56

512 68 27
                                    

"Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mendukung perjalanan kami selama ini, kalian tidak tau betapa besar rasa terimakasih kami kepada kalian" Jonah sedikit membungkukkan tubuhnya dan tersenyum manis membuat para Limelight berteriak histeris.

"Berkat kalian juga hingga kami akhirnya bisa berada di sini" Sahut Daniel.

"Kalian adalah sebuah keajaiban, kami sangat bersyukur karena telah memiliki fans yang sangat mendukung kami" Kali ini Jack yang angkat suara.

"Malam ini adalah konser terakhir kami untuk tour Eropa, tapi dapat di pastikan ini bukanlah pertemuan terakhir kita. Kami akan kembali lagi kesini untuk menghibur kalian semua. Bagaimana?!" Zach mengulurkan Mike yang di pegangnya kearah penonton dan di sambut oleh teriakan para penonton.

Corby hanya diam temangu di tempatnya. Malam ini malam terakhir dia bersama sahabat-sahabatnya dan besok dia harus memberikan keputusan kepada calon ayah mertuanya.

"Bro, you okay?" Tanya Zach yang melihat Corbyn hanya diam di tempatnya. Mereka kini sedang berada di back stage sedang menunggu Paul yang menyelesaikan beberapa urusan sebelum kembali ke hotel.

"I'm okay" Jawab Corbyn sembari tersenyum tipis.

"Kau pucat sekali" Timpal Jack.

"Aku tidak,,, " Belum sempat Corbyn menyelesaikan kalimatnya tubuh itu telah limbung dan mencium lantai.

"Corbyn!" Mereka semua berteriak panik. Tak terkecuali Hanna yang baru saja tiba di back stage.

Gadis itu menghampiri Corbyn dan memangku kepala Corbyn dan menepuk pelan pipi Corbyn.

"Sebaiknya kita kembali ke hotel sekarang" Ucap Jonah dan kemudian memapah tubuh Corbyn dengan bantuan ketiga sahabatnya yang lain

"Kita harus membawanya kerumah sakit" Putus Jonah dan merapat badan Corbyn di bantu oleh ketiga sahabatnya.

Mereka semua menunggu di depan pintu UGD dengan khawatir. Di dalam sana dokter yang memeriksa Corbyn belum juga keluar membuat mereka semakin khawatir.

"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa dia bisa sampai pingsan seperti itu" Gerutu Zach. Karena tidak biasanya Corbyn seperti ini.

Diantara mereka berlima memang Corbyn yang paling 'tahan banting' yang dalam artian pemuda itu memiliki ketahanan tubuh yang kuat.

Walaupun Jonah memiliki tubuh yang lebih besar tapi daya tahan tubuh Corbyn lah yang paling kuat. Pemuda itu tidak pernah mengalami sakit yang serius bahkan sampai pingsan seperti ini.

Hanna menatap bersalah kearah pintu putih yang masih tertutup rapat. Apakah Corbyn menjadi drop karena memikirkan ucapan ayahnya tempo hari?

"I'm so sorry babe"

*****

"Ayolah Zach, kau harus makan" Ini sudah kesekian kalinya Caitlyn berusaha membujuk Zach yang masih setia berdiam di depan pintu berwarna putih tersebut.

Sudah terhitung lima jam sejak Corbyn di pindahkan ke ruang rawat intensif oleh dokter. Selama itu pula mereka semua menunggu di depan pintu karena keadaan Corbyn yang tidak memungkinkan untuk di jenguk saat ini.

Zach menggelengkan kepalanya. Caitlyn menghela napas panjang. "Apa kau pikir Corbyn akan senang melihat kalian semua seperti ini?" Bukan hanya kepada Zach tetapi ucapan itu di tujukan untuk keempat pemuda yang sedang berdiam di depan pintu putih tersebut.

"Cait benar, Kalian harus makan. Dari tadi siang kalian belum makan hingga sekarang" Ucap Letta menimpali.

"Tapi,,, "

Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang