49 (Jessie & Jack)*

560 68 15
                                    

Jack menatap the girls yang sedang asik mengobrol dengan intens, oh tidak, lebih tepatnya kepada seorang gadis berambut coklat bergelombang dan kedua bola mata coklat yang mampu membuat siapa saja yang menatapnya mendapatkan ketenangan seketika.

Tidak ada yang salah dengan gadis itu, dia masih bersikap seperti biasanya kepada sahabat-sahabatnya ataupun kepada the boys. Senyum dan tawa itu masih sama indahnya.

Tetapi kenapa Jack merasa ada yang berubah diantara mereka berdua, seakan ada sebuah jurang pemisah yang sengaja dibuat gadis itu.

Jack merasa jika Jessie sekarang sangat jauh dan tidak dapat diraihnya kembali.

Apakah ada yang salah? Apakah dia membuat sebuah kesalahan? Jack merasa tidak pernah melakukan kesalahan. Tapi kenapa gadis itu menjadi aneh?

Jack mengacak rambutnya dengan kesal. Kenapa dia jadi uring-uringan karena Jessie yang seperti menjaga jarak darinya?

"Ada apa bro? Aku tidak pernah melihatmu sekacau ini" Tegur Zach yang berada di sebelahnya.

Jack melirik Zach yang tampak sedang berseri-seri di sebelahnya.

"Dan aku tidak pernah melihatmu 'secerah' ini" Cibir Jack.

Bukannya marah Zach justru terkekeh kecil.
"Apakah terlihat jelas?"

"Kau seperti baru saja memenangkan lotre"

"Bukan aku yang memenangkannya, tetapi seseorang yang berhasil memenangkan permainan ini" Ucap Zach sembari tersenyum miring.

Jack mengerutkan dahinya bingung. "Kau masih ingat dengan permainan yang kita lakukan beberapa bulan yang lalu?" Tanya Zach.

Jack terlihat sedang mengingat-ingat dan kemudian menjentikan jarinya. "Tentang siapa yang bisa menaklukan kedua gadis itu?" Tanya Jack yang disambut anggukan kepala oleh Zach.

"Aku rasa aku tau siapa yang akan memenangkan permainan ini" Ucap pemuda itu sembari menyeringai kecil.

"Siapa?"

*****
Waktu sudah menunjukan pukul lima waktu setempat saat bus yang menjemput mereka sudah terparkir dengan rapi di depan sebuah hotel bintang lima yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama tiga hari kedepan.

Saat the boys turun dari dalam bus terdengar teriakan heboh dari Limelight terutama saat mereka melambaikan tangan mereka.

The boys menghampiri fans mereka dan kemudian meladeni ajakan foto bersama atau sekedar mengobrol.

Bahkan kedua tangan mereka sudah di penuhi oleh hadiah-hadiah dari fans mereka.

Jessie berdiri tidak jauh dari Jack dan membantu membawakan hadiah-hadiah tersebut sampai pertanyaan dari seorang gadis kecil membuatnya kaget.

"Apakah kau kekasih Jack?" Tanya gadis kecil itu.

"Tidak, aku hanya asistennya" Jawab Jessie.

Gadis kecil itu menundukkan kepalanya sedih. "Padahal kalian terlihat sangat serasi, aku mendukung jika kalian berpacaran"

Jessie menundukkan tubuhnya dan mengusap puncak kepala gadis kecil itu.

"Maaf mengecewakanmu, tetapi hubungan kami hanyalah sebatas artis dan asistennya" Ucap Jessie berusaha memberi pengertian kepada gadis kecil itu.

"Tetapi bisa saja suatu hari hal itu akan terjadi, maka kau harus ingat jika aku adalah pendukung nomor satu hubungan kalian"

"Sekali lagi maafkan aku, tetapi hal itu tidak akan pernah terjadi. Kalau begitu aku masuk dulu ya, bye" Jessie melambaikan tangannya dan di balas oleh gadis kecil itu dengan tidak kalah semangatnya.

Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang