"Ada apa di bawah sana Eden?" Tanya pria itu sembari memperhatikan lalu lalang orang yang tampak sedang membawa banyak barang kedalam istana.
"Malam ini akan ada acara amal tahunan tuan" Jawab Eden yang sedang berdiri di sebelah pria bernama Alard tersebut.
Alard mengerutkan dahinya. "Biasanya tidak sebanyak itu barang yang dibutuhkan, bahkan pihak istana sendiri yang menyiapkannya bukan dari luar seperti ini" Ujar Alard sembari menatap tajam Eden.
Membuat pria paruh baya tersebut meneguk ludahnya kasar. "A-akan ada pertunjukkan Tuan" Jawab Eden terbata.
"Pertunjukkan apa?" Tanya Alard kembali.
"Menyanyi Tuan dan itu adalah permintaan sang putri" Jawab Eden takut.
Alard menyeringai keji. "Well,, ternyata putri kecil itu cukup berani, kita lihat apa kata para tetua yang sangat kolot itu karena membiarkan anak-anak miskin itu kembali menyanyi di dalam istana" Ucapnya.
"Se-sebenarnya Tuan, y-yang akan bernyanyi adalah pangeran" Suara Eden memelan di akhir kalimat.
Dia bergetar takut saat melihat kedua tangan tuannya mengepal dan tatapan membunuh yang di berikan oleh pria 22 tahun tersebut.
"Apa katamu?" Desis Alard.
"Pangeran a-ada di sini Tuan, se-sejak dua hari yang lalu" Jawab Eden dan semakin mengkerut di tempatnya saat Alard melangkah ke hadapannya.
"Dua hari yang lalu katamu?! Dan kenapa kau baru mengatakannya kepadaku?!"marah Alard.
" Maaf Tuan, pengawasan di perketat belakangan ini saya tidak bisa menemui anda begitu saja, kita akan ketahuan karena sepertinya gadis kecil itu mengetahui jika aku menyembunyikan sesuatu" Terang Eden.
Alard berdecih kecil. Gadis kecil itu sangat mengganggu persis seperti ibunya. Seharusnya dia menghabisi gadis itu bersama dengan ibunya yang cerewet itu.
"12 tahun yang lalu rencanaku gagal karena ibunya tidak akan aku biarkan rencanaku kali ini di gagalkan oleh gadis tengik tersebut" Ujar pria 22 tahun tersebut.
Sungguh gila bukan? Bagaimana bocah berusia 10 tahun merencanakan pembunuhan terhadap seorang raja dengan cara memberikan racun terkuat kedalam wine yang akan di minum sang raja.
Di usia yang semuda itu Alard telah memiliki obsesi yang tinggi untuk menjadi seorang raja, bahkan ayahnya sendiri pun sudah lelah menasehati putranya tersebut. Alard beranggapan jika seharusnya ayahnya lah yang menjadi seorang raja, karena bagaimanapun ayahnya adalah putra tertua di Kerajaan.
Dia tidak pernah tau jika ayahnya hanyalah seorang putra angkat yang di selamatkan oleh kakek Zach saat terjadi peperangan dengan para pemberontak.
Tapi berkat istrinya nyawa sang raja terselamatkan karena sang ratu yang meminumnya hingga akhirnya nyawa sang ratu tidak tertolong.
"Cukup, aku sudah muak dengan semua ini. Jalankan rencana kita malam ini, habisi mereka semua tanpa tersisa. Kita akan merobohkan tembok lama dan membangun Dinasti baru" Ucap pria itu sembari tertawa kencang layaknya seorang yang sakit jiwa.
*****
"Ya letakkan disana saja" Titah Alexa kepada seorang pria yang membawa sound sistem untuk acara malam ini.
"Wah kau ternyata totalitas sekali untuk acara malam ini" Puji Caitlyn saat menatap panggung yang terbilang besar sudah berdiri di dalam aula tersebut.
Alexa tersenyum puas. "Tentu saja, ini pertama kalinya acara membosankan itu akan menjadi acara yang sangat menyenangkan" Ucapnya sembari bertepuk tangan girang. Dia terus mengamati orang-orang yang bekerja menyiapkan panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Know
FanfictionSEQUEL WHY DON'T WE? *************** "Akan kubuat kucing liar itu bertekuk lutut di bawah kakiku seperti yang seharusnya orang-orang lakukan kepadaku, dan di saat itu terjadi maka dapat kupastikan dia akan mengemis cinta dar...