chapter 19

4.9K 505 69
                                    

8 tahun kemudian...

Matahari yang begitu terang dan menghangatkan seharusnya membuat jiwa tenang dan sedikit bersantai. Tapi tidak untuk CEO muda Kim Corp. Sedari tadi dia menyibukkan diri dengan tumpukkan dokumen di atas meja kerjanya. Tidak memperdulikan sapaan hangat sang mentari.

Kring..kring...
Bunyi handphone membuyarkan konsentrasi sang CEO muda itu.

Ya hallo?

📞Dahyuna? Kau di mana?

Di kantor.

📞Heol! Dasar workaholic.

Ck! Katakan saja apa maumu!

📞Kau datang saja ke cafe dekat kantormu. aku dan yang lainnya sudah disini.

Aku tidak bisa. Aku–

Pip!

"Yak Son Chaeyoung" Dahyun berteriak ke arah sambungan yang telah dimatikan sepihak itu. Chaeyoung selalu saja bersikap begitu. Bersikap seenaknya. Tapi sayangnya seorang Kim Dahyun tak bisa menolaknya. Apalagi melihat sejarah pertemanan mereka di masa lalu. Dahyun selalu ekstra menjaga sikapnya.

Setelah setahun kepergian Sana, Dahyun memang sangat berusaha memperbaiki hubungan pertemanannya. Dia tak ingin semuanya berlarut dan memburuk. Dia juga butuh mereka untuk mencari keberadaan Sana.

Awalnya tak mudah, gadis gadis itu benar tak mau bertemu dengannya. Menjauhi dan tak menggubris. Tapi lama kelamaan, sifat pantang menyerah dan penyesalan Dahyun mulai mereka apresiasi. Dan akhirnya, kata maaf diberikan juga.

"Hah~" Dahyun menghela nafas sembari meletakkan handphone diatas meja kerjanya. Tak lupa melirik kecil dokumen di atas mejanya itu. Sepertinya tak ada salahnya beristirahat sebentar.

Segera Ia bangun berdiri. Keluar ruangan dan mendekati sang Sekretaris. "aku akan keluar sebentar. Tolong bereskan dokumen yang sudah kukerjakan di atas mejaku dan segera berikan pada pak Choi" ucap Dahyun pada sekretarisnya itu.

"baik sajangnim" Balas sang Sekretaris.

Dahyunpun segera turun kelantai bawah. Dia harus segera menuju cafe yang di maksud Chaeyoung tadi. Hingga berselang beberapa menit, gadis itu tiba di tempat tujuan. Mata mengedar mencari keberadaan. Dan segera berjalan mendekati kala mendapatkannya.

Beberapa orang di cafe itu tertegun terpesona. Dahyun terlalu mudah mengambil atensi dengan pesonanya.

"Aku disini. Ada apa memanggilku?" Dahyun bertanya to the point sembari mengambil duduknya. Mengambil atensi ketiga temannya disitu.

"Heol. Bisakah kau santai sedikit?"

"Hah~ aku punya banyak kerjaan di kantor Chaeng. Kau tau it-"

"ara ara" Potong Chaeyoung. "Lagipula aku dan Mina ingin membagi kabar bahagia dengan kalian semua" Lanjutnya semangat.

"Ada apa? Mina hamil?" Nayeon membuka suara. Yang reflek membunuh rasa semangat Chaeyoung barusan. Sedangkan Mina hanya terkekeh di sampingnya. "Heol.. Jadi aku benar?" Nayeon yang mulai bersemangat.

"Yak! Bisakah aku yang membuat pengumuman? Kenapa sudah eonnie bongkar begitu?"

"Aku hanya menebak. Apa salah?" Nayeon tak mau kalah.

"Chae~ sudah" Mina melerai. "Dan benar. Aku hamil. Proses bayi tabung yang kami ikuti akhirnya berhasil" Mina menjelaskan. Setelah pernikahan mereka 2 tahun yang lalu, keduanya memang tak ingin menunda lagi.

Umbrella ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang