Langit
Aku udah sampe rumahSenja
Ok, jangan lupa bersih bersih yaa, abis dari luar rumah pasti banyak debuuLangit
Ok ibu negaraSenja
Ok kapten :v
Udah ah alay banget dehLangit
Ngikut yang lagi viral ajaSenja
Viral sekarang mah kebanyakan bucin yaLangit
Iya, kamu juga kebawa bucin dehSenja
Ah udah dulu, aku mau menikmati minuman yang kamu bawaLangit
Belom diminum emangnya?Senja
Baru mau, karena baru beres laporannyaLangit
Yauda selamat menikmati, kalo kurang jangan lupa pcpc :vSenja
Okayy, kalo kurang bawain lagi yaa!!Senja tersenyum, entah mengapa moodnya meningkat seketika. Senja meminum minuman yang diberikan Langit, sambil melihat awan yang indah bersama halusinasi yang tak pernah lepas dari pikiran Senja.
Senja membuka instagram, niatnya hanya untuk membuat snapgram, huuhhh terdengar alay sih. Namun itulah yang ingin Senja lakukan sekarang.
"Eh ini kan instagramnya Langit, kok login di aku ya?" Senja bermonolog.
Terlihat ada 1 akun yang men-tag Langit, Senja lihat karena merasa kepo
O M G
OH MY GOD!
Baru saja Senja merasa bahagia, kini moodnya turun drastis karena melihat 1 postingan dari akun Bella, isinya foto Bella dan Langit dengan caption 'my bf❤'
Senja tau ini hanya tingkah Bella, mencari perhatian banyak orang, mencari cara agar Senja pergi dari Langit. Tetapi dia tidak akan pernah berhasil, kepercayaan Senja pada Langit sudah tinggi, mereka saling percaya. Tapi tetap saja Senja sedih saat melihat Langitnya dengan wanita lain, apa lagi Bella, orang yang Senja benci.
--☆--
Lusanya, Senja dan Langit pergi ke sebuah toko buku untuk membeli stationary. Yaa, walaupun mood Senja belakangan ini sangat buruk, hingga sanggat susah diubah. Tapi Langit bisa membuat Senja tersenyum, walau Langit tau itu sebuah keterpaksaan, menghargai Langit.
Langit belikan Senja ice cream namun tidak ada senyum bahagia yang muncul dari Senja, tidak ada mata berbinar, tidak ada teriakan yang menyambut ice cream itu, hanya senyum terpaksa sambil menghela napas berat menerimanya.
Langit sangat tahu mengapa Senja seperti ini, Langit sudah menjelaskan dan Senja mengerti, Senja hanya tidak suka Bella berlaku seperti ini. Pikirnya, itu sudah kelewat batas.
Langit tidak ada hentinya mengoceh, Langit juga tidak ada hentinya menyampaikan lelucon yang berharap bisa membuat Senja tertawa, menghilangkan sedikit sedihnya. Namun itu sama sekali tidak berjalan, seakan kesedihannya menempel tidak mau lepas.
Entah bagaimana, dan entah mengapa. Tiba-tiba muncul Bella di sana. Menghampiri Langit dan Senja yang sedang duduk berdua, di kursi panjang yang ada di salah satu mall.
Yaa, dekat toko bukunya memang banyak yang menjual makan ataupun minuman. Dengan banyak kursi yang berjejer di sekitarnya.
"Haii Langit, eh kita ketemu," ujar Bella, lalu mendorong Senja sedikit dan Bella duduk diantara Langit dan Senja.
Mata Senja berkaca-kaca, tangannya mengepal kuat, emosinya ingin diledakan sekarang juga. Tapi Senja harus menahannya, Senja tidak boleh mengeluarkannya, sebisa mungkin menahannya agar tetap diam
"Kamu sendiri ke sini?" tanya Bella.
"What?! Terus aku di sini di anggap apa sama kamu Bell?" batin Senja.
"Ihh, kok dari tadi aku di anggurin sih," ujar Bella lalu mencebikkan bibirnya
"Lo bisa gak sih?! Sehari aja gak usah ngusik hidup gue! Gue tuh capek lo gini terus," ujar Langit, emosinya memuncak dan langsung ia ledakkan, seperti lava yang keluar dari gunung.
"Kamu bentak aku? Karena kamu lebih milih dia dari pada aku?!" tanya Bella sambil menunjuk Senja dengan telunjuknya tepat di depan wajahnya
Tak lama, Senja mencengram kuat lengan Bella yang sedang menunjuk wajahnya itu. Seakan mencengkramnya hingga tidak akan keluar dengan mudahnya.
"Kamu bisa gak sih ngehargain aku? Sedikit aja? Selama ini aku diem pas kamu deketin Langit atau berusaha ngusik hubungan aku sama Langit. Kamu gak mikir apa? Kalo kamu yang diginiin bakalan kayak gimana rasanya? Emang kamu cewek yang gak punya hati! Yang gak tau malu! Yang gak tau diuntung! Aku harap kamu busa menjauh dari Langit dan stop buat ngusik hubungan kami! Kamu ngerti sampai sini?" tanya Senja sambil menghempaskan tangan Bella kuat-kuat
Dan tak lama, Bella pun pergi. Untunglah masih ada kesadaran untuk pergi.
Part yang menghantarkan kita pada ending cerita.
Pasrt yang gabut dan gak jelas *emang gak pernah jelas5 vote 3 comment lanjot dah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT SENJA
Teen FictionCOMPLETED [ March-12-2020] #1 in Langit Senja out of 44 stories [ April-16-2020] #19 in Langit out of 2.41K stories [March-12-2020] #66 in Senja out of 11.8K stories Naik-turun terus rank-nya. the beginning of writing February 1st, 2019 End of wr...