LANGIT SENJA

- PROLOG -

〰️ Senja Point Of View 〰️

Aku baru saja terbangun pukul 05 : 00 pagi, itu pun kakak yang membangunkan. Fyi, aku ini hanya tinggal berdua bersama kakakku di Apartemen karena mama dan papa seringkali bekerja keluar koto.

"Senjaaa, kalo udah beres shalat-nya itu cepetan mandi, bukannya malah asik-asikan main hp, nanti kalo kamu telat kakak juga ikutan telat," kata kak Bintang tanpa dengan  satu tarikan napas.

"Iya kakakku yang cantikkk," ucapku sambil melenggang menunju kamar mandi.

Setelah aku selesai mandi dan mengenakan seragam, aku keluar kamar sambil menyisir rambut dan tidak lupa sambil memainkan hp.

"Nah kannn, udah kakak bilang berkali-kali kalo main hp itu gak boleh pagi-pagi," kata kak Bintang sambil memelototiku.

"Kakak cantikk, kalo ada informasi dari temen kelas gimana?" elakku

"Halah, kamu mah alasan aja," kata kakak sambil menyodorkan sarapan padaku.

"Hehe, kalo udah tau ngapain harus nanya," ucapku sambil tertawa.

"Terserah, cepet sarapan. Nanti kakak telat masuk kerja lagi," oceh kak Bintang

〰️ Langit Point Of View 〰️

"Langit! Mama udah bilang berkali-kali sama kamu, tidur maksimal jam 10!" oceh mama yang sedang menyiapkan sarapan

"Iya mah, Langit tau, Langit juga inget. Tapi kan langit baru selesai baca jam 7, terus main game, belum juga ngerjain pr," elak gue.

"Iya Langit, makanya waktu main game-nya kurangin dikit! Pulang sekolah itu langsung pulang, kerjain pr, bukannya malah keluyuran," kata mama.

"Langit gak keluyuran mah, Langit cuma di caffe-nya kak Thomas aja kok, kalo mama gak percaya mama bisa cek ke sana," kata gue.

"Stop pokoknya mulai hari ini, pulang sekolah langsung pulang. Kalo hangout bareng temen, bawa temennya ke sini, gak ada istilah diem di caffe-nya Thomas lagi," sergap mama.

"Tapi ma, masa sih Langit gak ke caffe-nya kak Thomas lagi. Itu artinya pelanggannya berkurang satu dong," kata gue sambil tertawa paksa.

"Iya bolehnya setiap jumat sampai minggu aja, itu pun kamu jangan lupa sama pr," kata mama. Gue cuma ngangguk pasrah, durhaka kalo gue terus-terusan ngelawan mama

Inget durhaka juga lo - author

〰️ Author Point Of View 〰️

Semuanya berawal dari sini...

Bel istirahat di SMAS Meteora baru saja berbunyi, dengan cerianya Senja keluar kelas bersama Olivia menuju kantin.

"Eh Ca, kamu tunggu di sini sebentar ya, ada Arga," kata Olivia sambil menjauh dari Senja.

Bugh

Bola basket baru saja mendarat tepat di hadapan senja, sekarang bola itu masih memantul, Senja mengambilnya dan memegangnya.

"Siniin woi!" teriak laki-laki itu. Senja diam, tak lama dia melempatkan bola itu dengan kencang. Laki-laki itu mulai meloncat tapi bolanya tak tergapai dan akhirnya

Prang

"Aaahhh" teriak dari dalam UKS

Bola itu berhasil menembus kaca UKS dan menyebabkan kaca lebar itu pecah. Laki-laki itu menatap jendela yang kini kaca-nya sudah berkeping-keping.

"Langit...," teriak bu Dewi, guru killer sekaligus guru bimbingan konseling

"Sini kamu!" teriak bu Dewi, lagi. Laki-laki yang bernama Langit itu pun menghampiri bu Dewi dengan pasrah.

"Kenapa kamu main basket saat istirahat dengan menggunakan baju seragam? Di sini kan peraturannya kalau memakai seragam tidak boleh melakukan olahraga apapun!" tegas bu Dewi.

"Maaf bu, gak sengaja," kata Langit.

"Ayo ikut ibu ke ruang BK" kata bu Dewi sambil menarik tangan Langit.

Senja berdiri di tempatnya, menatap kepergian Langit dan bu Dewi, lalu menatap bola basket yang kini berada di tengah lapang.

Detik selanjutnya Senja lari ke arah bu Dewi

"Eh, mhh mhh mhh bu Dewi mhh itu bukan salah dia mhh," kata Senja yang masih ngos-ngosan.

"Kenapa? Kamu bela dia? Dia pacar kamu? Hah?" sergap bu Dewi langsung.

"Gak gitu bu, tunggu penjelasan Senja dulu," kata Senja sambil mengatur napasnya.

"Ya udah, ayo kamu ikut ke ruangan BK," kata bu Dewi, kini Senja pun ikut berjalan mengikuti langkah kaki bu Dewi.

Langit, laki-laki itu menatap Senja dengan tatapan yang sulih diartikan.

"Kenapa?" tanya Senja pelan.

"Seharusnya lo gak ke sini," kata Langi.

"Maksudnya?" tanya Senja lagi, tapi Langit hanya menjawabnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Gimana?? Semuanya bermula dari sini....
See you!