"Zach hentikan!" Suara itu membuat Zach menghentikan ayunan pedangnya tepat beberapa centi dari leher Alard.
Zach menoleh dan mendapati Caitlyn yang sudah berdiri di tengah-tengah the girls dengan keadaan yang dapat di bilang tidak baik-baik saja.
Sudut bibir dan dahinya mengeluarkan darah yang sudah mengering sedangkan di pipinya terdapat ruam biru yang sangat di yakini merupakan sebuah bekas tamparan. Rambut pirang yang biasa tergerai indah itu kini sudah kusut Masai dan gaunnya juga sudah robek di beberapa tempat.
Entah kenapa melihat keadaan Caitlyn yang seperti itu kembali menyulut amarah Zach. satu hal yang pasti dia tidak suka melihat gadis itu terluka.
"Kau,,, " Geramnya sembari menatap penuh amarah Alard yang sudah tidak berdaya di bawahnya.
"Zach, jika kau menghabisinya maka tidak ada bedanya dirimu dengannya. Kau lebih baik dari itu!" Pekik Caitlyn kembali.
"Kumohon, jangan menambah bebanmu kembali" Sambung Caitlyn.
Zach memejamkan matanya dengan erat dan menggertakan giginya sebelum menghunuskan pedangnya pada tanah tepat di samping kepala Alard.
"Kau beruntung aku mengampuni nyawamu kali ini. Sekarang pergilah sejauh mungkin dari istana dan negara ini, jangan sampai aku melihat dirimu lagi" Desis Zach sebelum beranjak menuju keluarga dan sahabat-sahabatnya yang sedang menantinya dengan haru.
Caitlyn tersenyum lebar saat melihat Zach yang tersenyum kepada nya. Dia merasa lega karena Zach mendengarkan ucapannya, harus ada yang mengakhiri rantai dendam itu. Lagipula jika Zach menghabisi Alard itu hanya akan menambah beban Zach kelak, dia akan dihantui oleh rasa bersalah yang tiada berujung seperti beberapa bulan yang lalu.
"Zachary awas! di belakangmu!!" Pekik Alexa saat melihat Alard yang sudah bangkit dan hendak menghunuskan pedangnya kearah Zach.
Caitlyn memejamkan matanya tidak ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Arghh,,,!" Caitlyn semakin mengeratkan pejaman matanya saat mendengarkan suara teriakan yang begitu menyakitkan tersebut.
Hening beberapa saat membuat Caitlyn membuka matanya dengan perlahan. Sepasang emerald nya melebar saat menatap pemandangan di hadapannya.
Saat ini Zach sedang memegang gagang pedang yang sudah menembus perut Alard sementara pria itu sudah ambruk dalam posisi berlutut.
"Menyerang dari belakang eh? Dasar pengecut" Ucap Zach sembari menatap hina Alard yang sudah meringkuk menahan sakit di perutnya.
Zach mengangkat pedangnya tinggi-tinggi yang di sambut oleh sorakan pengawal yang menonton duel tersebut.
Sementara pengikut Alard sudah melarikan diri entah kemana meninggalkan pria itu yang sedang meregang nyawa di tengah lapangan luas tersebut.
Tetapi Logan bergerak cepat, dia segera memerintahkan anak buahnya untuk meringkus para pengkhianat tersebut. Hal yang sama juga di lakukan oleh anak buah ayah Hanna dan pengawal kerajaan, tidak seorangpun di biarkan lolos oleh mereka.
"Zachary!" Zach merentangkan tangannya saat ayah dan adiknya berlari kearahnya.
Mereka bertiga berpelukan dan saling mengucap rasa syukur yang tidak terkira terhadap sang Pencipta yang masih memberikan mereka kesempatan untuk berkumpul kembali.
Begitu juga ke empat sahabatnya yang sudah melompat menerjang Zach menyebabkan mereka berlima terjerembab keatas tanah.
"Aku hampir saja menembak kepala si bedebah itu tadi" Ucap Jack dan kemudian menjitak kepala Zach membuat pemuda itu meronta untuk melepaskan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Know
FanfictionSEQUEL WHY DON'T WE? *************** "Akan kubuat kucing liar itu bertekuk lutut di bawah kakiku seperti yang seharusnya orang-orang lakukan kepadaku, dan di saat itu terjadi maka dapat kupastikan dia akan mengemis cinta dar...