Hiks 😢😢😢😢😢
Benar dugaanku kalau Ibu sudah mengetahui sesuatu mengenai Silver Squad. Saat di dalam mobil, dia nampak berang mengetahui kalau ternyata mereka sempat terlibat oleh polisi karena kasus pencurian motor dan sebagainya. Saat sampai di rumah, dia marah karena aku berbohong soal mengerjakan tugas kelompok dan mengatakan mereka teman sekelasku. Lalu saat dia sampai pada fakta kalau aku memang pernah menjadi korban bullian oleh salah satu dari mereka di sekolah, ia sampai tak bisa mengatakan apa pun. Rasa kecewa memenuhi tatapan matanya kala itu. Saat aku mengatakan kalau Hyunsuk hanya menggangguku dengan candaan biasa pun tetap saja dia percaya kalau itu adalah sesuatu yang namanya pembullian dan dia sama sekali tidak terima karena aku menyembunyikan kejadian seperti ini darinya. Bukannya aku membela Hyunsuk, aku hanya tidak ingin masalah ini semakin besar...
Karena memang, di minggu-minggu awal saat dia mulai menggangguku, sekolah terasa seperti neraka. Aku pernah bilang kalau itu terasa menyengsarakan. Beberapa kali aku menangis sendirian dan merasa amat sangat lelah telah diperlakukan tak pantas dengan dijadikan sebagai target. Apalagi itu semua bermula karena hal sepele.
Tapi untuk sekarang, situasinya sudah banyak berubah. Aku sudah melihat Hyunsuk dengan sedikit berbeda... Kebencianku padanya yang selalu merasa kalau sebaiknya sosok orang sepertinya lebih cocok didepak dari sekolah dan disambar petir sampai gosong perlahan-lahan mulai hilang. Aku bahkan merasa khawatir padanya saat melihat luka-luka di tubuhnya. Aku merasa tak tenang karena beberapa kali memikirkan nasib Hyunsuk yang kabur dari rumahnya. Bahkan merasa amat sedih saat tahu kalau tidak ada orang yang merawat lukanya.
Saat ini... aku hanya ingin tidak ada masalah apa pun yang bakal menjadi besar karena hal kemarin dan melibatkan pemuda itu lagi...
Tapi itu adalah sebuah pengecualian jika Ibuku sudah terlibat di dalam semua masalah ini. Ia berkata akan menjemputku setiap pulang sekolah. Termasuk memberikan jatah main ponsel dan segala hal memusingkan lainnya.
Sekarang aku malah jadi berpikir apa sebenarnya aku ini adalah anak kecil? Aku pun tahu mana hal yang benar dan yang salah, mana hal yang baik dan yang buruk untuk diriku sendiri. Mendapatkan sebuah hukuman seperti yang kudapatkan sekarang, terasa sungguh kekanak-kanakkan.
Tapi, bagaimana pula dengan Hyunsuk yang sampai hampir diusir oleh Ibunya... Kurasa hukumanku termasuk jauh lebih baik daripada itu.
Kini, aku duduk di atas kasur sambil memeluk lututku. Aku sudah menangis sejak tadi akibat dimarahi seperti tadi. Mendengar betapa murkanya Ibu padaku hingga mengeluarkan bentakan kerasnya sungguh membuatku terguncang. Ibu tidak pernah seperti itu jika bukan karena beberapa hal; aku berbohong padanya, pulang terlalu larut tidak memberi kabar, dan kejadian seperti kemarin. Ia bahkan menuduhku pernah ikut dengan mereka mengikuti geng-geng motor itu. Akan tetapi aku habis-habisan menyanggah perkataannya. Melihat aku menangis dia malah menyuruhku naik dan ganti baju lalu lekas mengerjakan PR.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mind Sync • hyunsuk [Rewriting]
FanfictionDunia itu terlalu baik ngebiarin seseorang yang namanya Choi Hyunsuk hidup dan menghirup udara dunia yang sama denganku. note: - baku 90% - harsh words - silverboys in the house! 310119 - 1st #silverboys - 8th #hyunsuk 210219 - 1st #m...