-32-

1.2K 71 0
                                    

Setelah Olivia membuka pintu rumahnya, Senja langsung duduk di sofa yang ada di ruang tamu, terisak sambil menundukan kepalanya dalam-dalam.

"Kamu kenapa Senja?" tanya Olivia.

"Langit Liv, aku salah Liv," jawab Senja.

"Langit kenapa?" tanya Olivia yang masih bingung.

"Bella," ujar Senja yang membuat Olivia kebingungan."Bella mantannya Langit datang."

Olivia mengepalkan tangannya kuat-kuat membayangkan wajah penuh kebencian Bella menatap Senja.

Dengan diiringi isak tangis, Senja bercerita panjang lebar. Olivia yang mulai geram meninju dinding rumahnya dengan kencang, tak peduli jika tangannya akan luka

Sementara Senja tak hentinya menangis

----

"Bu, Senja masih di situ?"

"Oh mamanya Senja? Tadi Senja udah pulang setengah jam yang lalu, emangnya belom sampe rumah?"

"Belum bu, atau dia main dulu sama Langit?"

"Enggak kok, tadi Senja pulang sendiri, gak mau diantar,"

"Aduh ke mana ya Senja,"

"Nanti saya coba tanya dulu ya ke Langit"

"Iya bu, nanti saya kabarin lagi ya"

Arumi buru-buru menggedor pintu kamar Langit. "LANGIT! BUKA PINTUNYA CEPETAN."

"Ada apa mah?" tanya Langit dengan lesu.

"Kamu anter Senja pulang?" tanya Arumi.

"Enggak mah, kayaknya dia udah sampe rumah tadi," jawab Langit.

"Dia belum sampe rumah dari tadi," kata Arumi.

"Tuh, ini semua gara-gara Bella," pekik Langit emosi.

"Kalo dia kenapa-kenapa gimana Langit?!" sentak Arumi.

"Langit juga gak tau mah, Langit pusing, Langit kesel, Langit kecewa sama kelakuan si Bella yang kekanak-kanakan itu," ujar Langit terdengar nada frustasi sambil menjambak rambutnya. "Mening mama keluar dulu aja, Senja pasti ada di rumah temennya."

Arumi pun keluar dari kamar Langit, membiarkan Langit menenangkan pikirannya.

Langit pun mempunya feeling jika Senja berada di rumah Olivia.

For Olivia
Senja di cariin mamanya, sampaiin permintaan maaf gue ke dia

From Olivia
Iya

From Olivia
Jemput dong! Gimana sih.

For Olivia
Kalo gue jemput emangnya Senja mau

From Olivia
Ya berusaha lah begooo

For Olivia
Yauda kasi alamat rumah lo

From Olivia
Ok

Akhirnya Langit turun dari kamarnya, keluar rumah buru-buru dan dikejar oleh Bella. "Langit mau ke mana sih?"

"Kepo," jawab Langit singkat.

Bella cemberut, Bella memutuskan untuk pulang. Hatinya sudah terlalu sakit diperlakukan seperti ini. Bella harus membuat perhitungan pada perempuan yang berani merebut Langit darinya.

----

"Ca, tuh Langit jemput," ujar Olivia.

"Gak mau Liv," ujar Senja.

"Ih jangan gitu dong, seengaknya kamu hargain lah Langit yang dateng ke sini," kata Olivia.

"Hmm," gumam Senja lalu berjalan keluar dan berpamitan pulang.

"Makasih Liv," ujar Langit

Olivia menyatukan jempol dan telunjuknya. "Ok."

"Maafin aku ya," ujar Langit.

"Heem," lirih Senja.

"Langsung pulang?" tanya Langit dan dijawab dengen dua kali anggukan.

"Yakin gak main dulu?" tanya Langit lagi memastikan.

"Kalo mau ajak main bilang, gak usah basa-basi." Senja menundukan kepalanya, berani sekali mengatakan itu

"Ih gr siapa juga yg mau ngajak main," ujar Langit.

Senja mendongkakan kepalanya. "Ihh kok gitu sih." Berhenti karena Langit memasang wajah mengejek

"Nyebelin dasar," ujar Senja sambil cemberut.

"Yang penting kamu sayang." Langit mengacak rambut Senja.

"Kamu sayang gak sama aku?" tanya Senja.

"Pake nanya kayak gitu lagi," sahut Langit.

"Loh emang salah?" tanya Senja.

"Udah woi, kalo mau main. Buruan dan pergii," ujar Olivia sambil tertawa.

"Ngusir nih ya, gak sopan banget sama tamu." Langit tertawa terbahak-bahak.

"Iya ih," gumam Senja.

"Mau maskeran tau, sana deh." Olivia mengusir, tawanya belum terhenti.

"Oh mau main," ujar Senja, peka.

"Tau darimana?" tanya Olivia.

Senja tersenyum. "Feeling."

Akhirnya Senja pun pulang bersama Langit, itu pun secara terpaksa. Mulutnya tertutup setelah keluar dari rumah Olivia. Tidak ada satu kata pun terlontar, bahkan Langit berbicara apapun, sepanjang apapun juga Senja tetap diam.

Senja lebih memilih diam daripada nanti dia berbicara diakhiri dengan tangisan. Jujur, Senja sudah lelah menangis hari ini. Matanya juga seakan sudah kering, air matanya sudah terkuras habis.

Lama gak up :v
Jangan lupa comment + vote

SEE YA!

LANGIT SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang