- 05 -

2.2K 118 0
                                    

3 bulan kemudian,

Olivia kini tidak masuk dikarenakan dia ada acara keluarga jadi dia izin. Senja berjalan ke kantin sendirian, karena memang biasanya ke kantin bersama Olivia.

Senja kini berdiri sambil menunggu makanan yang dia pesan siap sambil mengotak-atik handphone-nya.

"Senja!" panggil seseorang, Senja mencari asal suara itu. Melihat kakak kelas yang memanggilnya, Senja sangat gugup.

"I-iya kak? A-ad a-apa ya?" tanya Senja.

"Biasa aja kali, gak usah gugup," katanya. "Kenalin, nama gue Rebecca"

"Iya kak Rebbeca," kata Senja sambil mengangguk.

"Gue mau nawarin sesuatu, semoga bisa lo terima. Karena sekarang emang lagi nyari-nyari orang gitu," jelas Rebbeca.

"Maksud kakak?" tanya Senja

"Gue cuma mau nawarin, lo mau gak masuk geng kita. Gak akan nyesel deh, cuma orang-orang terpilih loh yang bisa masuk," tawar Zulfa yang berada di samping Rebbeca.

"Dan lo gak perlu lama berpikir buat dapetin jawabannya," lanjut Rebbeca.

"Hmm, gimana ya," kata Senja sambil berpikir.

"Ikut aja, tenang lo gak akan nyesel," bujuk Rebecca.

"Iya kak, aku mau," jawab Senja sedikit terpaksa.

"Ya udah nanti pulang sekolah ke flower caffe ya. Bakal ada peraturan baru," ujar Rebecca lalu pergi.

Senja terdiam. Tidak menyangka beberapa detik yang lalu dia berbicara dengan most wanted di sekolah ini. Geng perempuan ter hitz di sekolah. Memang tak akan menyesal masuk geng itu.

🌅

Jam pulang sekolah sudah tiba, Senja keluar dari kelas menuju parkiran motor karena akan langsung ke flower caffe

Saat keluar kelas Senja bertemu dengan Langit. Masih sama seperti dulu, dia tidak akan membalas senyumannya walau sedetikpun.

Tapi perasaan Senja pada Langit tidak berubah walau sikap Langit selalu saja begitu

- at flower caffe -

"Halo Senja," sapa Zulfa.

"Halo kak Zulfa," sahut Senja seraya memberikan senyum.

"Kita disini bakalan meeting sama member baru-nya Meteora Girls Squad," kata Rebecca. "Dan sekarang belum kumpul semua."

Senja mengangguk. Di sini, hanya Senja yang menduduki kels 10, selebihnya menduduki kelas 11 dan 12. Senja sedikit ragu atas keputusannya.

Sekitar jam setengah 4, semua sudah berkumpul. Ada kurang lebih lima orang yang menduduki kelas 10 termasuk Senja.

"Oke girls,  kita mulai meeting hari ini," kata Rebecca.

"Oh, iya sebelum mulai kita mau memperkenalkan diri masing-masing dulu ya," tambah Zulfa. "Nama gue Zulfa Alana, jabatan gue di MeteoraGSq jadi wakil ketua aja."

"Nama gue Rebecca Aliza Harefa, gue di MeteoraGSq sebagai ketua. Dan kalian semua para member baru harus nurut apa yang gue perintahin, gue juga gak kejam kok," lanjut Rebecca.

"For your information, sebenernya Meteora Girls Squad ini asalnya nyatu sama meteora Boys Squad. Nama asalnya Most Wanted Meteora. Dengan kesetujuan dari ketua jadi di bagi dua, banyak yang keluar karena gak setuju dan menyisakan 4 orang." Rebecca menceritakan asal mula terbentuknya MeteoraGSq.

"Jadi MeteoraGSq ini baru 4 membernya. Antara lain, Rebecca, Zulfa, Sasha, dan Livina. Tapi mereka berdua gak bisa hadir hari ini" jelas Zulfa.

"Rules-nya, setiap dari anggora MeteoraGSq harus punya hp dengan harga paling murah 3 juta. Gak mungkin juga diantara kalian hp-nya di bawah 3 juta kan? Secara kan yang sekolah di Meteora orang kaya semua," ujar Rebecca.

"Kedua, kalian harus punya pacar, atau seenggaknya gebetan. Kalian juga harus bisa kumpul kapan aja dengan waktu yanggue tentukan, dan harus bawa tuh doi kalian."

"Aduh berat," batin Senja.

"Setiap istirahat, diwajibkan buat istirahat bareng. Kalo enggak, harus ada alasan dan bukti jelas. Dan yang terakhir, kalian harus pake barang bermerk ke sekolah. Maksudnya tas, kerudung buat yang pake dan yang gak pake usahain rambutnya diombre dan sepatu juga"

"Cuma itu aja?" tanya Alifia, anak kelas 11.

"Iya, kalo kalian gak bisa. Mening balik kanan dan pergi dari sini. Karena gak bisa kita terima" kata Zulfa dengan angkuhnya

Beberapa orang meninggalkan karena mereka tidak bisa jika harus kumpul kapan saja dengan doi-nya

"Ok cuma sisa 4 orang? Gak ada yang keluar lagi?" Tanya Zulfa memastikan. Mereka berempaylt mengangguk

"Ok sekarang kalian kenalin satu persatu nama kalian serta nama doi kalian," kata Zulfa

"What the hell?" batin Senja.

"Nama aku — "

"Wait wait jangan pake aku kamu, pake lo gue yes?" ucap Zulfa 

"Nama gue Ametta Carissa, pacar gue Kenanth. Gue kelas 10." itu kata Amettam

"Nama gue Alifia Maharani, pacar gue Arfan. Dan gue kelas 11," kata Alifia.

"Nama gue Jasmine Aulia, gue gak punya pacar dan gebetan gue Gibran," kata Jasmine.

Dan terakhir Senja. "Nama gue Senja Epsilonita, dan calon pacar gue namanya Langit Rivera. Gue kelas 10 dan gue harap bisa betah di MeteoraGSq."

"Percaya diri banget kalo Langit bakal jadi pacar lo. Kalo gagal, lo bakal kita bully abis-abisan," kata Rebecca.

"Harus percaya diri, biar tercapai," kata Senja dengan santai.

"Gue suka gaya lo yang percaya dirinya tinggi," kata Zulfa dengan tawa sinis.

----

Di sisi lain, Langit mendengar bagaimana setiap kata yang keluar dari mulut perempuan yang baru Langit ketahui namanya Senja.

"Dan calon pacar gue Langit Rivera."

"Percaya diri banget kalo Langit bakal jadi pacar lo."

"Harus percaya diri biar tercapai."

"Kalo gagal, bakal kita bully abis-abisan."

4 kalimat itu terus terngiang di kepala Langit. Memikirkan bagaimana konsekuensi jika Langit tak membuka hati dan bagaimana jika Langit membuka hatinya.

Langit merasa menyesal karena memilih menunggu mamanya yang sedang bertemu dengan temannya, harusnya Langit pulang agar tidak mendengar 4 kalimat yang sukses memenuhi pikirannya saat ini.

Langit mempunyai trauma ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya. Makanya Langit sampai saat ini tidak mau membuka hati pada siapapun sekarang.

"Langit, 20 menit lagi ya" kata mamanya, Langit berdecak kesal.

Disambung ya, soalnya kepanjangan :v

LANGIT SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang