Area 🔞
Anak di bawah umur mohon menjauh atau ceritanya di skip saja yaa..
---------------------------------------------------------Bunyi dentingan pintu kamar yang di banting menggema di apartement Dahyun. Kedua orang yang sedang bercumbu itu terlihat masuk ke kamar dengan bibir yang masih bertautan.
Dahyun menidurkan Sana diatas ranjang tanpa mau melepaskan cumbuan panas mereka. Bahkan sudah terlihat melepas baju sang pacar hingga menampilkan bra merah maroon milik Sana.
"mmphh" Sana mendesah tertahan akibat tangan Dahyun yang juga mulai meremas nakal payudaranya yang masih terbungkus itu.
Sana yang tidak ingin kalah juga berlahan membuka baju Dahyun hingga menampilkan bra hitam sang kekasih.
"Dahyun..." ucap Sana setelah melepas tautan mereka.
"kenapa? Kau belum siap melakukan ini?"
Wajah Sana merona. "bu-bukan begitu. Kali ini biar aku yang memimpin"
Dahyun tersenyum. Kepala menunduk untuk mengecup kening. "baiklah" Dahyun memberi kesempatan.
Kini posisi mereka telah berubah. Sana berada diatas menindih Dahyun. Berlahan, gadis itu pun mulai mencumbu Dahyun. Bermain begitu lembut lalu berubah menjadi ganas. Cara yang biasa dia gunakan pada Dahyun untuk menggoda gadis itu saat di high school dulu.
"sudah lama aku tidak merasakan bagaimana caramu mengecup bibirku seperti ini. Aku merindukannya" ucap Dahyun disela-sela kecupan mereka.
Sana tersenyum dan kemudian mencium Dahyun lagi. Berlahan bibir itu mulai turun ke bawah. Merasakan leher putih Dahyun, mengecupnya hingga menggigit area itu hingga meninggalkan tanda kepemilikan membuat sang pemilik leher mengerang nikmat.
Puas di leher, ciuman Sana mulai turun di bagian dada Dahyun. Mencium-cium kecil dada itu hingga tangan yang mulai nakal mencari pengait bra Dahyun dan membukanya hingga tak ada lagi penghalang untuknya menikmati payudara itu.
Sana berhenti untuk sesaat. Kenangan 8 tahun lalu kembali terbesit. Tapi saat ini, gadis Kim itu terlihat lebih lebih memikat.
"apa kau hanya akan terus melihatnya?" Dahyun terdengar menegur membuat Sana sadar dari lamunannya. "Sana jangan membuat permainan terhenti di tengah jalan seperti ini. Lanjutkanlah"
Sana tersenyum kecil lalu dengan cepat meraup payudara Dahyun. Mengisap, menjilat dan sedikit menggigit puting yang telah mengeras itu membuat sang pemilik tubuh terdengar mengerang nikmat. "ahhh.."
Puas bermain di kedua gundukan Dahyun, bibir Sana berlahan turun ke perut dan memberi sensasi tersendiri di bagian itu.
Hormon kedua orang itu mulai memuncak, ingin merasakan hal yang lebih. Sana yang tidak tahan membuka celana Dahyun hingga dalamannya. Sekarang Dahyun benar-benar naked.
Sana terpesona. Kulit seputih susu dan begitu lembut itu terpampang nyata di hadapannya dan bisa disentuhnya sesuai keinginannya. Mata reflek fokus ke milik Dahyun yang begitu bersih dan terlihat sangat basah. Keinginan ingin menyentuhnya memenuhi pikirannya. Tanpa membuang-buang waktu lagi, Sana mulai menyentuhnya berlahan dengan jarinya.
"ahh" Dahyun mengerang
Senyum tercipta. Entah kenapa, Sana suka sekali mendengar desahan Dahyun. Dan Kali ini, lidahlahnya lah yang ikut bermain. Sana memainkan lidahnya di bagian intim milik Dahyun. Menggoda klitoris Dahyun hingga gadis itu menggelinjang hebat tidak tahan dengan sensasinya.
"ahh..Sana..ahh.."
Sana mengisapnya, menjilatnya dan terakhir mengecupnya. Dan hal itu berhasil membuat Dahyun orgasme.