63

550 63 8
                                    

"Apa ini?!" Terdengar suara yang menggelegar dari salah satu ruangan yang berada di lantai paling atas gedung Paul entertainment.

Suara itu milik seorang pemuda keriting yang saat ini mengacak rambutnya dengan gusar.

"Kenapa kau membiarkannya Paul?"

"Aku tidak punya alasan untuk menahannya" Jawab Paul seraya mengangkat kedua pundaknya.

"Tapi kontraknya,,, "

"Kontraknya akan berakhir tiga hari lagi bersamaan dengan tahun ajaran baru di kampusnya, bagaimana mungkin aku menahannya untuk hal yang seperti itu? Cita-cita nya jauh lebih penting Jack" Potong Paul cepat berhasil membungkam Jack.

Jack mengacak rambutnya dan kemudian beranjak dari ruangan Paul, menghiraukan seruan dari pria berambut pirang tersebut.

Hanya satu yang ada di pikirannya saat ini, mencari asistennya dan menanyakan alasan gadis itu berhenti.

Walaupun Paul sudah mengatakan alasan kenapa Jessie berhenti, tetap saja Jack tidak akan percaya semudah itu. Apalagi sikap gadis itu menjadi aneh belakangan ini.

Gadis itu selalu menghindarinya dan tidak banyak berbicara seperti dulu. Membuat Jack frustasi karena terus-terusan memikirkannya.

Di injaknya pedal gas mobilnya semakin dalam agar segera sampai di base camp milik mereka.

Setelah dia sampai segera dia keluar dari mobilnya dan menuju ke halaman belakang di mana kamar para gadis berada.

"Jessie" Sembari berusaha membuka pintu, tetapi nihil. Pintu itu terkunci.

Berulang kali dia mengetuk pintu tetapi tidak mendapatkan jawaban apapun dari dalam sana.

"What wrong bro?" Tanya Zach yang kebetulan lewat dan melihat Jack yang seperti orang kesetanan mengetuk pintu kamar para gadis.

"Apakah kau tau kemana perginya mereka?" Tanya Jack.

Zach mengerutkan dahinya bingung. "Bukankah mereka ke bandara? Jessie hari ini berangkat ke Paris, kau tidak tau?" Tanyak Zach kembali.

Jack membulatkan kedua bola matanya dan segera berlari menuju mobilnya.

"Shit!" Umpat Zach begitu menyadari apa yang sedang terjadi saat ini.

Dia segera berlari menyusul sahabatnya itu, Beruntung dia berhasil masuk kedalam mobil sebelum Jack sempat menjalankan mobilnya.

"Pelankan laju mobilmu bro, kau akan membunuh kita berdua" Zach mencengkram seatbelt nya dengan erat saat Jack mengemudikan mobilnya dengan gila-gilaan.

"Kenapa kau tidak memberi tau ku jika dia akan pergi?" Desis Jack di sela giginya yang bergemeletuk menahan amarah.

"Aku kira kau sudah tau, mereka melarangku atau yang lainnya mengantar Jessie tadi karena kita ada pemotretan jam satu nanti" Jawab Zach dan setelah itu hanya ada keheningan yang melingkupi keduanya. Hanya terdengar suara deru mesin mobil dan umpatan serta makian dari pengguna jalan lainnya karena cara menyetir Jack yang gila-gilaan.

*****

Jack menghentikan mobilnya dengan sembarangan, dia melempar kunci mobil kepada Zach dan kemudian berlari masuk kedalam bandara.

Dia melihat begitu banyak orang-orang berlalu lalang di dalam sana.

"Dimana kau Jess?" Gumamnya dengan gusar.

Kepada seluruh penumpang pesawat L.A airline dengan tujuan penerbangan kota Paris, prancis untuk segera menuju ke ruang boarding karena pesawat dengan nomor penerbangan WV-1905 akan lepas landas dalam 10 menit lagi.

Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang