chapter 18

4.5K 484 85
                                    

Kegembiraan tengah menyelimuti kumpulan gadis-gadis di pinggir lapangan. Itu Sana dan teman-teman cheersnya. Mereka baru saja selesai latihan dan sedang beristirahat sembari bercanda gurau.

"SANA?" seseorang terdengar memanggil. Atensi diberikan dengan refleks.

"Oh? Nayeon? Ada apa?" Gadis Jepang itu balik bertanya

"kau harus ikut aku sekarang!" Nayeon malah tiba tiba menariknya untuk pergi.

"Yak! ada apa?" Sana jelas sangat terkejut dan juga bingung di waktu bersamaan.

"Kita harus cepat sekarang. Jeongyeon ada disini"

"Huh? Jangan bil-"

"dengar ya entah siapa kau! Jangan berani berkata seperti itu lagi pada kekasihku. Dan untuk orang yang kau sayangi itu. Aku tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya. Lebih baik kau jaga jalangmu itu!"

Sana terdiam terpaku. Kalimat itu dengan sangat jelas dia dengar. Ucapan Dahyun benar benar membuatnya merasakan kekecewaan teramat dalam.

"kau bilang apa barusan?" suara Jeongyeon terdengar lagi hingga menyadarkan Sana. Berlahan Ia mendekati kerumunan. Mengambil atensi beberapa orang yang menyadari.

Buk..
Chaeyoung sudah tak tahan untuk tidak memukul. Gadis Kim itu sudah terlihat terkulai lemas dengan darah disudut bibit. Tak memusingkan gender mereka yang sebenarnya.

Dibalik kekesalan, Sana merasa tak kuat melihat Dahyun di pukul seperti itu. Tapi kalimat tadi terus terngiang di benaknya. Dahyun sudah keterlaluan.

"Hentikan ini" Sana berujar mengambil atensi semua orang. Dia terlihat mendekati dan berdiri di antara Chaeyoung dan Dahyun.

"Sana?" Jeongyeon dibuat kaget. Begitu juga Chaeyoung dan Dahyun yang melihat kedatangannya yang tiba tiba.

"Berhentilah. Perkelahian ini tak ada gunanya. Lagipula Dahyun memang benar. Aku hanya seorang jalang." Ucapnya penuh kesedihan. Mata yang mulai basah mencoba menatap Dahyun yang terlihat terkejut. "Terima kasih sudah menyadarkanku Dahyun-shi!"

"Sa-Sana..a-aku tidak bermaks-"

"ayo jeong kita pergi" Sana meminta. Dia tak mau mendengar ucapan Dahyun lagi. "Mina,Chaeyoung..kalian juga"

"Tapi Sana.. "

Sana menggeleng kecil saat Chaeyoung akan memprotes. Dia benar tak kuat lagi dengan suatuasi saat ini. Rasanya terlalu sakit.

"Huft.. Baiklah" Chaeyoung menyetujui. Dan membiarkan Jeongyeon dan Sana pergi terlebih dahulu bersama Nayeon ."Dan kau.." Chaeyoung menunjuk Dahyun. "lihat yang kau perbuat ini! Apa kau bahagia sekarang? Kau benar benar b'rengsek!" Chaeyoung sudah sangat kesal.

"Chae.. Sudah cukup. Kita pergi dari sini" Mina meminta.

Chaeyoung menatap Mina sebentar. Lalu kembali menatap Dahyun. "Satu lagi.. " Genggaman tangannya kian mengerat pada Mina. "mulai sekarang..kita bukan sahabat lagi. Dan aku juga akan keluar dari team. Jadi, nikmatilah dunia sempurna mu ini" sambungnya penuh penekanan lalu segera beranjak pergi dari situ bersama Mina.

Seakan mendapat tamparan berkali-kali lipat membuat kaki Dahyun menjadi lemah. Dia kembali jatuh berlutut ke lantai.
Ini adalah kesalahan terbesar yang pernah dibuatnya.
.

Sin B membawa Dahyun ke UKS.
Mendudukkan nya di atas ranjang sedangkan dia sibuk mencari obat.

"Sin B?" Dahyun menegurm

"hm?"

"aku-"

"stt..diamlah dulu. Aku mau mengobati luka di bibirmu ini" potong gadis itu.

Umbrella ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang