuk Sesil dengan serbet.
Mereka berempat sangat sibuk sampai kemudian Sean tidak sengaja menabrak punggung Cia saat ingin membalikan badannya
Prank
"Lo..." Cia menunjuk kearah Sean dan malah dibalas gedikan bahunya Sean.
"Ehem." mama Sean berdehem hingga menyadarkan Cia kembali.
"Tante...." Cia berucap dengan lirih dan membalikan badan kearah mamanya Sean.
"Maaf" lirih Cia lagi. "Gak apa apa kok gak apa apa Cia itu tragedi udah sana lanjut masak lagi biar ini di beresin sama bi Naomi aja," ujar mama Sean menenangkan Cia yang merasa bersalah.
Kemudian mereka melanjutkan masak kembali hingga dapur menjadi berantakan seperti kapal pecah
.
Saat masakan selesai mama Sean dan papa Sean hanya mencoba sedikit dari mie yang mereka masak.
"Oke mama udah menemukan hasilnya," ujar mama Sean lalu mengangkat ngangkat alisnya mencoba menggoda Sean, Cia, Sesil, Dan Reynan "Hasilnya itu mama suka masakan...."
"Ehhh papa dulu deh yang kasih jawaban." mereka berempat yang tadinya tegang menjadi menghela napas. "Papa suka masakan Cia sama Sesil," ujar sang papa tanpa basa basi langsung mencetuskan kesuakaannya.
Sesil dan Cia hanya menepuk nepukan dada mereka dengan gaya sombongnya. "Ayo dong tante jangan buat kita deg degan." Reynan mencoba membujuk mama Sean.
"Iya iya deh mama suka.... suka masakan kalian berdua hehe," ujar mama Sean lalu beliau hanya menyengir dan membuat semua orang ternganga dengan ucapannya.
"Kalo gitu mama enggak usah buat kita deg degan kalo ujungnya suka sama dua duanya," ujar Sean dengan kesal.
"Hehehe sorry, nah berarti yang menang team cewek so.... Kalian team cowok harus berenang nahan napas selama 1 menit sesuai janji kalian dan papa juga harus ikut," ujar sang mama.
"Loh loh gak..." belum selesai sang papa berucap mama Sean sudah lebih dulu memberikan tatapan tajam kepapanya dan membuat sang papa diam seketika.
"KALO GITU GAK USAH MILIH TEAM COWOK AJA TADI" SANG PAPA MENYESAL HINGGA UBUN UBUN.
"LETSSSS GO" ucap Team cewek dengan gembira.
•••
Hy kalian, have a nice day✨
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca
![](https://img.wattpad.com/cover/175770998-288-k777968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ketos(Complete)
Romansa⚠️ SILENT RIDERS⚠️ Cerita selesai!!!! "Aduh papa kan Cia cuman jorokin Sean doang enggak sampai nusuk Sean, lagian kan papa tau Cia sayang Sean hehe" "Pacar masa depan" Aprilicia Lustre "cuman!" "Sentil dahi? Why not!" Sean Reid Mungkin cerita ini u...