-33-

1.3K 67 8
                                    

Hari sabtu. Dunia cerah, namun berbanding terbalik dengan keadaan hati Senja. Hati senja mendung, entahlah, kecewanya belum berakhir. Padahal kemarin Langit sidah berkali-kali meminta maaf.

Padahal jika dipikir-pikir, bukan Langit yang salah di situasi ini. Bahkan Senja sempat menyalahkan dirinya sendiri, Senja berpikir dirinyalah yang salah di sini.

Senja yang mengambil Langit dari Bella. Atau memang Bella yang hanya mengaku-ngaku?

"Gak tau ah, pusing." Senja menghela napas agak berat, dari kemarin malam Senja sibuk bermonolog. Mengkhayal lalau menangis, Senja tidak mau bercermin. Senja belum sanggup melihat matanya yang sembab akibat menangis semalam.

Disisi lain....

Olivia sedang membereskan kamarnya sambil bernyanyi-nyanyi riang. Tidak pernah seceria ini dia biasanya. Hal yang paling malas Olivia lakukan, tapi kali ini tidak

"Olivia berisik banget kamu, nyanyi-nyanyi gak jelas." Mamanya sudah berkali-kali mengoceh karena Olivia yang terlalu berisik

Ceklek.

"Kamu tuh ya, masih mending kalo kamu teriak-teriak nyanyi gak jelas gitu suaranya bagus! Ini suara kayak begituan, yang bisa dinding retak denger suara kamu kelamaan Liv," oceh mamanya yang kini sudah berada di depan pintu kamar.

"Eh? Emang keras ya?" tanya Olivia dengan wajah tanpa dosa.

Mamanya berdecak sambil geleng-geleng. "Huhhh jadi dari tadi mama teriak gak kedengeran gitu?"

Olivia menyengir. "Enggak mah."

"Udah kalo kerja gak usah sambil nyanyi nanti gak selesai," ujar mamanya.

"Siap mah." Olivia mengangguk-angguk dengan wajah kecewa.

Moodnya kini sudah dibuat down oleh mamanya sendiri

Olivia pun bermonolog. "Padahal lagi semangat beres-beres. Kapan lagi aku bisa sesemangat ini beresin kamar?"

----

"Senjaa, kamu dari tadi tidur aja sih! Beres-beres kamar coba, cuci sepatunya!" Ayuma berseru sambil menguncangkan tubuh Senja.

"Bentar lagi mah, Senja ngantuk," ujar Senja singkat.

"Alay banget kamu nangis, kenapa?" tanya Ayuma

Senja menghela napas. "Biasa ...."

"Film lagi?" tanya Ayuna. Senja hanya mengangguk sebagai jawaban

"Nangis ditambah kurang tidur bisa-bisa kamu sakit, yaudah istirahat aja. Minggu ini kamu gak usah beresin kamar juga gak apa-apa," ujar mamanya lalu keluar kamar.

"Yes, alhamdulillah terbebas dari beres beres kamar," batin Senja senang.

Langit
Sore main yuk

Senja
Maaf, aku lagi gak enak badan sekarang

Langit
Sekarang sabtu loh

Senja
Kamu aja yang izin ke mama, kalo aku pasti gak akan diizinin

Langit
Ok sip nanti aku ke rumah buat izin ke camer

Senja
Kakak aku udah punya suami woi !!!

Langit
Nikahnya sama kamu kan

Senja
🤐

Langit
Ih kok gt si

Senja
Plagiat aja gak suka.

Langit
Iya deh iya, cowok mah salah mulu

Senja
Udah ah males, mo tidur.

Senja menyimpan handphonenya di atas laci, memejamkan  mata sambil menarik selimut sampai ke leher.

Tring.

"Ck, siapa lagi itu." Senja berdecak tatkala mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya.

Olivia
Senjaaa
Tadinya aku mau ngajak kamu main hari ini
Tapi gak bisa

Senja
Aku juga gak bisa main kok
Sans ae

Olivia
Quality time sama Langit? :v

Senja
G!

Olivia
Belum baikan emang?

Senja
Kepooo

Olivia
Gak cerita dih sekarang mah

Senja
Bodo ah, mau tidur lagi ngantuk bye.

----

"Ya ampun, aku udah bahagia dari tadi pagi ternyata nanti sore diajak main sama Agra. Mimpi apa aku semalem oh my God," jerit Olivia histeris sambil berjingkrak-jingkrak diatas kasurnya.

Iya, sebenarnya Arga sudah mengajaknya untuk main kemarin siang. Tetapi sorenya dia membatalkan karena ada urusan yang penting.

Akhirnya mood Olivia saat itu down, berasa diberi harapan palsu.

Pagi tadi Olivia mendapatkan pesan dari Agra bahwa sabtu ini mereka akan jalan-jalan tetapi di sore hari

Olivia lebih bersyukur main di sore hari, dibandingkan siang hari, karena jika siang hari mentari sangat menyengat. Olivia tidak mau kulitnya menjadi hitam.

Alay? Lebay? Tidak juga. Hanya kurang enak dipandang

Olivia benar-benar tak sabar menunggu sore hari

CIE KEGANTUNG WKWKW
SEE YOU!

LANGIT SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang