17 Dumbass Intruder

4.4K 783 288
                                    

Astaga---aku kelepasan bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Astaga---aku kelepasan bicara. Aku langsung membekap mulutku sendiri begitu sadar aku baru saja membentak Hyunsuk dengan keras. Kepalaku menoleh ke arah dinding yang memisahkan antara kamarku dan Kak Mino dengan was-was. Takut kalau---

"JIAAAAAAAAAAN. BERISIK AMAT SIH!"

Lalu Hyunsuk berbisik ke arahku, "Mampus."

GAK PUNYA OTAK!

Si Keparat itu tertawa tanpa suara sambil memegangi perutnya. Aku pun mempelototi Hyunsuk agar dia diam dan menarik handuk yang ada di kepalanya dengan kasar. Kulibaskan handuk itu padanya sekuat tenaga berharap dia bisa meringis kesakitan. Dia cuma mengelak lalu menahan tanganku.

"Bedebah! Keluar kau dari sini!" bentakku dengan suara bisikkan.

Lalu ekspresi pemuda ini berubah sedih. Oh, tidak. Aku tidak akan merasa iba lagi.

"Udah mau jam 12 malam, berisik banget sih. Ayo tidur. Aku tidur di mana nih?"

"Di jalanan sana!" kataku sambil melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tanganku sekuat mungkin. Setelah itu, aku pun beranjak dari hadapan Hyunsuk untuk menggantung handuk yang tadi dipakai untuk mengeringkan rambutnya.

"Ohiya, mana ponselku?"

Saat aku menoleh kembali ke arah Hyunsuk, pemuda itu nampak panik lalu berjalan ke arah plastik tempat pakaian kotornya. Dia berjongkok membongkar plastik itu lalu akhirnya menemukan ponselnya yang terikut ke dalam.

"Yah, basah." rasakan itu.

Aku lalu menghampiri Hyunsuk setelah membongkar lemari dan mengambil sebuah selimut untuknya yang tengah berdiri sambil mencoba menyalakan ponselnya.

"Eh, bisa nyala."

"Nih, kau tidur di atas karpet pake selimut." kataku lalu meletakkan selimut di tanganku begitu saja ke atas karpet yang ada di lantai. "Ini bantalnya." aku naik ke atas kasur lalu melemparkan sebuah bantal padanya. Aku sadar ketika Hyunsuk cuma bisa diam dengan ekspresi tercengang terpampang jelas di wajahnya, tapi aku masa bodoh dan lanjut menyelimuti diriku untuk bersiap-siap tidur. "Jangan lupa matiin lampu. Selamat malam."

"Kau tidur pake... plushie?"

Aku yang kini tengah memejamkan mata sambil memeluk sebuah soft toy berbentuk lumba-lumba terpaksa membuka mata untuk menatap melihat Hyunsuk yang masih bergeming di tempatnya.

"Emangnya kenapa?"

"Mau juga satu."

Ingin saja aku menertawakan preman sekolah kita yang satu ini. Tapi batinku berkata lain saat melihat Hyunsuk yang nampak kecapaian itu memasang tampang memohon padaku. Dari tadi dia sudah menipuku berulang kali, aku kesal. Tapi kenapa tidak bisa sampai marah besar padanya, ya?

"Jangan diilerin." kataku sambil melempar salah satu soft toy berbentuk hiu padanya. Hyunsuk pun menangkap boneka itu lalu berjalan ke arah tombol lampu dan mematikannya.

Mind Sync • hyunsuk [Rewriting]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang