-15-

1.4K 94 13
                                    

"Eh maaf, kakak aku emang suka malu-maluin hehe." Senja meminta maaf, wajahnya sudah merah padam. Menahan malu di depan Langit.

"Gak apa-apa, santai aja," sahut Langit.

"Ish kakak, malu-maluin aja sih! Emang kakak gak liat apa itu yang sampingnya pacarnya juga," oceh Senja sambil memukul-mukul Bintang.

"Emang iya pacarnya?" tanya Bintang ragu.

"Tanya aja," ucap Senja sinis.

"Eh, kamu pacar dia?" tanya Bintang pada Bella.

Bella mengangguk, "iya, pacar aku."

"Kok nyesek? Hehe," batin Senja

"Kak ayo ah, lanjut cari makanan," ajak Senja mengalihkan pembicaraan.

"Ya udah ayo," Bintang yang setuju pun langsung membayar bubur dan lontong kari.

Setelah berjalan cukup jauh, Bintang berkata, "Kakak rasa ya, dia lebih cocok sama kamu."

"Ih! Kakak malu-maluin aku, dia temen sekolah aku loh kak!" seru Senja.

"Kenapa gak say hi?" tanya Bintang, "pasti ada apa-apanya nih."

"Kakak suudzon banget ke Senja ya Allah, masa Senja harus sksd sama dia, dia aja belum tentu kenal sama Senja," oceh Senja.

"Ya kali aja gitu," pasrah Bintang.

"Kesel ah, kakak mah bisanya cuma malu-maluin Senja aja," ujar Senja sambil menghentak-hentakkan kaki-nya ke jalan.

"Siapa namanya?" tanya Bintang kemudian.

"Langit," jawabnya.

"Cocok dong, Langit Senja," ujar Bintang sambil applause.

"Gaje banget sih kak." Senja menatap Bintang dengan sebal.

Yaa,
Jadi secret admirer itu enak gak enak
Enaknya,
Kita bisa tau banyak hal tentang dia, tanpa dia tahu
Kita bisa dapet banyak informasi tentang dia
Kita bisa ngeliatin dia tanpa canggung karena emang gak banyak yang tahu

Tapi gak enaknya,
Kalo kita sakit hati ya memendam sendiri
Kita harus siap nanggung segala konsekuensi jadi secret admirer
Salah satunya, cinta tak terbalaskan
Sakit hati berkepanjangan dan gagal move on padahal baru sebatas gebetan

Aku udah rasain itu semua, udah berulang kali
Dan sekarang aku lakuin hal yang sama ke Langit
Lagi-lagi mengalami hal sama dari orang berbeda.

Langit, jangan buat aku sakit hati, hidupku terlalu rapuh untuk disakiti.

-Senja

"Pulang jam 7 aja ya, pas-in hehe," ujar Bintang.

"Terserah kakak, Senja mah ngikut aja, yang penting ditraktir gitu sama kakak, hehe." Senja hanya cengar-cengir gak jelas.

"Huh mata duitan," ejek Bintang.

Senja melirik tajam. "Emang."

"Uhhh yang masih ngambek gara-gara kakak ledekin." Bintang meledek habis-habisan.

----

"Gue boleh baper?" batin Langit.

"Kenal sama yang tadi?" tanya Bella.

"Hah? Senja?" Langit malah balik nanya.

"Ya mana aku tau Langit... aku kan gak kenal, lagian kamu juga yang kenal," kata Bella.

Langit mengangguk-angguk. "Iya kenal, itu namanya Senja, temen di sekolah."

"Ohh," gumam Bella.

"Ngapain tadi lo bilang pacar? Kita kan cuma sahabat," ucap Langit menekan kata 'cuma sahabat'.

"Ingin aja sih hehe, Lagian emang bener kan kita cuma sahabat?" ujar Bella.

Langit mengangguk. "Iya, cuma sahabat."

"Soal aku bilang kamu pacar aku, gak usah jadi baper, lagian aku udah punya gebetan hahaha," kata Bella dengan mudahnya.

Jleb

"Congrat's anjir akhirnya sahabat gue punya gebetan," ujar Langit pura-pura bahagia, padahal kini hatinya hancur.

"Ya iya lah, masa hati aku stuck terus di kamu," kata Bella sambil mencubit pipi Langit.

"Uh, and we have had the same feeling, Bell," batin Langit

Langit tertawa. "Iyaa lah, ngapain stuck di hati gue, Bell."

Berantakan!
Maaf banget nih ya, agak absurd hehe emang absurd deng

Jadi Langit bakal tetep ngejar Bella yang udah jelas punya gebetan. Atau berbalik haluan menjadi menghampir Senja?

Yaudah kalo mau tau, 6 vote 4 comment langsung up.... aku target lagi itu jadi motivasi tersendiri aku ok bye😙

LANGIT SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang