Sooo! Let's start!
.
Cia berjalan menyusuri lorong sekolahnya yang sepi. Di saat jam sudah menunjukan pukul 13:40 dimana artinya anak anak disekolah sedang belajar. Namun tidak dengan Cia, dia keluar kelas hanya untuk melihat Sean yang sedang berolahraga, yah sekarang hari Rabu dimana kelasnya Sean 12 Ipa-3 sedang berolahraga.
Saat Cia sampai di lapangan Cia menengok ke arah kanan dibawah ring basket disana lah Sean dan yang lain sedang pemanasan.
"Wihhhhh Pacar masa depan lagi pemanasan, jadi makin ganteng aja," ujar Cia yang ingin menuju ke Sean namun ia urungkan karena dia memilih ke area kantin dan membeli minuman untuk Sean nanti.
.
"Sean nih minum buat lo." Cia duduk disalah satu bangku tribun dekat lapangan dan menyodorkan air disaat Sean menuju ke arahnya.
"Bolos?" Sean mengambil airnya dan menatap Cia datar.
"Hah? apanya bolos?" Cia tidak mengerti dengan omongan Sean yang terlanjur pelit itu.
Lalu Cia mendapat sentilan didahinya dan Sean meninggalkan Cia begitu saja tanpa mau berterima kasih dan tanpa menoleh kembali kearah Cia.
"Udah biasa ditinggal, untung sayang, untung cinta, untung ganteng coba kalo enggak gue sleding tuh muka," uajr Cia lalu berdiri dan memutuskan untuk kekelas kembali.
.
Saat seorang Cia masuk kekelasnya.
"APRILICIA! DARI MANA KAMU?" bu Damar sudah dihadapan Cia dengan tangan dipinggangnya.
"Saya pusing sama kamu APRILICIA! Kamu tuh jarang banget ikutin pelajaran saya emang ada yang salah dengan pelajaran saya?" tanya bu Damar dengan kesal.
"Duh ibu jangan marah marah nanti luntur kecantikan ibu yang bak pari purna itu." Seisi kelas langsung tertawa mendengar penuturan Cia.
"Ibu saya tuh enggak pernah ikutin pelajaran ibu, karena saya itu orangnya move on-nan enggak mau mengingat masa lalu lagi bu, kecuali pacar masa depan saya, si Sean hehe kalo dia saya baru enggak bisa lupain." Cia hanya cengengesan.
"Astagahhhhh pusing pala saya, lagian juga Sean gak akan mau dengan kamu Aprilicia, kamu dengan dia itu beda TIGA RATUS ENAM PULUH DERAJAT, kamu itu tuh pecicilan, tukang bolos, tukang cari masalah, sedangkan Sean dia mah ganteng, baik, nurut, ketos pula gak akan cocok udah sama kamu," ujar bu Damar dengan sewot.
Cia yang mendengar itu langsung menatap bu Damar dengan malas. "Jodoh mah enggak ada yang tau bu, awas yah bu saya jodoh sama Sean ibu gak akan saya undang ke pernikahan saya," ujar Cia sambil menaikan dagunya dengan arogan.
"Siapa juga yang mau kamu undang emangnya kamu artis, udah sana saya sudah malas berdebat dengan kamu, duduk sana dan saya mohon jangan buat aneh aneh kali ini!" perintah bu Damar dengan kesal. Lalu Cia pergi ketempat duduknya disebelah Sesil.
"Lo darimana aja Curut, gue cariin juga udah gue spam chat malah gak bales." ujar Sesil yang berbisik saat Cia sudah berada di sebelahnya.
"Biasa lah abis dari lapangan liat pacar masa depan olahraga." ujar Cia dengan santai.
Pletak
"Awsshhhh sakit bego." Cia mengusap kepalanya yang dijitak oleh Sesil.
"Bucin banget lo, jadian aja belom gimana kalo lo jadian, najis deh," ujar Sesil.
"bacot ah.., udah gue mau tidur ntar bangunin gue kalo udah bel balik," ujar Cia lalu menumpukan kepalanya di atas meja.
.
"Seannn.... bareng dong yah yah yah?" Cia mengedip ngedipkan matanya kearah Sean.
"...."
"Sean ihhh denger enggak, mau bareng... tau enggak sih gue lagi enggak di jemput sama supir nih, masa tega ninggalin pacar masa depan lo sendirian, terus nanti dilalerin di sini udah mana mau ujan lagi," ujar Cia yang masih berusaha membujuk Sean agar mau mengantarkannya kerumah, namun Sean hanya mengabaikan Cia dan memilih untuk memakai helm dan segera menaiki motornya namun dia memilih turun kembali dan melepas jaketnya.
"Jangan geer lo," Sean berucap dingin dan mengikatkan jaket ke arah pinggang Cia agar menutup paha mulus Cia nanti saat menaiki motornya.
Saat Sean mendekat wangi meskulin tercium oleh Cia, ini salah satu alasan Cia sangat suka Sean karena pria ini selalu wangi.
"Duh so sweet banget sih pacar masa depanku..." lalu Cia mendapat tatapan tajam dari Sean.
"Cepat." Sean melirik kearah Cia lalu Cia menaiki motor Sean dan langsung memeluk pinggang Sean. Selalu seperti ini lah Cia saat sedang pulang bersama dan Sean membiarkan itu.
"Se nanti kita ke toko buku dulu yah gue mau beli sesuatu," ujar Cia dengan semangat namun tidak ada sahutan dari Sean.
.
"Sean nih buat lo baca yah." Cia memberikan sebuah buku. bertuliskan "My Senior" disana terdapat seorang perempuan yang suka dengan ketosnya lalu mencoba membuat peka ketos tersebut dan berhasil!.
"Apa?" Sean membulak balikan bukunya.
"Baca aja dan anggep itu kita hehe siapa tau lo peka sama perasaan gue," ujar Cia namun Sean hanya mendelik kan matanya.
"Yaudah ayuk balik." Cia menggandeng tangan Sean untuk keluar dari toko buku tersebut.
"Yah ujan Se gimana dong?" Cia cemberut karena dia ingin segera membaca buku novel yang ia beli itu.
"Kesana dulu aja," ujar Sean dan berganti menjadi menarik tangan Cia menuju salah satu restoran yang ada didalam mall tersebut.
.
"Mau makan apa? biar gue yang teraktir sebagai ucapan terima kasih gue ke lo karena udah mau anterin gue," ujar Cia dengan santai.
"Milk shake," ujar Sean lau Setelah mengucapkan pesanannya Sean memilih mengeluarkan Handphone nya dan mulai sibuk mengetikan sesuatu.
"Mbak saya pesen cheese burger satu, milk shake satu, chicken katsunya satu, kentang gorengnya satu, sama orange juice satu," ujar Cia dengan semangat.
"Se lagi apa sih? Sibuk banget sama hp nya, pacar masa depannya di anggurin nih," ujar Cia sambil menyolek nyolek lengan Sean yang dia tumpukan di atas meja sambil memegang handphone nya.
"Ish... Sean mah," ujar Cia, lalu ia mempoutkan bibirnya. Sean yang melihat itu ingin mengeluarkan suaranya namun...
"Misi mbak mas ini pesanannya," ujar pelayan yang memberikan makanan mereka. "iya mbak makasih," ujar Cia dengan cepat. Karena kesal dengan Sean, Cia langsung memakan semua makanannya tanpa menghiraukan Sean.
"Cia pelan pelan." Sean memperingati Cia yang makan seperti orang kesurupan.
"Ihhhh enggak usah ajak gue ngomong deh." lalu memasukan Cheese burger dengan potongan besar kedalam mulutnya.
Tanpa sadar Sean tersenyum melihat itu lalu membuka aplikasi kameranya dan mulai mengambil gambar Cia tanpa di ketahui orangnya. "Lucu" batin Sean berucap namun segera ditepis oleh Sean dengan gelengan.
"Sean kamu enggak makan?" Lalu Sean hanya menggeleng.
"Yaudah buka mulut kamu," ujar Cia membuat Sean mengangkat sebelah alisnya.
"Buka aja udah" saat Sean membuka mulutnya Cia segera memasukan Chicken katsu yang ia pesan.
"Cia..." Sean memperingati Cia, sedangkan yang di peringati hanya cengengesan lalu memakan kembali makanannya.
Cia kadang lembut kadang kasar begitulah Cia lucu bersamaan dengan ketidak jelasannya.
•••
have a nice day✨
I hope u Enjoy:)
Don't forget to vote and Comment ❤️Instagram: @funart.99
Twitter: ASean89768949Jangan lupa untuk tersenyum:)
So yeah i love u guys makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ketos(Complete)
Romance⚠️ SILENT RIDERS⚠️ Cerita selesai!!!! "Aduh papa kan Cia cuman jorokin Sean doang enggak sampai nusuk Sean, lagian kan papa tau Cia sayang Sean hehe" "Pacar masa depan" Aprilicia Lustre "cuman!" "Sentil dahi? Why not!" Sean Reid Mungkin cerita ini u...