Byurr,,,
Suara debur ombak yang menghantam batu karang menjadi pengiring tenggelamnya sang mentari di ufuk barat.
Cahaya jingga keemasan menambah cantiknya pemandangan sore ini.
Diatas sebuah batu karang duduk seorang gadis cantik yang menekuk kakinya, angin sepoi-sepoi menerbangkan rambut coklat miliknya.
"Dasar tidak peka, tidak berguna!" Gerutuan terus keluar dari bibir tipisnya. Jemari lentiknya terus melempari pecahan-pecahan batu karang yang berada di dekatnya ke dalam laut.
"Aku berdandan seperti ini agar dia terkesima, aku merubah warna rambutku karena dia selalu berkata kalau warna pirang rambutku itu jelek" Lanjutnya, bibirnya sudah maju beberapa centi.
Dia kesal, sangat kesal karena pria itu tidak juga peka terhadap dirinya. Selama tujuh tahun mereka selalu stuk di hubungan tanpa status seperti ini.
Walaupun Caitlyn sempat membenci Zach karena masalah yang menimpa Jack dan Jessie tetapi berkat kegigihan pemuda itu dalam meminta maaf akhirnya Caitlyn menjadi luluh.
Dia kembali menjadi asisten pria dan menjalani sebuah hubungan tanpa status, entahlah. Mereka dekat layaknya sepasang kekasih walaupun di selingi oleh pertengkaran-pertengksran seperti biasanya.
Tetapi pria itu tidak pernah menyatakan perasaannya atau meminta Caitlyn untuk menjadi kekasihnya, hal itu membuat Caitlyn bingung. Hubungan apa yang sedang mereka jalani saat ini.
Persahabatan kah? Tetapi kenapa Zach selalu marah dan cemburu jika ada pria lain yang mendekatinya, begitupun dengannya. Dia sangat kesal saat ada gadis lain yang menggoda Zach.
Menyatakan perasaannya terlebih dahulu? Hell,, yang benar saja. Dia itu perempuan,
"Dasar kau pipi tomat, bodoh, tidak peka, pendek, jelek,,, " Caitlyn terus merutuki Zach sembari melempar batu-batu kecil yang berada di sekitarnya ke dalam air laut.
"Sudah berapa banyak makian yang ku terima hari ini?" Suara bariton itu membuat Caitlyn terperanjat kaget dan segera menolehkan kepalanya.
Di dapat inya Zach yang telah duduk di sisi kanannya, layaknya hantu, Caitlyn bahkan tidak menyadari kapan pria itu datang.
"Lima kali? Atau mungkin lebih? Di tambah dengan pijakan sepatu ajaibmu itu, waah,, kau berhutang banyak kepadaku pirang" Ucap Zach kembali membuat Caitlyn mencebikkan bibitnya kesal.
"Apa kau sudah buta warna? Rambutku tidak pirang lagi" Ucap Caitlyn seraya mengangkat rambut panjangnya yang telah berubah warna menjadi coklat madu.
Zach mendekatkan wajahnya kearah Caitlyn membuat gadis itu mengerjab salah tingkah akan perbuatan Zach tersebut.
"A-apa yang kau lakukan bodoh?" Caitlyn mengalihkan tatapannya dari sepasang manik teduh milik Zach.
"Kau cantik" Ucap Zach yang sontak membuat kedua pipi Caitlyn memerah sempurna.
"Tapi aku lebih menyukai Caitlyn ku yang dulu, yang tidak pandai berdandan dan bar-bar" Zach menyampirkan rambut Caitlyn ke belakang telinga gadis itu dan kemudian mengelus pipi yang telah memerah itu dengan jemarinya.
"Aku hampir mematahkan leher tamu-tamu Jonah tadi di saat mereka menatapmu dengan tatapan mendamba, seakan kau adalah milik mereka dan aku tidak suka itu" Lanjut Zach dan kemudian menempelkan dahinya ke dahi Caitlyn, memaksa kedua manik hijau milik Caitlyn untuk menatapnya.
"Kau adalah milikku dan akan selalu seperti itu dari dulu, sekarang ataupun nanti" Zach mempertipis jarak di antara wajah mereka.
Caitlyn telah memejamkan matanya bersiap menerima apa yang akan dilakukan Zach beberapa saat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Know
FanfictionSEQUEL WHY DON'T WE? *************** "Akan kubuat kucing liar itu bertekuk lutut di bawah kakiku seperti yang seharusnya orang-orang lakukan kepadaku, dan di saat itu terjadi maka dapat kupastikan dia akan mengemis cinta dar...