27.

3K 118 2
                                    

Aku baru nyadar semua karyaku tidak ada yg tembus sampe part 50 👉🏻👈🏻.
.

"Saya ingin bertemu Devana Anggraeni" Sean mengunjungi kantor polisi terlebih dahulu sebelum menuju rumah Cia.

"Baik pak mari ikut saya." polisi itu mengantarkan Sean kedalam sebuah sel yang diperuntukan untuk menjenguk.

"Waktu anda hanya 10 menit." Sean hanya mengangguk dan matanya tidak pernah beralih ke arah Devana.

"Halo," ujar Sean mengguncangkan bahu Devana agar dia menengok kearah Sean.

"Vana saya cuman mau bilang sama kamu, jangan pernah menaruh dendam lagi, dulu kamu adalah wanita yang paling berharga untuk saya dan begitupun sekarang kamu sudah saya anggap saudara saya sendiri." Sean memformalkan sedemikian rupa bahasanya agar Vana tidak salah sangka dengannya.

Vana hanya meneteskan airmatanya penuh penyesalan "Vana saya tahu kamu melakukan ini karena Viona sudah meninggal dan kamu ingin mendapatkan saya kembali kan? Hingga kamu ingin menjatuhkan Cia?, Vana Cia itu orang baik bahkan dia ingin memperingan beban kamu tadi dipersidangan namun ternyata pengadilan tidak sebaik Cia." Devana mendongakan kepalanya kearah Sean dan menghapus air matanya dengan cepat.

"Se Sean hiks hiks, aku menyesal aku minta maaf."

Sean menghela napasnya dan menggenggam tangan Devana yang ada di atas meja "Tenang lah Va saya dan Cia sudah memaafkan kamu jadi berubahalah ini semua pembelajaran untukmu," ujar Sean.

Sean tersenyum dan membuat Vana yang melihat hanya mengangguk

.

Ting ting ting

Future Husband

Aku didepan kamu dimana

Iya tunggu aku lagi kebawah nih

Jangan suka kebiasaan
Main hp ditangga nanti
Kamu ngegelinding gimana?

Iya bawel

Pintu Cia terbuka dan menampilkan sosok Cia yang begitu menawan dengan senyumnya yang hangat.

Sean yang melihat itupun ikut tersenyum "Apa kabar?" Sean bertanya dengan muka polosnya.

Sedangkan Cia hanya melongo dan tidak mengerti "Kamu ngigo yah helo, ini tuh udah pagi kali." Cia mencubit perut Sean membuat Sean mengaduh.

"Sakit Ci kamu gimana sih," ujar Sean sambil mengusapkan tangannya kearah perutnya yang di cubit Cia.

"Haha abis kamu nyebelin nanya kabar aku, kaya orang gak ketemu lama aja baru kemarin kita ketemu." Sean menyentil dahi Cia dan sekarang gantian Cia yang mengaduh.

"Denger yah Aprilicia kamu itu baru aja ngelewatin hari yang berat, lagian kita emang udah lama gak ketemu kan? berapa tahun? Sembilan kan? emang salah aku nanyain kabar calon istri aku?" Sean menggoda Cia hingga Cia yang mendengarnya sampai memerah pipinya.

"A-apaan sih kamu gak jelas, siapa juga yang mau sama duda." Cia sekarang gantian menggoda Sean dan berjalan kearah mobil Sean yang diikuti Sean.

Mereka berdua masuk kedalam mobil dengan Sean yang menyetir dan Cia yang berada disampingnya.

"Aku ini Duren tau duda keren, bahkan ibu ibu dikomplek aku tinggal aja tuh yah pada sering godain aku." Sean dengan pedenya membanggakan dirinya.

Lovely Ketos(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang