0.7 He's nuts!

4.3K 800 118
                                    

Duh gaes aku baru sempet buka wp karna lagi riweuh sama bimbel😭 enjoy reading yaaaaa!!❤

Aku sudah capek berusaha mengambil sepatuku yang tersangkut di atas pohon dengan berbagai cara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah capek berusaha mengambil sepatuku yang tersangkut di atas pohon dengan berbagai cara. Masa iya aku balik ke kelas hanya dengan sepasang kaus kaki? Aku juga tidak membawa ponsel untuk meminta pertolongan.

Argh, terserah!

Dengan langkah lebar aku melangkah keluar dari area halaman belakang sekolah setelah mengutip kembali botol air mineral yang tadi kupakai untuk melempar kepala Hyunsuk.

Dalam perjalananku, semua mata rasanya tengah mengolok keadaanku yang setengah bertelanjang kaki melangkah di sepanjang koridor. Karena ramai kupikir mereka semua sedang membubarkan diri.

'Ahh, pasti habis dibuli lagi oleh Hyunsuk'. Mungkin ini yang sekarang terlintas di kepala mereka.

Iya, memangnya kenapa? Kalian mau merasa kasihan?

Sepanjang jalan ke kelas aku tak henti-hentinya membatin dengan penuh emosi. Kedua tanganku terasa gatal untuk melakukan aksi balas dendam.

"JIAAAAN! Hey, kau dari mana aja? Tadi semua lagi pada kumpul di lapangan si Yang Hyunsuk ngasih ceramah." kemunculan Suah yang juga sama-sama baru akan masuk ke kelas membuat hatiku lega.

Tapi aku cuma melewatinya dan duduk di kursiku, masih dengan wajah campur aduk antara sedih, dongkol, marah, terhina, dan terinjak-injak. Aku masih diam saat Suah sedang menghilangkan dahaganya dengan meminum air mineral.

Mataku cuma memperhatikan saat satu persatu semua orang mulai meningkalkan kelas sambil membawa tas mereka.

"Hey, sepatumu mana?"

"Entahlah. Hilang."

"Si Hyunsuk lagi ya pasti?!"

"Suaaaaaaaaaahhhhhh." aku langsung merengek memeluk temanku itu. Untung saja kelas sepi, sehingga tidak ada yang bakal mengolok-olok aku.

"Hey... kenapa?" Suah dengan lembutnya mulai mengusapi punggungku. Yang mana itu berhasil membuatku merasa sedikit lebih baik.

"Dia ngebuang sepatuku... Terus nanti aku pulang gimana..."

"HAH?! DIBUANG?!" Suah lalu melepas pelukanku dan membuat aku membalas tatapan matanya. Aku cuma mengangguk. Mungkin Suah kelihatan heran sekarang, karena aku nampak begitu lemah, pasrah, dan tak berdaya. Tak usah masuk wajib militer, sekarang saja aku sudah terlihat seperti tahu rebus. "Haduh, gimana, ya? Ini udah pada pulang, kau mau nunggu aku pergi dulu gak, buat beli sendal?"

"Aku takut ntar kalo aku pulang terus ditanyain sepatuku kemana aku jawab apa?"

Kali ini Suah nampak clueless memikirkan solusinya. Dan kurasa kami benar-benar kehabisan waktu karena tiba-tiba saja bel sekolah berbunyi dan mengumumkan kalau kami diperbolehkan untuk pulang, bersamaan dengan notif yang muncul dari ponselku. Aku lalu membuka tasku dan mengeceknya.

Mind Sync • hyunsuk [Rewriting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang