64 (last chapter)

633 53 14
                                    

7 tahun kemudian

"Kau boleh mencium pengantinmu" Semua orang yang berada di sana bersorak saat sepasang anak adam dan hawa tersebut berciuman saling menyalurkan rasa cinta dan kebahagiaan di antara mereka.

Bahkan mereka menghiraukan sorakan dan siulan menggoda dari tamu undangan mereka.

"Congratulation ma bro!!" Terdengar teriakan nyaring dari seorang pemuda berambut blonde kepada sahabatnya yang baru saja resmi menyandang status sebagai seorang suami dari seorang Arletta Edward, atau mungkin kalian bisa menyebutnya sebagai nyonya Marais saat ini.

Senyum lebar menghiasi wajah tampan Jonah, lengan kanannya dengan posessive merangkul pinggang ramping wanita yang telah resmi menjadi pendamping seumur hidupnya tersebut.

"Thanks bro" Jonah menepuk pundak Corbyn seraya tersenyum lebar menampakkan gigi gingsul miliknya.

"Kau terlihat cantik Letta" Ucap Hanna yang berada di dalam rengkuhan Corbyn sementara di dalam dekapannya terdapat seorang anak laki-laki yang sedang bergelung nyaman.

"Terimakasih Hanna, kau juga terlihat cantik. Ooh,, lihatlah pangeran tampan ini sedang tidur" Letta mencubit gemas pipi bocah itu membuatnya menggeliat kecil.

Hanna dan Corbyn adalah pasangan pertama yang menikah, mereka menikah dua tahun yang lalu bersamaan dengan pengangkatan Corbyn menjadi CEO di perusahaan milik ayah Hanna.

Jonah juga akan mengambil alih perusahaan kakeknya, bukan perusahaan perdagangan senjata ilegal milik kakeknya tetapi perusahaan perminyakan dan pertambangan yang merupakan perusahaan turun temurun di dalam keluarganya.

Perusahaan dan dunia gelap milik kakeknya sepenuhnya dia serahkan kepada Logan selaku orang kepercayaan kakeknya.

Dia yakin jika pria baik hati itu tau betul apa yang harus di lakukannya kepada perusahaan itu.

Sedangkan Daniel dan jocellin akan menyusul beberapa bulan dari hari pernikahan Jonah dan Letta saat ini. Daniel saat ini sudah berubah menjadi seorang komposer hebat, dengan keterampilannya dalam memainkan alat musik dan menulis lirik lagu. Dia juga masih aktif mengeluarkan karya-karya nya bersama dengan Zach.

Banyak yang terjadi selama tujuh tahun ini. Tidak, band mereka tidak bubar seperti bubarnya kebanyakan band. Mereka memutuskan untuk mengistirahatkan band mereka.

Mereka tetap sering bertemu dan melakukan berbagai kegiatan bersama layaknya sebuah keluarga.

Hanya saja inilah hidup, semakin mereka dewasa maka mereka memiliki tujuan hidup dan tanggung jawab masing-masing yang harus mereka kejar serta laksanakan.

Para fans mengerti akan hal tersebut, the boys juga berjanji bahwa suatu hari why don't we kembali akan mengeluarkan karyanya dan menyanyi bersama dengan Limelight semuanya.

Tapi untuk saat ini ada hal lain yang harus mereka capai demi kebahagiaan mereka sendiri.

"Ck,, ck,, ada apa dengan wajahmu itu? Mulutmu akan koyak jika kau terus-terusan tersenyum seperti orang bodoh begitu" Ejek Daniel yang baru saja menghampiri pasangan yang sedang berbahagia tersebut.

"Kau juga akan merasakannya dalam beberapa bulan kedepan bodoh!" Sentak Jonah dan kemudian memukul kepala belakang Daniel kesal.

"Setidaknya aku akan terlihat tampan" Elak Daniel membuat mereka semua tertawa melihat perdebatan yang terjadi di antara keduanya.

"Aku yakin wajahmu akan terlihat lebih bodoh dari Jonah jika hari pernikahanmu tiba" Sebuah suara menyahut membuat Daniel melemparkan tatapan tajamnya kepada sang empu suara.

Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang