41*

569 73 11
                                    

Triing,,,

Terdengar suara pedang yang saling beradu membuat bulu kuduk mereka yang menyaksikan berdiri seketika, saat mendengar bagaimana kerasnya kedua pedang itu saling serang maupun saat berhasil mengenai baju zirah dari lawannya.

Napas mereka berdua sudah terengah-engah dengan keringat yang membanjiri pelipis mereka.

Zach membuka penutup wajahnya dan menghela napas panjang sementara Alard menatap lengannya yang berhasil di gores oleh pedang Zach dan mengeluarkan darah.

Memang tidak bisa di remehkan pedang mendiang raja Zaphier yang melegenda tersebut. Pedang yang di buat dari osmium yang merupakan logam terkuat di muka bumi.

Dan satu hal yang menjadi kelebihan dari pedang itu adalah bobotnya yang ringan tetapi tajam dan padat mampu membuat pedang itu menjadi salah satu pedang paling mematikan di dunia.

Jika saja dia tidak memakai baju zirah mungkin Alard telah kehilangan lengannya saat ini.

"Kau hebat juga bocah" Ucap Alard sementara Zach sudah tersenyum miring masih dengan memasang posisi siaga.

"Sampai kapan kita akan seperti ini? Lebih baik kau serahkan saja nyawamu itu"

"Tidak meski di dalam mimpimu" Zach mengayunkan pedangnya dan berhasil di tangkis oleh Alard.

Netra coklat itu menatap tajam manik abu-abu milik Alard.

"Berapa nyawa lagi yang harus melayang untuk perseteruan ini?" Ucap Alard kembali.

"Hanya satu, dan itu adalah nyawamu" Balas Zach dan kembali mengayunkan pedangnya yang kali ini berhasil mengenai kaki Alard.

Tetapi Alard juga tidak kalah cepat, dia berhasil menyabet baju besi yang di kenakan oleh Zach sehingga pelindung tubuh bagian depan yang di kenakan Zach terlepas dan pedangnya sedikit mengenai perut Zach.

"Zachary!" Pekik raja Arthur sementara Alexa sudah menenggelamkan wajahnya kepada dada ayahnya tidak sanggup menyaksikan bagaimana kakaknya terluka.

Begitupun the girls yang sudah berteriak histeris sembari membekap mulut mereka masing-masing.

"Sial! Jika seperti ini keadaan Zach semakin terdesak" Rutuk Daniel sembari meremas tangannya kasar. Tidak di hiraukan nya sakit yang mendera kepalanya yang baru saja menerima lima jahitan tersebut.

Ada hal yang lebih penting yang harus di cemaskan nya di bandingkan luka kecilnya itu.

"Tenanglah Niel, Zach bisa melalui ini" Ucap jocellin berusaha menenangkan kekasihnya itu.

"Apakah kau tau bagaimana hasil dari duel ini?" Bisik Daniel. Ya, dia sudah mengetahui jika kekasihnya ini memiliki 'kemampuan' yang tidak di miliki oleh sembarang manusia.

Jocellin menggelengkan kepalanya dengan menyesal. "Hanya Darren yang dapat melihatnya" Ucap Jocellin.

Daniel merangkul bahu Jocellin. "Semoga Zach dapat bertahan sampai mereka bertiga berhasil menyelamatkannya" Gumamnya.

*****

Sementara itu di lain tempat terlihat beberapa orang yang sedang berjalan mengendap-endap di balik pepohonan.

Mata mereka tidak lepas dari bangunan tua yang terdapat di hadapan mereka. Terlihat banyak orang yang berjaga di depan bangunan tersebut lengkap dengan senjata laras panjang yang berada di gendongan mereka.

"Kami akan menangani mereka, tuan muda masuklah kedalam. Kami akan melindungi kalian" Ucap Logan kepada Jonah.

Ya, semalam Jonah menghubungi kakeknya untuk meminta bantuan dan saat itu juga sangat kakek mengirim Logan dan 30 anak buah terbaiknya untuk membantu cucunya.

Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang