"Dor!" Cia yang sedang duduk di kantin sendirian, karena belum saatnya bel istirahat dikagetkan oleh seseorang yang saat dia memutar badannya ke arah belakang ternyata yang mengagetkannya adalah Daffa.
Cia hanya mendelikan matanya. Daffa bukannya takut kepada Cia dia malah ikut duduk disamping Cia sambil merangkul Cia. "Gak usah sok asik sama gue," ujar Cia dengan dingin.
"Lo kenapa Ci?" Daffa yang bingung hanya mengerutkan dahinya. "To the point aja Fa gue mah, Lo waktu kelas sebelas jadiin gue bahan taruhan kan sama Sean?, Emang dasar brengsek lo yah." Cia yang sangat kesal dengan Daffa langsung berdiri dan ingin bergegas dari sana.
Daffa yang melihat itu langsung memegang tangan Cia. "Cia yaampun itu udah beberapa bulan yang lalu gue minta maaf gue juga khilaf Ci gue bener bener kalap waktu itu mau dapetin lo tapi lo malah lebih milih deket sama Sean." Daffa masih mempertahankan posisinya meski Cia mencoba melepaskan Cekalannya.
"Basi tau gak, lo sama Sean sama sama brengsek gak punya hati." Cia menampar Daffa dengan satu tangannya yang lain dan saat Daffa melepaskan cekalanya itu dimanfaatkan oleh Cia untuk berlalu dari sana.
.
Cia memilih bergegas kearah rooftop dan mencoba mengabari Sesil yang masih di dalam kelas.
Rombeng
Sil gue di rooftop ntar lo kekantin duluan aja gue akan nyusul.
Setelah itu Cia tetap memegang Handphonenya dan membuka aplikasi lain sambil berjalan menuju rooftop.
Saat sampai di rooftop Cia tetap menundukan kepalanya sambil melihat Hpnya.
10 menit kemudian
Cia mengangkat kepalanya saat dia memasukan Hpnya kedalam saku bajunya dia tak sengaja melihat bayangan didepannya ada dua."Tar dulu kok bisa dua? Gue kan sendirian disini," desis Cia dan dia memutuskan untuk memutar badannya secara perlahan.
"Hahhhhhh jurik sia mane teh dugong jadi jadian, celeng jadi jadian." Cia memukuli makhluk didepannya.
"Aw aw aw sakit Cia awww udah dong lepas sakit buka mata lo," ujar orang tersebut
Tapi tunggu! Dia mengenali suara ini lalu Cia membuka matanya perlahan dan sangat kaget karena wajah Sean tepat didepan mukanya.
"Sialan lo." Cia memukul kepala Sean dan membuat Sean memundurkan wajahnya kembali dan menegakan badannya yang sebelumnya membungkuk.
"Sejak kapan lo disitu?" tanya Cia dengan sinis karena dirinya masih marah dengan Sean. "Saat lo chatan sama Sesil, terus lo buka Instagram, lo buka galeri liat foto lo, papa lo, dan emmm..." ucapan Sean menggantung karena Sean tau Cia dan mamanya memiliki hubungan yang kurang baik.
"Udah lah enggak usah dibahas gue mau kebawah aja enek gue liat lo." Cia memilih menjauh dari Sean dan lagi lagi tangan Cia di tarik oleh orang.
"Lepasin gue!" Cia memekik dan memaksa untuk melepaskan tangannya. "Enggak kita harus selesaiin masalah kita dulu." Sean memaksa Cia.
"Lepas! gue udah bilang sama lo lepasin gue sialan." Cia memarahi Sean. Baru Cia akan mengangkat tangannya untuk menapar Sean namun Cia turunkan kembali karena dia tidak bisa menyakiti Sean.
Sean yang melihat itu langsung menarik Cia untuk duduk kembali kebangkunya dan dia yang berlutut didepan Cia karena Cia yang menunduk.
"Gue minta maaf sungguh, gue gak niat gitu Cia gue awalnya juga gak mau tapi malah dipaksa maaf Cia lo boleh gebuk gue lo boleh apa apain gue tapi jangan jauhin gue, jangan pergi dari gue sungguh gue sayang sama lo Cia serius gue gak mau kayak dulu, Cia lo tuh udah masuk kedalam hati gue." Sean memohon kepada Cia menarik tangan Cia untuk menuju dadanya dan membuktikan bahwa dia selalu berdetak tidak karuan hanya saat bersama Cia.
"Tapi lo tuh jahat gue enggak suka! gue bukan barang Sean! bukan!" ujar Cia sambil menggebuk gebukan dada Sean dengan tangannya. Sean hanya menerima itu semua dan hanya Diam namun saat gebukan Cia mulai melemah Sean berdiri dan menarik Cia untuk masuk kedalam pelukannya.
"Maaf gue minta maaf Cia maafin gue," ujar Sean mengusap punggung Cia seakan dia memberikan kekuatan kepada Cia yang Sean yakini Cia sangat kesepian sekarang.
Cia hanya menangis di dada Sean dan mulai membalas pelukan Sean "Jangan tinggalin gue, jangan jadiin gue barang, jangan egois, jangan ngerokok gue gak suka," Cia mulai berbicara meski masih sesegukan.
"Iya"
.
Dipojok kantin Reynan dan yang lain sedang makan "Loh katanya si Cia mau kekantin mana?" Bian menanyai perihal Cia yang ingin kekantin.
"Iya tadi dia bilang mau kekantin tapi gak tau dia masih di rooftop kali." Sesil menyendokan nasi goreng kembali dan memilih memasukan sendoknya yang sudah terisi nasi goreng kedalam mulut Reynan dan yang di suapi hanya menurut.
"Sean juga mana coba?" Tanya Reynan.
"Aduh udah deh jangan ada Sean dulu kesian temen aku masih Shock sama kelakuan temen kamu itu," ujar Sesil karena dia sudah tahu semua ceritanya dari mulut Sean sendiri kemarin saat kumpul dirumah Sean malam hari.
"Hai guys," ujar Cia sedikit berteriak sambil menepuk pundah Sesil.
"Uhuk uhuk bang uhuk sat." Sesil tersedak nasi gorengnya kemudian diambilkan minum oleh Rey dan Cia hanya cengengesan.
"Lah si anjir, kok lo berdua bisa barengan? gandengan lagi," ujar Bian kaget. "Sirik aja lo bilang aja gak punya gandengan kan lo." lalu Cia dan Sean memilih duduk sebelahan.
"Kalian jadian?" Sesil menanyai itu. "Kita saling sayang" ujar Sean
uhuk uhuk! Serempak semuanya tersedak lagi namun Sesil hanya terbengong bengong.
"Hah gila bercanda lo bego," ujar Bian yang sedang tertawa sampai dia menggebrak gebrak meja. "Sialan lo rusuh banget" ucap Rayno.
Reynan yang sedari tadi diam kini angkat bicara. "Lo berdua gak lagi sawan kan?" Cia dan Sean kompak hanya menggeleng.
"Si anjeng kompak banget lo berdua." Rey menarik tangan Sesil yang memegang sendok karena menggantung di udara sedari tadi untuk memasuki kemulutnya.
"Please jawab yang bener kalian tuh pacaran apa gak?" tanya Sesil yang bingung.
"Kita itu......."
•••
Hy kalian, have a nice day✨
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ketos(Complete)
Romance⚠️ SILENT RIDERS⚠️ Cerita selesai!!!! "Aduh papa kan Cia cuman jorokin Sean doang enggak sampai nusuk Sean, lagian kan papa tau Cia sayang Sean hehe" "Pacar masa depan" Aprilicia Lustre "cuman!" "Sentil dahi? Why not!" Sean Reid Mungkin cerita ini u...